- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Besok, Pasukan Katak Menuju Lokasi AirAsia QZ8501 Jatuh


TS
Newbie2010
Besok, Pasukan Katak Menuju Lokasi AirAsia QZ8501 Jatuh
Quote:
Besok, Pasukan Katak Menuju Lokasi AirAsia QZ8501 Jatuh
Surya Perkasa - 30 Desember 2014 20:03 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: TNI mengerahkan seluruh kekuatan untuk mencari dan mengevakuasi korban AirAsia QZ8501. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, besok sekira pukul 05.00 WIB, pasukan Katak menuju lokasi diduga pesawat jatuh.
"Besok, Amfibi sudah dikirimkan dengan kekuatan 47 orang akan berangkat jam lima pagi menuju sasaran," kata Panglima TNI di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Harapan dia, besok ombak di lokasi sasaran tenang, sehingga operasi bisa langsung dilakukan sekira pukul 06.00 WIB. "Begitu ombak tenang, kita kerahkan kekuatan maksimal. Saat ini sudah ada 20 pasukan Katak yang bisa melakukan penyelamatan," ujarnya.
Dia juga memerintahkan TNI Angkatan Udara menyiapkan helikopter untuk keperluan di Pangkalan Bun dan pesawat Hercules buat mengangkut korban dari Pangkalan Bun ke Surabaya. Dia mengatakan, satu helikopter bisa membawa lima atau enam korban.
"Jadi kekuatan kami kerahkan semua. Dari situ diperlukan peti jenazah, kemudian kami bawa ke menggunakan Hercules ke Surabaya," tambahnya.
Di Surabaya, lanjut dia, Pangdam juga menyiapkan personel untuk membawa korban ke rumah duka. "Satu Hercules bisa membawa 30 peti jenazah," paparnya.
TRK
http://news.metrotvnews.com/read/201...medium=twitter
Surya Perkasa - 30 Desember 2014 20:03 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: TNI mengerahkan seluruh kekuatan untuk mencari dan mengevakuasi korban AirAsia QZ8501. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, besok sekira pukul 05.00 WIB, pasukan Katak menuju lokasi diduga pesawat jatuh.
"Besok, Amfibi sudah dikirimkan dengan kekuatan 47 orang akan berangkat jam lima pagi menuju sasaran," kata Panglima TNI di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Harapan dia, besok ombak di lokasi sasaran tenang, sehingga operasi bisa langsung dilakukan sekira pukul 06.00 WIB. "Begitu ombak tenang, kita kerahkan kekuatan maksimal. Saat ini sudah ada 20 pasukan Katak yang bisa melakukan penyelamatan," ujarnya.
Dia juga memerintahkan TNI Angkatan Udara menyiapkan helikopter untuk keperluan di Pangkalan Bun dan pesawat Hercules buat mengangkut korban dari Pangkalan Bun ke Surabaya. Dia mengatakan, satu helikopter bisa membawa lima atau enam korban.
"Jadi kekuatan kami kerahkan semua. Dari situ diperlukan peti jenazah, kemudian kami bawa ke menggunakan Hercules ke Surabaya," tambahnya.
Di Surabaya, lanjut dia, Pangdam juga menyiapkan personel untuk membawa korban ke rumah duka. "Satu Hercules bisa membawa 30 peti jenazah," paparnya.
TRK
http://news.metrotvnews.com/read/201...medium=twitter
Saat ini sudah ada 9 Pasukan Katak StandBy di Pangkalan Bun
Tapi karena terkendala cuaca tidak bisa diterbangkan oleh Heli ke Kapal di lokasi
GOD SPEED!!

Salah satu pasukan Favorit ane!
Update pagi ini:
Quote:
Cuaca Buruk, Hercules yang Angkut Penyelam ke Pangkalan Bun Kembali ke Halim
Jakarta - Pesawat Hercules A-1319 yang terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah pagi ini menuju ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, kembali lagi ke landasan. Pesawat disebut ada masalah pada radar.
Pantauan detikcom, pesawat mulai terbang sekitar pukul 05.40 WIB dari Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Rabu (31/11/2014). Pesawat mengangkut tim penyelam TNI AL dan tim PMI.
Namun sekitar pukul 07.15 WIB pesawat landing lagi di Halim Perdanakusumah. Pesawat milik TNI AU itu ada masalah dengan radar, termasuk ada kendala cuaca menuju Pangkalan Bun.
"Info dari sana hujan, tadi cukup deras visibility 1 Km. Berangkat pukul 5 visibility masih 5 Km, ternya sudah 1 jam (terbang) nggak mungkin kita paksakan," terang Pangkoops I AU Marsda TNI Agus Dwi Putranto.
