1. Tim Cook (Apple)
CEO perusahaan Apple ini dinobatkan sebagai CEO terbaik di peringkat pertama.

Picture : Getty Images/Chip Somodevilla

Cook dianggap mampu meningkatkan saham sebesar 40 persen tahun ini yang didongkrak oleh keberhasilan produk iPhone 6 dan layanan Apple Pay. Publik juga sangat antusias menyambut produk jam tangan pintar, Apple Watch, yang akan dirilis pada 2015 mendatang.

Picture : Reuters/Stephen Lam

Cook punya gaya kepemimpinan yang berbeda, walau ia sering dibandingkan dengan Steve Jobs, sang pendiri Apple. Cook dianggap dapat membawa Apple menjadi lebih bertanggung jawab dalam masalah sosial dan lingkungan.

2. John Chen (BlackBerry)
Posisi kedua ditempati oleh John Chen dari BlackBerry. Perusahaan teknologi asal Kanada itu mengalami penurunan pendapatan pada kuartal ketiga 2014 menjadi US$ 793 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,19 miliar. Namun, saham BlackBerry secara keseluruhan melonjak 35 persen tahun ini dan mengalami arus kas positif sebesar US$ 43 juta pada kuartal ketiga 2014 yang berakhir pada 29 November 2014.


Chen dikabarkan tidak memusingkan pangsa pasar ponsel pintar, ia malah fokus pada pengembangan peranti lunak agar perusahaannya tidak 'mati'. Baru-baru ini BlackBerry mencoba peruntungan dengan meluncurkan ponsel pintar bernama BlackBerry Classics yang menawarkan trackpad serta keyboard fisik.



3. Satya Nadella (Microsoft)
CEO rakasasa teknologi Microsoft ini berhasil berada di posisi ketiga di jejeran CEO terbaik 2014.

Picture : microsoft

Nadella dinilai mampu meningkatkan saham Microsoft sebesar 26 persen di mana para investor kagum atas strategi bisnis komputasi awan dan perangkat mobile Microsoft yang diprakarsainya. Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan meningkat dari US$ 18.53 miliar menjadi US$ 23.20 miliar.
Nadella sempat dikritik habis-habisan lantaran ia sempat menyatakan bahwa pekerja perempuan harusnya tidak meminta kenaikan gaji sebagai bentuk 'karma yang baik'. Dengan cepat ia mengakui kesalahan ini dan meminta maaf kepada karyawan dan publik.

4. Marissa Mayer
CEO Yahoo, Marissa Mayer berhasil melambungkan keuntungan perusahaannya, salah satunya dari perusahaan e-commerce Alibaba asal Tiongkok yang menjual saham perdana ke publik (IPO) pada September 2014. Hingga kini Yahoo masih memiliki saham sekitar 15 persen di Alibaba.

Picture : tribunnews

Mayer berjanji untuk memakai sebagian keuntungan dari IPO Alibaba untuk membeli saham Yahoo kembali (stock buyback) dari pemegang saham lain. Hal itu dianggap patut untuk dipuji. Namun, perlu diketahui bahwa keputusan Yahoo berinvestasi di Alibaba itu berasal dari salah satu pendiri Yahoo, Jerry Yang dan mantan CEO Terry Semel di tahun 2005. Ketika itu, Mayer masih bekerja untuk Google.


Perempuan berusia 39 tahun tersebut juga baru saja mendapat kesan tegas dalam pemilihan karyawan, mengingat beberapa waktu ia menolak aktris Gwyneth Paltrow sebagai editor Yahoo Food karena ia tidak lulus kuliah.

5. Meg Whitman (Hewlett-Packard)
Whitman mengambil alih perusahaan Hewlett-Packard atau HP sejak tahun 2011. Saat itu HP tengah kacau karena melakukan akuisisi yang terlampau banyak. CEO berusia 58 tahun itu dinilai pantas dapat pujian karena menyetujui pemecahan perusahaan HP menjadi dua.


Perusahaan pertama adalah Hewlett-Packard (HP) Enterprise yang fokus pada penjualan perangkat lunak, server, dan solusi teknologi untuk korporasi. Perusahaan kedua adalah HP Inc yang fokus pada perangkat keras seperti komputer, printer, dan perangkat mobile. Perubahan ini berlaku mulai 2015. Tercatat, saham HP naik 40 persen di tahun 2014.