Optimal Stopping Theory - Cara Ilmiah Mencari "Perfect Partner" Agan/Aganwati
TS
fidelite
Optimal Stopping Theory - Cara Ilmiah Mencari "Perfect Partner" Agan/Aganwati
Selamat Pagi/Siang/Malam Mimin, Momod, dan Agan/Aganwati sekalian
Udah lama nih gak bikin thread, jadi silent reader doang
Kebetulan ane nemu artikel menarik dari BBC
Ane udah search di Kaskus belum nemu judul serupa , semoga ane bikin threadnya NO Repost ya gan
Spoiler for NO REPOST:
Langsung aja ke Isinya Gan
Quote:
Peter Backus dari University of Warwick dalam bukunya Why I don't have a Girlfriend mencoba menjelaskan bagaimana peluang dia menemukan cintanya. Peluang dengan kriteria wanita single, tinggal di Inggris, umur yang sesuai, punya gelar sarjana, berpenampilan menarik, maka dia menemukan hanya 26 orang wanita saja yang cocok dengan kriteria tersebut di seluruh Inggris 26 orang berarti 400 kali lebih sedikit dari peluang adanya makhluk luar angkasa(intelligent extra-terrestrial life). Peluangnya bertemu wanita yang cocok adalah 1:285000 dalam hari-hari yang ada.
Namun ketika mempunyai orang-orang yang berpasangan dengan kita, kapankah kita tahu kapan kita harus berhenti, menemukan orang yang benar-benar cocok(Mr./Ms. Right)? Ternyata, ada teori bernama "Optimal Stopping Theory".
Asumsi dalam teori ini adalah:
Quote:
Range waktu yang diinginkan(misal umur 16-35 tahun)
Tidak bisa kembali ke pasangan yang pernah diputusin ya gan
Setelah memutuskan untuk settle-down, kita tidak bisa milih pasangan lagi ya
Perhitungannya adalah jika kita menolak pasangan kita dalam 37% dari waktu mencari pasangan(misal agan/aganwati mau pacaran dari umur 16-35, maka tolaklah seluruh pacar agan/aganwati untuk menikah hingga agan/aganwati berumur +/- 24 tahun). Lalu, setelah 37% waktu terlewati, pasangan berikutnya yang lebih baik dari semua mantan agan/aganwati, kita dapat memilihnya menjadi perfect partner kita gan .
Ketika kita memilih yang terbaik setelah 37% waktu, maka dapat dibuktikan secara matematis bahwa kita memaksimalkan peluang kita untuk menemukan partner terbaik. Teori ini diamati di alam liar, dimana ikan-ikan betina saat musim kimpoi, menolak 37% pasangan pertama, kemudian memilih pasangan berikutnya yang lebih besar dan gagah.
Resiko dalam teori ini adalah ketika dalam waktu 37%, ada orang yang benar-benar cocok dengan kita, namun kita menolaknya, maka kita bisa menjadi jones karena tidak menemukan yang lebih baik di sisa waktu yang ada . Resiko lainnya adalah dalam waktu 37% kita hanya memiliki pasangan yang membosankan/menyebalkan, maka pasangan berikutnya bisa saja membosankan/menyebalkan juga, sehingga tidak maksimal.
Tapi tenang, siapapun pasangan kita nanti, jika kita mengikuti teori di atas berarti kita sudah memaksimalkan usaha secara matematis .
Teori ini juga dapat dipakai untuk hal-hal lainnya, misalnya menemukan rumah yang cocok untuk kita, atau kendaraan yang cocok di FJB .