Polda Jabar menilang 24.408 pegawai negeri sipil (PNS) yang melakukan pelanggaran berlalu lintas. Selain itu 3.597 orang pelajar mendapat hal serupa.

"Itu merupakan hasil Operasi Zebra yang kita lakukan selama 2 minggu terakhir ini antara tanggal 26 November hingga 9 Desember 2014," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung, Kamis (11/12/2014).

Martinus menuturkan, dalam 2 pekan pelaksanaan operasi tersebut, total 96.572 kendaraan yang terjaring razia, 96.256 mendapat surat tilang, dan sisanya mendapat teguran dari kepolisian.

"Untuk jenis kendaraan total 70.773 unit motor kena tilang, R3 atau kendaraan khusus 112 unit, truk atau mobil yaitu 19.432 unit, bus 632 unit, dan mobil penumpang sebanyak 5.307 unit," ucap dia.

Martinus mengatakan, kebanyakan kendaraan melakukan pelanggaran karena tidak memiliki surat-surat dan kelengkapan. "Kalau motor banyak yang nggak pakai helm, spion, surat-surat. Banyak di antaranya yang masih pelajar," jelas dia.

Menurut Martinus, operasi ini perlu dilakukan demi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas. Karena selain melakukan penindakan, pihaknya memberikan edukasi atau pendidikan berlalu lintas yang baik.

"Operasi dilakukan dengan cara yang baik. Jadi bagi pengendara akan lebih menyadari kesalahannya dan akan berlalu lintas dengan lebih baik. Kalau tilang itu sebagai efek jera agar lebih introspeksi diri kalau teguran sifatnya masih pelanggaran ringan," pungkas Martinus. (Ado)

Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia akan menggelar Operasi Lilin 2014 dari 24 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015 untuk pengamanan perayaan Natal dan tahun baru. Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman mengatakan operasi Kepolisian terpusat ini menurunkan sebanyak 80.560 personel Polri dan dibantu 19.581 personel TNI, serta 65.196 personel instansi terkait.

"Mereka akan ditempatkan di 1.767 pos pengamanan dan 603 pos pelayanan serta pemanfaatan lebih dari 895 unit CCTV di seluruh Indonesia," kata Sutarman dalam pidatonya saat memimpin upacara apel Operasi Lilin 2014 di lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Selasa, 23 Desember 2014. (Baca: Natal, Polisi Amankan 1.960 Gereja di Jakarta)

Sutarman menjelaskan penempatan puluhan ribu personel itu untuk melaksanakan pengamanan di semua tempat-tempat ibadah, permukiman, obyek-obyek wisata, jalur pergerakan orang dan barang, stasiun, terminal, pelabuhan, bandar udara, serta tempat keramaian lainnya yang menjadi pusat perayaan Natal dan tahun baru.

"Operasi ini mengedepankan tindakan preemtif (menangkal) dan preventif (mencegah), yang didukung kegiatan deteksi dini dan deteksi aksi," ujarnya.

Sutarman memaparkan, berdasarkan karakteristik kerawanan daerah dan intensitas kegiatan masyarakat, ditetapkan ada 12 polda yang menjadi prioritas satu. "Prioritas satu itu kami menurunkan dua pertiga anggota, seperti di Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan Poso," katanya.

Penilaian prioritas satu itu, Sutarman melanjutkan, dilihat dari aspek keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas, dan gangguan kriminalitas.

Tempo.Co

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Polres Tanggamus menggelar apel penutupan Operasi Mantap Brata dan Mantap Praja.
Apel dipimpin Pj Kapolres AKBP Dedi Supriadi diikuti para anggota polres Tanggamus, utusan partai politik, KPU, Panwaslu dan lembaga yang bergerak di penyelenggaraan pemilu.

Operasi dilaksanakan sejak 16 Maret sampai 22 Oktober atau selama 224 hari di seluruh wilayah Polda Lampung.

"Operasi dilaksanakan untuk mengamankan semua tahapan pemilu, dalam hal ini pemilukada gubernur dan wakil gubernur supaya tercipta kamtibmas," kata Dedi, Rabu (22/10/2014).

Di Tanggamus dalam operasi ini menerjunkan 570 personel baik BKO dari Polda Lampung dan Polres Tanggamus.

Dan selama pelaksanaan operasi tidak ada kejadian luar biasa di Tanggamus dan Pringsewu.

