1. Salah satu CEO pertama yang menggunakan sosial media untuk promosi
Fernandes tahu betul bagaimana memanfaatkan sosial media untuk promosi. Bahkan, Fernandes adalah salah satu CEO yang paling pertama memanfaatkan sosial media pribadi untuk promosi. Responnya pun sangat positif. Ribuan retweet dan like bisa didapatnya hanya dalam beberapa waktu saja.
2. Nama asli yang lebih panjang
CEO AirAsia ini lebih dikenal dengan nama Tony Fernandes. Tetapi, tahukah Anda bahwa Fernandes sebenarnya memiliki nama yang lebih panjang? Nama lengkap Fernandes adalah Tan Sri Anthony Francis Fernandes.
'Tan Sri' adalah sebuah panggilan kehormatan di Malaysia yang menunjukkan seseorang yang menerima penghargaan Malaysian Federal Award. Maka, Tony Fernandes hanyalah nama sebutan dari CEO AirAsia yang justru lebih terkenal dari nama aslinya.
3. Pernah berjualan Tupperware
Fernandes yang lahir di Kuala Lumpur ini pada usia muda pernah membantu ibunya berjualan Tupperware.
Seperti dikutip dari Forbes, ibu Fernandes adalah seorang pengusaha. Ibunya memperkenalkan produk Tupperware ke Malaysia dan Fernandes membantunya melakukan hal tersebut.
Ternyata pengalaman ini begitu membekas dan menjadi tempat latihan Fernandes dalam membangun bisnisnya kelak.
4. Menggadaikan rumah untuk membeli AirAsia
Meskipun AirAsia dijual dengan harga yang murah, yaitu sebesar RM 1 atau sekitar Rp 36.000 (kurs: Rp 12.422/US$) tetapi dengan membeli AirAsia berarti juga mengambil dan harus bertanggungjawab atas semua hutang yang dimiliki. Itulah yang dialami Fernandes.
Meskipun dirinya membeli AirAsia hanya seharga RM 1, dirinya dibebankan hutang sebanyak RM 40 juta atau sekitar Rp 142,1 miliar. Hal ini memaksa Fernandes untuk menggadaikan rumah dan seluruh uang simpanannya untuk merevitalisasi AirAsia.
5. Hanya perlu waktu 2 tahun untuk bangun AirAsia
Tony Fernandes membeli AirAsia yang hampir bangkrut dari pemerintah Malaysia pada tahun 2001. Awalnya, semua orang sangsi jika bisnis penerbangan ini akan berhasil.
Pasalnya, pembelian AirAsia ini hanya beberapa waktu setelah peristiwa 9/11 yang membuat banyak orang takut untuk naik pesawat terbang.
Ternyata, Fernandes berhasil membalikkan prediksi tersebut. Hanya dalam waktu 2 tahun, AirAsia berekspansi ke Indonesia, Jepang, Filipina dan Thailand dan menjadi maskapai penerbangan termurah di wilayah tersebut.