Dia mengatakan, pesawat ini menyangkut 21 pasukan marinir untuk menyelam lengkap dengan peralatan selam dan juga 11 anggota PMI juga dengan keperluan medisnya.
"(Pesawat) Ini tidak searching, (tapi) mengantar ke Pangkalan Bun. Di sana kendalikan Heli," ucapnya.
Pukul 07.57 WIB, pesawat Hercules yang juga menyangkut wartawan ini sudah bersiap untuk kembali terbang.
http://news.detik.com/read/2014/12/3...mbali-ke-halim
Jakarta - Pesawat Hercules A-1319 yang terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah pagi ini menuju ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, kembali lagi ke landasan. Pesawat disebut ada masalah pada radar.
Pantauan detikcom, pesawat mulai terbang sekitar pukul 05.40 WIB dari Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Rabu (31/11/2014). Pesawat mengangkut tim penyelam TNI AL dan tim PMI.
Namun sekitar pukul 07.15 WIB pesawat landing lagi di Halim Perdanakusumah. Pesawat milik TNI AU itu ada masalah dengan radar, termasuk ada kendala cuaca menuju Pangkalan Bun.
"Info dari sana hujan, tadi cukup deras visibility 1 Km. Berangkat pukul 5 visibility masih 5 Km, ternya sudah 1 jam (terbang) nggak mungkin kita paksakan," terang Pangkoops I AU Marsda TNI Agus Dwi Putranto.
Dia mengatakan, pesawat ini menyangkut 21 pasukan marinir untuk menyelam lengkap dengan peralatan selam dan juga 11 anggota PMI juga dengan keperluan medisnya.
"(Pesawat) Ini tidak searching, (tapi) mengantar ke Pangkalan Bun. Di sana kendalikan Heli," ucapnya.
Pukul 07.57 WIB, pesawat Hercules yang juga menyangkut wartawan ini sudah bersiap untuk kembali terbang.
http://news.detik.com/read/2014/12/3...mbali-ke-halim
Jan 2, 2015
Quote:
Original Posted By Newbie2010►Ini Beragam Alat Selam Pasukan Katak untuk Cari Jenazah Korban AirAsia QZ8501
JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) akan diterjunkan mulai hari ini, Jumat (2/1/2014), untuk mencari jenazah korban AirAsia yang jatuh di Perairan Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dalam melaksanakan tugasnya, pasukan Kopaska didukung alat-alat canggih untuk mempermudah kerja mereka.
Komandan Tim Kopaska di KRI Banda Aceh Wido Dwi menjelaskan, ada sejumlah alat yang akan digunakan. Ia pun menjelaskan satu per satu spesifikasi dan kegunaan dari alat-alat tersebut. Berikut alat-alat yang digunakan oleh Kopaska:
- Tabung Oksigen
Tabung oksigen merupakan peralatan paling umum yang digunakan untuk menyelam ke dasar laut. Tabung dikenakan penyelam menyatu dengan kacamata selam dan rompi. Namun, Kopaska memiliki tabung oksigen di atas rata-rata yang memiliki kadar oksigen dengan kapasitas 8 liter.
Pasukan Kopaska bisa menyelam bebas selama maksimal 2 jam penuh dengan memanfaatkan tabung tersebut. Pemakaian oksigen akan sangat tergantung pada kedalaman penyelaman dan orang yang memakainya.
"Kalau orangnya boros, mungkin setengah jam sudah habis. Tapi saya sendiri bisa sampai dua jam," kata Wido.
- Senter Dalam Air
Pada proses pencarian dan pengambilan jenazah, senter dalam air sangat diperlukan. Jika cuaca sedang tidak cerah, maka air di bawah laut cenderung gelap karena tak ada sinar matahari yang menembus lautan. Proses akan sulit dilakukan tanpa tambahan cahaya. Untuk 10 orang pasukan kopaska, tersedia dua senter. Nantinya, salah satu anggota akan memegangi senter itu untuk penerangan, sementara yang lainnya melakukan proses pencarian.
"(Senter) ini lebih terang dari senter biasa, jadi di dalam air juga masih cukup terang," ujar Wido.
- Tali
Sebuah tali panjang, biasanya berwarna putih, bisa sangat membantu proses pencarian. Tim penyelam yang pertama terjun akan mengevaluasi terlebih dahulu kondisi di dalam air dengan turut serta membawa tali dengan panjang 100 meter ini. Jika target ditemukan, mereka akan memasang tali itu di sepanjang jalur yang dilewati sampai ke tempat sasaran temuan.