Tribunnews.com

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat menggelar patroli menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2014. Patroli ini dilakukan dalam rangka memantau rumah-rumah kosong di wilayah Jakarta Barat yang ditinggal penghuninya mudik Lebaran.

Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Fadil Imran mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu melakukan patroli terhadap rumah-rumah kosong. Patroli ini juga merupakan bagian dari Operasi Ketupat yang selalu digelar tiap tahun oleh Mabes Polri.

"Setiap tahun kita melakukan Operasi Ketupat," kata Fadil di Mapolres Metro Jakarta Barat, Sabtu (26/7/2014).

Fadil menjelaskan, dengan tradisi mudik yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya warga Ibukota, tentu membuat pihaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kriminal. Terutama kepada para penjahat yang menyasar rumah-rumah kosong.

"Jakarta itu rumah-rumah banyak yang kosong ditinggalkan mudik. Ini jadi tugas kita untuk menjaga rumah-rumah yang ditinggalkan itu," ucap Fadil.

Tak cuma itu, lanjut Fadil, pihaknya juga memerintahkan jajaran bawah yang menjadi wilayah hukum Polres Jakarta Barat untuk tetap memantau dan memonitor dalam rangka mencegah kejahatan terjadi. Dalam hal ini kepolisian-kepolisian sektor di Jakarta Barat. "Polsek juga saya perintahkan untuk melakukan patroli," ujarnya.

Adapun wilayah-wilayah yang menjadi target patroli rumah kosong ini meliputi Jalan S Parman, Grogol, Latumenten, Season City, Tambora, Angke, Daan Mogot, Cengkareng, dan Kali Deres. Kemudian wilayah Pesing, Kedoya, Puri Kembangan, Srengseng, Joglo, Kemandoran, Palmerah, Petamburan, dan Tali.

RENGAT-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Indragiri Hulu (Inhu) mulai Senin (19/5) hingga 21 hari kedepan akan akan menggelar Operasi Simpatik 2014 diseluruh wilayah Kabupaten Inhu. Operasi ini dilaksanakan guna meningkatkan disiplin pengguna jalan sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas.

“Operasi Simpatik ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai tanggal 19 Mei hingga 8 Juni 2014. Di Kabupaten Inhu, operasi ini akan dilaksanakan pada sejumlah lokasi, terutama daerah-daerah lawan kecelakaan lalu lintas dan akan melibatkan seluruh personil hingga ke tingkat Polsek,” ujar Kapolres Inhu, AKBP Aris Prasetyo Indaryanto dikonfirmasi melalui Kasat Lantas, AKP Ari Setyawan Wibowo, Senin (19/5).

Dijelaskan Kasat Lantas, Operasi Simpatik akan mengedepankan tindakan Pre emtif, preventif dan penegakan hukum. Untuk tindakan pre-emtif dilaksanakan dengan pemasangan sejumlah spanduk himbauan, penyuluhan di sekolah-sekolah, komunitas otomotif, komunitas tukang ojek dan media massa.

Kemudian untuk tindakan preventif dilakukan dengan melakukan sejumlah patroli dan penjagaan pada daerah rawan laka lantas dan rawan macet. Sedangkan penegakan hukum akan dilakukan dengan tindakan langsung (Tilang) bagi pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil yang melanggar aturan lalu lintas seperti tidak menggunakan helm dan kelengkapan kendaraan, tidak menggunakan sabuk pengaman, mobil bak terbuka yang membawa massa serta pelanggaran lalu lintas lainnya.

“Karena itu, kami mengimbau kepada seluruh pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil dapat mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku, sehingga pada pelaksanaan Operasi Simpatik dan seterusnya tidak akan dikenakan tilang,” jelasnya.

Kasat Lantas juga menambahkan, Operasi Simpatik ini diselenggarakan sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi. Sebab berdasarkan data Polri, di Indonesia setiap hari terdapat 69 orang meninggal dunia akibat laka lantas.

Sementara di Kabupaten Inhu, sejak Januari hingga 19 Mei 2014 ini, sudah terdapat 51 kasus laka lantas, dengan korban meninggal dunia sebanyak 23 orang, luka berat 21 orang dan luka ringan 49 orang. Sedangkan kerugian materi mencapai Rp 245 juta lebih.

“Selain pelajar, korban meninggal dunia akibat laka lantas di wilayah Inhu kebanyakan karyawan perusahaan perkebunan. Karena itu, selain sekolah, penyuluhan juga akan kita lakukan pada perusahaan-perusahaan perkebunan,” jelasnya.

inhusatu.com