Kisah ini masih lanjutan maling apes yang menyambangi Ibu Murtasiah. Setelah peristiwa, siangnya, keluarga maling mendatangi rumah Murtasiah. Mereka yang datang adalah ibu si pencuri, kakak perempuan dan kakak laki-laki.

Mereka ditemui oleh Murtasiah dan putranya Fikri. Putra Murtasiah yang lain, Farid Hasan bercerita kepada merdeka.com tentang pertemuan itu. Dia menggambarkan pertemuan berlangsung kaku. Keluarga maling tampak ketakutan semua.

"Kelihatan ndredeg," kata Farid.

Kepada Murtasiah, sang ibu minta maaf atas kesalahan anaknya. Dia minta agar tidak dilaporkan ke polisi. Kalaupun sudah dilaporkan, agar dicabut. Keluarga juga sudah mengembalikan handphone Andromax. Mereka juga berharap motor Yamaha Mio-nya dikembalikan.

"Anak saya nikahnya umur 15 tahun, nikah dini dan tidak kerja. Punya anak satu. Anak saya bilang masnya baik banget. Anak saya cerita, kalau dikejar pasti ketangkap dan bisa digebuki warga karena kakinya keseleo. Anak saya utang nyawa," kata ibunya memelas ditirukan Farid.

Atas permintaan keluarga itu, Murtasiah mengatakan laporan tidak bisa dicabut karena untuk mencabut harus ada tersangkanya. Padahal, tersangkanya sampai sekarang belum kelihatan, bersembunyi entah di mana. Polisi pun masih akan meneruskan kasus ini dengan mencari si maling. Kasihan malingnya.

Ryan (20) beraksi mencuri motor di Pekalongan Utara. Sebelumnya dia main game semalaman hingga matanya beler. Di tempat kos ada tiga motor terkuci stang. Sedangkan satu lagi tak dikunci. Ryan pun langsung beraksi. Dia mengambil motor matic yang tak dikuci.

Sesampainya di rumah dia heran saat melihat ibunya pulang jalan kaki. Dia pun kesal setelah tahu motor ibunya dicuri. Dia belum sadar jika yang dicurinya adalah motor ibu sendiri di tempat kos tersebut. Pria pengangguran ini mendesak ibunya lapor polisi.

"Lucunya. Ryan lah yang meminta ibunya segera lapor Polisi, " kata Kapolsek Pekalongan Utara, AKP Zurianto bulan April lalu.

Nah aksi Ryan baru ketahuan setelah pada malam harinya dia mencoba menghidupkan motor tersebut. Sejumlah penghuni kos memergokinya. Ryan pun malu-malu mengaku telah mencuri motor. Anehnya dia sampai tidak tahu jika mencuri motor ibunya sendiri.

"Ryan terancam 367 KUHP. Pencurian dengan pemberatan, atau pencurian dalam keluarga, " kata Zurianto.

Nahas benar nasib Ahmad Maulana (25), warga Kebon Nanas, Jakarta Timur ini. Maling teriak maling. Tahunya yang diteriaki maling anggota TNI.

Ditemui di Mapolsek Jatinegara, Maulana mengatakan, pada pagi hari dirinya mencoba mencuri di sebuah rumah salah satu warga di Kebon Sayur. Setelah berhasil ambil kamera di dalam lemari, sang pemilik rumah pun memergoki Maulana.

Pas mau kabur saya diteriakin maling sama yang punya rumah, karena takut dikeroyok saya teriakin maling lagi sama dua orang yang lagi lari, kata Maulana.

Namun sial bagi Maulana, dua orang yang sedang lari tersebut ternyata anggota TNI yang sedang berolahraga. Alhasil dia pun terkena bogem mentah oleh salah satu tentara yang mendengar teriakan tersebut.

Enggak tahunya tentara, baru sekali saya teriakin maling langsung dipukul sama tentaranya, kata Maulana dengan wajah memelas.

Parlindungan Saragih pelaku pencurian sebuah Apotek Sana Farma, Jalan Dewi Sartika No. 3 C, Cililitan, Jakarta Timur, ini terpaksa melapor ke polisi atas perbuatan dirinya dan komplotannya. Parlindungan merasa kesal lantaran mobil sewaannya dibawa kabur komplotannya sendiri.

Ceritanya Parlindungan dan komplotan menyewa mobil untuk menggasak apotek. Kemudian, puas menggasak barang-barang yang dianggap berharga, komplotan tersebut kabur dan mampir ke Rest Area Jati Asih. Nah saat sedang buang air besar, dia ditinggal teman-temannya.

"Jadi saat buang air besar, dia ditinggal pelaku lainnya. Merasa bertanggung jawab telah menyewa mobil rental, tersangka pun melaporkannya ke petugas kalau mobilnya telah dicuri," katanya.

Polisi segera melakukan pengejaran. Mobil ditemukan di jalan. Namun pelaku lain kabur.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara.

C (12) dan M (12), dua ABG cewek di Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur, dilaporkan ke polisi lantaran meminjam sepeda motor milik tetangganya, Putra (28).

Orang tua C, menceritakan, peristiwa itu bermula pada hari Senin (25/8) minggu lalu. Saat itu M teman C mengajak anaknya untuk jalan-jalan dengan sepeda motor. Namun, M yang datang menjemput C tidak membawa sepeda motor. Keduanya lalu mengambil sepeda motor milik Putra yang terpakir di halaman rumah kontrakan Misel.

Tanpa izin dari putra, kedua cewek ABG ini pun nekat membawa kabur sepeda motor Putra dan dibawanya muter-muter daerah Pisangan hingga Rawamangun. Keduanya jalan-jalan hingga tengah malam.

Usai memakai sepeda motor tersebut, Mtidak berani mengembalikan motor tersebut kepada Putra karena takut dimarahi. Setelah itu, M meminta kepada C agar motor tersebut ditaruh di rumahnya dan akan dikembalikan pada pagi harinya.

"Motornya sama anak saya diparkir di supermarket, nggak jauh dari rumah saya. Paginya bukan di pulangin malah dibawa ke sekolah sama si M. Malemnya dipake lagi buat jalan-jalan sama M sama anak saya, terus pulangnya diparkir lagi ke Supermarket," jelasnya.

Putra yang kehilangan motor selama dua hari, mulai curiga dengan gelagat dua cewek ABG ini. Dia pun akhirnya menelusuri tempat main kedua gadis tersebut, dan menemukannya di sebuah warung kopi di daerah Pisangan. Putra pun langsung menghajarnya.