Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bakal mengumumkan kebijakan harga baru bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Dalam rencananya hari ini empat kementerian akan bergabung dalam pengumuman perubahan kebijakan mekanisme pemberian subsidi pada BBM yaitu menggunakan mekanisme subsidi tetap.

Pantauan merdeka.com di Kantor Kemenko Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil sudah tiba pukul 08.00 WIB dengan mengenakan pakaian batik coklat.

"Nanti akan ada empat menteri yang akan mengumumkan, Menteri ESDM (Sudirman Said), Menteri Keuangan (Bambang Brodjonegoro), Menteri BUMN (Rini Soemarno), Menko (Sofyan Djalil)," ujarnya di Kantor Kemenko, Jakarta, Kamis (31/12).

Sofyan kembali membenarkan rencana perubahana harga baru BBM akan diumumkan pagi ini. "Iya nanti ya jam 09.00 WIB, nanti saja ya," jelas dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, perubahan mekanisme pemberian subsidi akan menekan anggaran subsidi setiap tahunnya. Setidaknya di 2015 mendatang anggaran subsidi untuk BBM bisa ditekan hingga di bawah Rp 50 triliun.

"Jadi kalau di bawah Rp 50 triliun karena kita naikkan harga BBM bersamaan dengan harga minyak turun. Sehingga kalau dulu diperkirakan subsidi BBM itu Rp 2.500 (per liter), sekarang ini subsidi itu tidak lebih dari Rp 1.000 (per liter) solarnya. Akibatnya kalau kita konsumsi solar 30 juta kiloliter, berarti ekonomi akan lebih baik," papar JK usai menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa (30/12).

JK memaparkan, apabila subsidi BBM hanya Rp 1.000 per liter, maka angka subsidi tahun depan hanya sekitar Rp 40 triliun saja. Namun angka ini Rp 1.000 per liter masih menunggu pengumuman besok hari.

"Anda bisa hitung, kalau rata-rata saja Rp 1.000 itu berarti hanya Rp 40 triliun, di bawah Rp 50 triliun. Ditambah subsidi gas," tutup JK singkat.

http://m.merdeka.com/uang/hari-ini-4-menteri-umumkan-perubahan-harga-bbm-subsidi.html

team jkw ini bener2 amatir waktu naikin harga emang gak bisa liat kondisi pasar lg perang harga,majalah forbes uda bikin cover story tentang perang harga ini
sekarang kepentok kan ?gak nurunin harga premium ,pertamax.harus turun
.emang harga2 yg naik pd turun
1team bisa kalah ma kwik seorang yg bisa nganalisa arah pasar
makanya MIKIRR!