- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
rudiantara : tifatul jilid 2, setuju kagak?


TS
polos.dan.suci
rudiantara : tifatul jilid 2, setuju kagak?
setuju gak lu kalo menkominfo sekarang, si rudiantara nggak jauh beda ama tifatul cara pikirnya? bukannya fokus di pembenahan kestabilan akses internet malah berkutat di pembersihan bokep doank, sama bukannya ngasih edukasi tambahan ke masyarakat malah cuman ngeluarin statement, actionnya? NOL besar 
nih bukti buktinya
Soal Pornografi, Menkominfo: Langkahi Dulu Mayat Saya
http://inet.detik.com/read/2014/11/0...ulu-mayat-saya
Jakarta - Menkominfo Rudiantara, tengah meninjau kembali pencabutan pemblokiran situs berbagi video Vimeo yang diblok tim Trust Positif di era Tifatul Sembiring. Tapi dia menegaskan komitmennya terhadap pemblokiran konten pornografi di internet.
Sebelumnya pemblokiran situs Vimeo banyak menuai protes dari sejumlah penikmat internet di seluruh Indonesia. Menkominfo pun menyerap aspirasi tersebut.
"Vimeo ini kan sangat diminati oleh masyarakat. Saya sangat mengerti kreatifitas dan semacamnya kan perlu kita dorong. Saya bisa memahami perhatian teman-teman sekalian tentang hal ini," papar Rudiantara tadi malam di Tanjung Duren, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Oleh karenanya, Rudiantara coba mengupayakan agar bagaimana Vimeo tetap dapat kembali diakses namun juga di sisi lain tetap memblokir hal-hal yang berbau pornografi dan tidak akan berkompromi soal itu.
Rudiantara menyatakan bahwa dirinya memiliki komitmen yang tinggi terhadap blokir pornografi di Indonesia. "Saya sudah beberapa kali sampaikan, terhadap pornografi, over my dead body! (langkahi dulu mayat saya-red)" ucap Rudiantara tegas.
Menurut Rudiantara, pornografi bisa merusak masa depan anak-cucu yang mana merupakan generasi penerus bangsa. Rudiantara pun berencana agar Vimeo nantinya bisa memberikan filtering pornografi secara otomatis.
Rudiantara ingin agar Vimeo tidak hanya memberikan flag atau peringatan terhadap konten berbau pornografi, tetapi juga sebuah tulisan misalnya "This service is not recognize or available in this region" Sebagai upaya membuka kembali situs Vimeo sekaligus memfilter konten porno, Rudiantara sudah beberapa kali melakukan panggilan telepon langsung ke Michael Cheah, Senior Counsel for Vimeo, di New York, Amerika Serikat.
Sayangnya, panggilan telepon yang dilakukan Rudiantara beberapa kali itu belum mendapat sambutan oleh Cheah. "Saya sudah dua malam ini coba telepon Michael Cheah, namun belum berhasil-berhasil," papar Rudiantara.
Pun begitu, Rudiantara sudah mencoba untuk meninggalkan pesan melalui email dan menurutnya tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan tanggapan.
kalo saya sebut rudiantara : tifatul jilid 2 pada setuju nggak?
Menkominfo Rudiantara bicara seputar pemblokiran konten pornografi dan manga, serta insentif untuk pemain IT di Indonesia
http://id.techinasia.com/menkominfo-...a-yahoo-tutup/
Kemarin (6/11), Tech in Asia sempat berbincang langsung dengan Menteri Kominfo yang baru yakni Rudiantara pada acara ulang tahun ke-15 Kaskus. Bersama dengan sejumlah praktisi internet lainnya, Rudiantara berbicara seputar berbagai topik hangat mulai dari penutupan kantor Yahoo, kewajiban pembangunan data center di Indonesia, hingga pemblokiran website berbau pornografi dan website menghasut seperti VOA Islam. Kami akan membahas sedikit seputar pemikiran beliau yang disampaikan dalam percakapan santai. Namun, silakan cerna informasi berikut dengan sedikit sinisme, yang dikarenakan keterbatasan waktu, Rudiantara tidak sempat benar-benar menggali lebih dalam sejumlah pemikiran dan alasan yang ia kemukakan dalam artikel ini. Lalu, sejumlah topik yang dibicarakan juga memerlukan komunikasi dan kerjasama dengan pihak pemerintahan lainnya seperti kementrian perindustrian dan perdagangan. Jadi, Rudiantara belum tentu merupakan orang yang paling tepat membicarakan seputar topik yang ada. Semua pernyataan beliau di bawah merupakan pendapat pribadinya.
