Kaskus

News

barondolAvatar border
TS
barondol
Budaya K3 di Indonesia
Permisi gan..
Ini trit pertama ane sebagai kaskuser semoga bermanfaat..

Artikel ini ane buat pas ada lomba menulis artikel di salah satu perusahaan konsultan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Buat yang pengen lebih tahu soal K3 bisa mampir ke trit ini gan ..
Komunitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja a.k.a K3
Tribute to agan Nug2kaizoku

Langsung aja gan...

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, di samping itu K3 adalah hak asasi setiap tenaga kerja. Di era globalisasi dan untuk memenangkan persaingan bebas ternyata kesehatan dan keselamatan kerja juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh industri di Indonesia (Sutjana, 2006).

Perkembangan industri di Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang merupakan usaha jangka panjang untuk merombak struktur perekonomian nasional (Fauza, 2011).

Era industrialisasi merupakan momentum bagi penerapan konsep keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Manusia melihat bahwa tingginya angka kecelakaan di tempat kerja menyebabkan menurunnya kapasitas produksi yang berkontribusi terhadap menurunnya rasio keuntungan yang dapat diambil perusahaan. Manusia mulai menyadari pentingnya menciptakan kondisi dan lingkungan yang aman dari bahaya dan risiko sehingga angka kecelakaan kerja bisa ditekan. Dengan demikian diharapkan, rasio keuntungan yang diperoleh bisa meningkat (Al Banna, 2010).

Penerapan keselamatan kerja di Indonesia diatur dalam undang-undang yang mewajibkan penerapan keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. (UU no. 1 tahun 1970).

Riset yang dilakukan badan dunia ILO menghasilkan kesimpulan, setiap hari rata-rata 6000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang meninggal dua kali lebih banyak dibandingkan wanita, karena mereka lebih mungkin melakukan pekerjaan berbahaya. Secara keseluruhan kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaan seperti membongkar zat kimia beracun (ILO, 2003 dalam Suardi, 2005).

Annual report PT. Jamsostek (Persero), menyatakan angka kecelakaan kerja lima tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2012 telah terjadi 103.074 kasus kecelakaan kerja, 2011 terdapat 99.491 kasus atau rata-rata 414 kasus kecelakaan kerja per hari, sedangkan tahun 2010 terjadi 98.711 kasus kecelakaan kerja, dan tahun 2009 terdapat 96.314 kasus kecelakaan kerja. (Jamsostek, 2012)

Menurut Fahmah Lestari yang dikutip oleh republika.co.id (Nurdiansyah, 2014) rata-rata terjadi 382 kasus kecelakaan kerja setiap harinya. Sebanyak 91,21 persen korban kecelakaan kembali sembuh, 3,8 persen mengalami cacat fungsi, 2,61 persen mengalami cacat sebagian, dan sisanya meninggal dunia (2.419 kasus) dan mengalami cacat total tetap (37 kasus).

Kecelakaan kerja dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak terduga. Setiap tempat kerja terdapat berbagai macam kondisi yang tidak pernah luput dari risiko bahaya (Tarwaka, 2008). Hal ini dapat disebabkan baik berasal dari proses alam seperti gempa bumi, petir, banjir, angin topan maupun yang disebabkan dari kegiatan manusia, seperti halnya kecelakaan (baik di darat, laut, dan udara), kebakaran, huru hara, sabotase, terorisme dan kerusuhan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan serta terganggunya kestabilan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan (Bennet dan Rumondang, 1997).

Data Jamsostek menunjukkan total angka kecelakaan kerja periode 2010 mencapai 86.693 kasus dengan jumlah klaim sebesar Rp358.45 miliar. Angka klaim akibat kecelakaan kerja meningkat pada 2011 menjadi Rp401,2 miliar dan pada 2012 naik lagi menjadi Rp504 miliar (Jamsostek, 2012).

Hal tersebut merupakan indikasi bahwa kesadaran untuk melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan industri atau kerja masih perlu ditingkatkan. Masih diperlukan upaya yang lebih keras untuk mendorong penerapan standar-standar K3 melalui Sistem Manajemen K3 di lingkungan industri.