Tim selanjutnya melakukan proses pengambilan korban mengikuti tali yang sudah terpasang. Dengan cara ini, waktu penyelaman bagi tim selanjutnya akan lebih efektif. Untuk menyelam sampai ke kedalaman 45 meter, anggota Kopaska bisa bertahan selama 15-25 menit. Jika jarak kedalaman semakin pendek, maka waktu penyelaman bisa dilakukan lebih lama.
"Tergantung kedalaman dan orangnya masing-masing," jelas Wido.
-Pisau
Dalam proses pencarian, pasukan Kopaska juga turut membawa sebuah pisau berukuran kecil. Pisau itu bergagang hitam dengan gerigi di satu sisinya. Pisau itu bisa digunakan, misalnya, untuk memutuskan sabuk pengaman yang membuat para penumpang AirAsia. Diduga, banyak penumpang yang terjepit oleh sabuk pengaman sehingga tidak mengapung ke permukaan. Apakah pisau juga bisa digunakan untuk melawan hewan di dalam laut yang akan menyerang?
"Oh kalau di dalam laut itu semua teman kita. Sejauh ini belum ada kejadian seperti itu," jawab Wido.
-Balance
Balance adalah beban yang dililitkan di bagian pinggang anggota kopaska, layaknya sebuah ikat pinggang. Bedanya, balance ini memiliki lima lempengan besi. Satu lempengan besi beratnya mencapai 1 kg.
"Besinya ini bisa dicopot, jadi nanti tergantung penyelamnya mau pakai berapa," ujar Wido.
Balance digunakan sebagai beban agar anggota kopaska bisa turun dan menyelam dengan mudah ke dasar laut. "Jadi tidak terlalu banyak energi terbuang," jelas Wido.
Untuk kembali berenang ke permukaan, rompi yang digunakan kopaska juga sudah dilengkapi dengan semprotan oksigen yang membuat mereka kembali ke atas dengan mudah.
-Floating Bag
Floating Bag adalah sejenis tenda parasut yang berguna untuk mengangkat barang-barang berat di dasar laut. Barang-barang yang akan diangkut diletakkan dalam floating bag tersebut. Kemudian floating bag diisi oleh oksigen yang digunakan oleh para anggota Kopaska. Floating bag pun akan mengembang dan terangkat dengan sendirinya ke permukaan.
"Tapi ini tidak untuk mengangkat jenazah. Kalau jenazah bisa mengapung sendiri," ujar Wido.
-Hand Held Sonar System
Terakhir, yang paling canggih dan sangat berguna bagi pencarian AirAsia ini adalah Hand Held Sonar System. Alat ini dapat mendeteksi logam yang ada di dasar laut. Serpihan pesawat air asia pun bisa terdeteksi jika berada dalam radius yang masih terjangkau. Nantinya, setiap logam yang terdeteksi akan mengeluarkan bunyi "ping", yang dapat didengar anggota kopaska dengan menggunakan sejenis headset.
Semakin kencang bunyi terdengar, maka semakin dekat jarak benda logam. Sonar System ini dapat menjangkau benda hingga kedalaman 90 meter dan luas 2000 meter. Ada pun kedalaman laut sekitar jatuhnya pesawat AirAsia adalah 35 meter.
http://nasional.kompas.com/read/2015...campaign=Kknwp
JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) akan diterjunkan mulai hari ini, Jumat (2/1/2014), untuk mencari jenazah korban AirAsia yang jatuh di Perairan Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dalam melaksanakan tugasnya, pasukan Kopaska didukung alat-alat canggih untuk mempermudah kerja mereka.
Komandan Tim Kopaska di KRI Banda Aceh Wido Dwi menjelaskan, ada sejumlah alat yang akan digunakan. Ia pun menjelaskan satu per satu spesifikasi dan kegunaan dari alat-alat tersebut. Berikut alat-alat yang digunakan oleh Kopaska:
- Tabung Oksigen
Tabung oksigen merupakan peralatan paling umum yang digunakan untuk menyelam ke dasar laut. Tabung dikenakan penyelam menyatu dengan kacamata selam dan rompi. Namun, Kopaska memiliki tabung oksigen di atas rata-rata yang memiliki kadar oksigen dengan kapasitas 8 liter.
Pasukan Kopaska bisa menyelam bebas selama maksimal 2 jam penuh dengan memanfaatkan tabung tersebut. Pemakaian oksigen akan sangat tergantung pada kedalaman penyelaman dan orang yang memakainya.