Pertama, seputar pemblokiran website pornografi. Seperti yang sudah diberitakan sejumlah media, Rudiantara akan tetap memblokir seluruh website tersebut, mengatakan “over my dead body” untuk hal-hal yang berbau pornografi di internet. Terkait pemblokiran website yang tidak berfokus pada pornografi seperti Vimeo, Rudiantara akan mencoba mengambil jalan tengah untuk meminta sang pemilik website secara proaktif memblokir hasil pencarian untuk konten yang terlarang. Sehingga netizen Indonesia tetap dapat merasakan manfaat website itu, dan juga menghindari konten negatif di dalamnya. Rudiantara sudah mengatur janji untuk melakukan video conference dengan CEO Vimeo dalam waktu dekat. Mengapa beliau sampai bersikukuh merasa bahwa pemerintah harus memblokir pornografi? Hal ini dikarenakan literacy atau kepintaran masyarakat Indonesia yang dinilai belum siap mengkonsumsi hal itu. Rudiantara mengatakan bahwa apabila masyarakat Indonesia sudah sepintar masyarakat di Amerika contohnya, maka pemerintah tidak perlu memblokir konten negatif. Karena masyarakat di sana sudah bisa lebih membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Dengan logika yang sama, ia juga merasa bahwa konten fantasi online yang ada di komik manga Jepang atau anime Jepang juga masih belum siap dikonsumsi masyarakat lokal. Pernyataan ini agak lebih kontroversial, mengingat masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi cerita berbau fantasi seperti itu di toko buku offline. Mungkin alasan yang lebih tepat mengapa pemerintah sebaiknya memblokir komik manga online dan website streaming anime ialah karena masalah pembajakan, dimana banyak website yang menyiarkan konten asal Jepang tersebut secara tidak legal.
juga: 5 hal yang Indonesia banget (secara teknologi) Indonesia butuh berikan insentif untuk perusahaan IT? investasi Walau Indonesia merupakan pasar terbesar bagi sejumlah perusahaan IT di Asia Tenggara, kebanyakan dari mereka tetap lebih memilih negara Singapura sebagai kantor pusatnya. Contohnya seperti perusahaan internet Zalora, toko online Lazada, dan Yahoo. Ini dikarenakan adanya sejumlah hal seperti insentif pemotongan pajak yang lebih menarik, serta peraturan yang lebih jelas di negara tersebut. Lalu ada juga masalah seputar perusahaan global yang meraup uang dari penjualan barang virtual di Indonesia, namun tidak perlu membayar pajak di sini. Ada juga persoalan kewajiban penempatan data center bagi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia yang dinilai masih belum konsisten. Di saat pemain lokal diharuskan membayar pajak dan menggunakan data center lokal, para pemain asing tidak perlu melakukan hal yang sama di negara Indonesia. Terkait hal ini, Rudiantara mengatakan bahwa ia perlu mendengar lebih banyak masukan terkait isu-isu seperti ini. Ia terbuka untuk berbicara dengan sejumlah praktisi untuk membuat negara Indonesia semakin menarik untuk perusahaan IT global dan juga lokal. Selain isu-isu di atas, Rudiantara mengatakan bahwa dirinya juga memerlukan masukan terkait website media yang dinilai menghasut dan sudah tidak mengikuti etika jurnalisme seperti VOA Islam dan PKS Piyungan. Ia masih kurang mengerti terkait hal ini dan terbuka untuk membicarakan ini lebih lanjut dengan pihak ketiga seperti AJI (Asosiasi Jurnalis Independen). Baca juga: Sering menuai kontroversi negatif, apa saja kerja bagus Tifatul Sembiring? Hingga saat ini, Rudiantara tampak sebagai orang yang terbuka untuk mendengar masukan para pemain IT di Indonesia. Namun, itu barulah langkah pertama yang perlu dilakukan. Langkah selanjutnya ialah melakukan eksekusi berdasarkan semua masukan dan membuat kondisi yang kondusif di Indonesia untuk semua pemain IT. (Diedit oleh Lina Noviandari)
yang saya beri warna :
- kalo udah tau cara pikir masyarakat di indonesia sebagian pinter sebagian bodoh(nggak merata), kenapa nggak diberi edukasi tambahan?
masih berharap bimbingan orangtua dan lingkungan sekitar?
udah tau masyarakat kita kayak begitu, bukannya diajarkan malah lebih fokus ke "internet positif"
- situs bokep diurus, tapi situs provokator dan SARA malah diminta bukti lebih lanjut biarpun udah banyak bukti?