Budaya organisasi yang mendukung terhadap aspek keselamatan menjadi elemen penting dalam pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sistem manajemen dan program K3 yang efektif dapat dibuat oleh pihak manajemen namun keberhasilannya tergantung persepsi pekerja terhadap nilai-nilai keselamatan. Sehingga keberadaan program saja tidak cukup untuk menghadirkan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal pada suatu organisasi.

Pemerintah memerlukan upaya-upaya untuk membudayakan K3 di Indonesia. Budaya dan iklim K3 merupakan konsep teori yang sudah banyak diterapkan di berbagai industri (Neal, Griffin, & Hart, 2000). Rendahnya budaya K3 memiliki kontribusi positif terhadap timbulnya kesalahan dan berbagai kecelakaan yang tak terduga.

Sebenarnya langkah pemerintah dalam membudayakan K3 selama ini sudah cukup baik, misalnya program “Saya Pilih Selamat” yang diadakan oleh Kemenakertrans. Selain itu, pada tahun 2013 Indonesia menjadi tuan rumah Asia Pacific Occupational Safety and Health Organization Conference (APOSHO) bersamaan dengan pelaksanaan tahunan K3 Expo, seminar dan kegiatan pembinaan K3 nasional serta pertemuan pengawas K3 sedunia (Menakertrans, 2014).

Namun, langkah nyata pemerintah tersebut sayangnya tidak diiringi dengan menurunnya angka kecelakaan di Indonesia. Mengapa demikian? Sekali lagi budaya K3 perlu ditegakkan di Indonesia, sekalipun pemerintah mengadakan program yang sangat baik, program tersebut tidak akan berhasil bila tidak diiringi dengan kesadaran industri-industri di Indonesia dalam menerapkan K3.

Sebenarnya terdapat program yang paling mudah untuk dilakukan dalam menegakkan budaya K3 di Indonesia, yaitu dengan melakukan sosialisasi mengenai lima komponen dalam menerapkan budaya K3 yang positif, lima komponen tersebut adalah :

1. Komitmen manajemen terhadap keselamatan.
2. Perhatian manajemen terhadap pekerja.
3. Kepercayaan antara manajemen dan pekerja.
4. Pemberdayaan pekerja.
5. Pengawasan, tindakan perbaikan, meninjau ulang sistem dan perbaikan secara terus menerus.

Kelima komponen tersebut dapat menjadi kunci untuk menerapkan budaya K3 di Indonesia. Namun, sekali lagi diperlukan strategi sosialisasi yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Pada tahun 2014 ini, pemerintah telah melakukan langkah yang visioner dengan cara mengembangkan situs pusat K3 yang sebelumnya telah ada dan membuat akun jejaring sosial untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan melaksanakan sosialisasi K3 yang efektif dan dapat diterima oleh masyarakat luas.

Cara lain dalam melakukan sosialisasi K3 yang efektif adalah dengan cara membuat slogan K3. Slogan K3 yang mudah diingat dan lugas dapat menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, slogan diartikan sebagai perkataan atau kalimat pendek yg menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu. Agar slogan K3 dapat efektif dan mudah dipahami oleh para pekerja serta orang-orang yang berada lingkungan kerja, maka slogan tersebut harus mempunyai ketentuan khusus. KISS (Keep It Simple Stupid) adalah salah satu cara untuk membuat slogan yang efektif (Rostini, 2013).

Slogan sekiranya tidak terlalu panjang namun mengena. Sebuah slogan hanya akan efektif apabila pendengar dapat mengerti slogan tersebut dengan secara langsung dan cepat. Jangan buat slogan rumit untuk dimengerti. Dengan slogan yang mudah diingat dan mudah dimengerti, tentu isi pesan dari slogan tersebut akan cepat tersampaikan.

Namun demikian, tentu saja semua hal tersebut kembali lagi menjadi keputusan masing-masing industri di Indonesia, apakah ingin selamanya menjadi industri yang tidak memperhatikan K3 dan terancam dengan persaingan global yang mengedepankan aspek K3 dalam industri, atau berusaha memperbaiki diri dengan menerapkan budaya K3 dan memasuki persaingan global dengan mantap.

Spoiler for Sumber Bacaan:
Diubah oleh barondol 26-12-2014 00:59
0
3.5K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan