Berhubungan dengan jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501, yang baru-baru ini ditemukan. Ternyata petunjuk penemuan lokasi didapat dari signal handphone salah satu penumpang yang masih aktif. Silakan baca beritanya disini. Sehabis membaca berita ini saya jadi berpikir tentang beberapa hal dibawah ini. Mudah-mudahan saja peristiwa ini bukan karena hal tersebut.


Saya yakin peraturan untuk mematikan handphone saat menggunakan transportasi udara atau pesawat pasti hampir semua pengguna sarana transportasi ini sudah mengetahuinya, namun masih banyak orang menganggap remeh dan melanggar aturan tersebut khususnya di Indonesia. Sehingga setiap melakukan penerbangan awak kabin pesawat tak pernah jemu untuk selalu mengingatkan peraturan ini kepada penumpang.

Hal ini tak lepas kaitannya dengan kurangnya kesadaran masyarakat pengguna sarana transportasi ini terhadap keamanan penerbangan dan lemahnya pemahaman tentang bahaya menyalakan handphone pada saat penerbangan sedang berlangsung, mungkin terlihat sepele namun menyalakan handphone saat penerbangan bisa mengakibatkan bahaya besar. Mematikan HP di pesawat harus dilakukan sampai benar-benar pesawat berhenti. Namun masih banyak penumpang terlihat tak sabaran, padahal sebelum berhenti sempurna, hal itu dapat membahayakan.

Sebelum pesawat bergerak ke landasan untuk take offdan waktu pesawat berjalan menuju apron setelah mendarat, pilot tetap berkomunikasi dengan menara kontrol. Alasan yang lain yang perlu dikemukakan adalah dalam kabin yang tertutup dengan padat dan simpang siurnya gelombang elektromagetik yang digunakan oleh komputer dan peralatan pesawat, sekian banyak HP penumpang yang dihidupkan dan dipakai untuk mengirim dan menerima SMS serta untuk bertelepon mengkibatkan semakin banyak gelombang elektromagnetik dapat terjebak dalam tubuh pesawat yang tertutup. Karena, gelombang elektromagnetik dapat terjebak dalam ruang tertutup yang penuh dengan logam, baik logam dalam pesawat dan logam yang ada dalam koper dan tas penumpang dan kargo. Gelombang yang terjebak ini mudah menyebabkan HP atau pesawat meledak. Karena itu, para peneliti gelombang HP melarang penggunaan HP karena dapat mengakibatkan HP atau pesawat meledak walaupun pesawat dalam posisi berhenti dan berjalan menuju ke landasan pacu atau dari landasan ke apron.