"Kalau orangnya boros, mungkin setengah jam sudah habis. Tapi saya sendiri bisa sampai dua jam," kata Wido.
- Senter Dalam Air
Pada proses pencarian dan pengambilan jenazah, senter dalam air sangat diperlukan. Jika cuaca sedang tidak cerah, maka air di bawah laut cenderung gelap karena tak ada sinar matahari yang menembus lautan. Proses akan sulit dilakukan tanpa tambahan cahaya. Untuk 10 orang pasukan kopaska, tersedia dua senter. Nantinya, salah satu anggota akan memegangi senter itu untuk penerangan, sementara yang lainnya melakukan proses pencarian.
"(Senter) ini lebih terang dari senter biasa, jadi di dalam air juga masih cukup terang," ujar Wido.
- Tali
Sebuah tali panjang, biasanya berwarna putih, bisa sangat membantu proses pencarian. Tim penyelam yang pertama terjun akan mengevaluasi terlebih dahulu kondisi di dalam air dengan turut serta membawa tali dengan panjang 100 meter ini. Jika target ditemukan, mereka akan memasang tali itu di sepanjang jalur yang dilewati sampai ke tempat sasaran temuan.
Tim selanjutnya melakukan proses pengambilan korban mengikuti tali yang sudah terpasang. Dengan cara ini, waktu penyelaman bagi tim selanjutnya akan lebih efektif. Untuk menyelam sampai ke kedalaman 45 meter, anggota Kopaska bisa bertahan selama 15-25 menit. Jika jarak kedalaman semakin pendek, maka waktu penyelaman bisa dilakukan lebih lama.
"Tergantung kedalaman dan orangnya masing-masing," jelas Wido.
-Pisau
Dalam proses pencarian, pasukan Kopaska juga turut membawa sebuah pisau berukuran kecil. Pisau itu bergagang hitam dengan gerigi di satu sisinya. Pisau itu bisa digunakan, misalnya, untuk memutuskan sabuk pengaman yang membuat para penumpang AirAsia. Diduga, banyak penumpang yang terjepit oleh sabuk pengaman sehingga tidak mengapung ke permukaan. Apakah pisau juga bisa digunakan untuk melawan hewan di dalam laut yang akan menyerang?
"Oh kalau di dalam laut itu semua teman kita. Sejauh ini belum ada kejadian seperti itu," jawab Wido.
-Balance
Balance adalah beban yang dililitkan di bagian pinggang anggota kopaska, layaknya sebuah ikat pinggang. Bedanya, balance ini memiliki lima lempengan besi. Satu lempengan besi beratnya mencapai 1 kg.
"Besinya ini bisa dicopot, jadi nanti tergantung penyelamnya mau pakai berapa," ujar Wido.
Balance digunakan sebagai beban agar anggota kopaska bisa turun dan menyelam dengan mudah ke dasar laut. "Jadi tidak terlalu banyak energi terbuang," jelas Wido.
Untuk kembali berenang ke permukaan, rompi yang digunakan kopaska juga sudah dilengkapi dengan semprotan oksigen yang membuat mereka kembali ke atas dengan mudah.
-Floating Bag
Floating Bag adalah sejenis tenda parasut yang berguna untuk mengangkat barang-barang berat di dasar laut. Barang-barang yang akan diangkut diletakkan dalam floating bag tersebut. Kemudian floating bag diisi oleh oksigen yang digunakan oleh para anggota Kopaska. Floating bag pun akan mengembang dan terangkat dengan sendirinya ke permukaan.
"Tapi ini tidak untuk mengangkat jenazah. Kalau jenazah bisa mengapung sendiri," ujar Wido.
-Hand Held Sonar System
Terakhir, yang paling canggih dan sangat berguna bagi pencarian AirAsia ini adalah Hand Held Sonar System. Alat ini dapat mendeteksi logam yang ada di dasar laut. Serpihan pesawat air asia pun bisa terdeteksi jika berada dalam radius yang masih terjangkau. Nantinya, setiap logam yang terdeteksi akan mengeluarkan bunyi "ping", yang dapat didengar anggota kopaska dengan menggunakan sejenis headset.
Semakin kencang bunyi terdengar, maka semakin dekat jarak benda logam. Sonar System ini dapat menjangkau benda hingga kedalaman 90 meter dan luas 2000 meter. Ada pun kedalaman laut sekitar jatuhnya pesawat AirAsia adalah 35 meter.
http://nasional.kompas.com/read/2015...campaign=Kknwp
Diubah oleh Newbie2010 02-01-2015 07:19
0
5K
Kutip
57
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan