Foto berbicara. Itulah yang terjadi. Tanpa kita melukiskan dengan kata-kata, gambar dan foto ini akan menjelaskan dengan bahasanya yang unik dan berfakta.



Aksi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Basarnas telah membuktikan kesigapan dan kecepatan dalam menangani segala bencana. Pencarian dan penemuan pesawat AirAsia QZ8501 yang merupakan pertemuan tercepat dan tanggap dalam penanganannya patutlah diapresiasikan dengan baik. Bahkan dunia internasional pun mengakui ketangguhan dan kecepatan TNI dan Basarnas tersebut.



Dengan tanpa pamrih, dan empati yang maksimal TNI dan Basarnas bekerja dengan profesional dan ketepatan yang tangkas. Kemampuan, kecepatan, intelektual dan kerjasama yang selama ini dilatih dengan profesional dan tangguh benar-benar difungsikan dalam proses penemuan dan evakuasi korban pesawat AirAsia.



Alutsista modern dan pesawat tempur yang canggih pun diterjunkan dalam proses pencarian dan evakuasi AirAsia. Heli MI-17 milik Penerbangan TNI AD. Heli ini dikerahkan dalam pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak saat penerbangan dari Surabaya- Singapura pada 28 Desember 2014. Selain itu Pesawat Hercules, dan juga kapal perang KRI Bung Tomo dikerahkan untuk proses tersebut.



Dalam proses pencarian pesawat AirAsia tersebut, tentunya bukan hal yang mudah. Pilot Pesawat Hercules misalnya harus terbang rendah guna mencari puing-puing dari Pesawat AirAsia. Terbang rendah pesawat Hercules tentu bisa membahayakan pilotnya dan kru.


Selain itu, tim evakuasi pencarian korban Pesawat AirAsia pun harus bertaruh kekuatan untuk menyelam di dasar laut, guna mencari korban yang tewas tersebut. Apalagi medan lautan yang bergelombang dan cuaca yang ekstrim, menambah kerasnya medan pencarian korban.


Yang pasti. Kita patut memberikan apresiasi yang positif untuk kinerja tercepat tersebut.