nih bukti buktinya
Quote:
Soal Pornografi, Menkominfo: Langkahi Dulu Mayat Saya
http://inet.detik.com/read/2014/11/0...ulu-mayat-saya
Jakarta - Menkominfo Rudiantara, tengah meninjau kembali pencabutan pemblokiran situs berbagi video Vimeo yang diblok tim Trust Positif di era Tifatul Sembiring. Tapi dia menegaskan komitmennya terhadap pemblokiran konten pornografi di internet.
Sebelumnya pemblokiran situs Vimeo banyak menuai protes dari sejumlah penikmat internet di seluruh Indonesia. Menkominfo pun menyerap aspirasi tersebut.
"Vimeo ini kan sangat diminati oleh masyarakat. Saya sangat mengerti kreatifitas dan semacamnya kan perlu kita dorong. Saya bisa memahami perhatian teman-teman sekalian tentang hal ini," papar Rudiantara tadi malam di Tanjung Duren, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Oleh karenanya, Rudiantara coba mengupayakan agar bagaimana Vimeo tetap dapat kembali diakses namun juga di sisi lain tetap memblokir hal-hal yang berbau pornografi dan tidak akan berkompromi soal itu.
Rudiantara menyatakan bahwa dirinya memiliki komitmen yang tinggi terhadap blokir pornografi di Indonesia. "Saya sudah beberapa kali sampaikan, terhadap pornografi, over my dead body! (langkahi dulu mayat saya-red)" ucap Rudiantara tegas.
Menurut Rudiantara, pornografi bisa merusak masa depan anak-cucu yang mana merupakan generasi penerus bangsa. Rudiantara pun berencana agar Vimeo nantinya bisa memberikan filtering pornografi secara otomatis.
Rudiantara ingin agar Vimeo tidak hanya memberikan flag atau peringatan terhadap konten berbau pornografi, tetapi juga sebuah tulisan misalnya "This service is not recognize or available in this region" Sebagai upaya membuka kembali situs Vimeo sekaligus memfilter konten porno, Rudiantara sudah beberapa kali melakukan panggilan telepon langsung ke Michael Cheah, Senior Counsel for Vimeo, di New York, Amerika Serikat.
Sayangnya, panggilan telepon yang dilakukan Rudiantara beberapa kali itu belum mendapat sambutan oleh Cheah. "Saya sudah dua malam ini coba telepon Michael Cheah, namun belum berhasil-berhasil," papar Rudiantara.
Pun begitu, Rudiantara sudah mencoba untuk meninggalkan pesan melalui email dan menurutnya tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan tanggapan.
kalo saya sebut rudiantara : tifatul jilid 2 pada setuju nggak?
Quote:
Menkominfo Rudiantara bicara seputar pemblokiran konten pornografi dan manga, serta insentif untuk pemain IT di Indonesia
http://id.techinasia.com/menkominfo-...a-yahoo-tutup/
Kemarin (6/11), Tech in Asia sempat berbincang langsung dengan Menteri Kominfo yang baru yakni Rudiantara pada acara ulang tahun ke-15 Kaskus. Bersama dengan sejumlah praktisi internet lainnya, Rudiantara berbicara seputar berbagai topik hangat mulai dari penutupan kantor Yahoo, kewajiban pembangunan data center di Indonesia, hingga pemblokiran website berbau pornografi dan website menghasut seperti VOA Islam. Kami akan membahas sedikit seputar pemikiran beliau yang disampaikan dalam percakapan santai. Namun, silakan cerna informasi berikut dengan sedikit sinisme, yang dikarenakan keterbatasan waktu, Rudiantara tidak sempat benar-benar menggali lebih dalam sejumlah pemikiran dan alasan yang ia kemukakan dalam artikel ini. Lalu, sejumlah topik yang dibicarakan juga memerlukan komunikasi dan kerjasama dengan pihak pemerintahan lainnya seperti kementrian perindustrian dan perdagangan. Jadi, Rudiantara belum tentu merupakan orang yang paling tepat membicarakan seputar topik yang ada. Semua pernyataan beliau di bawah merupakan pendapat pribadinya.
Pertama, seputar pemblokiran website pornografi. Seperti yang sudah diberitakan sejumlah media, Rudiantara akan tetap memblokir seluruh website tersebut, mengatakan “over my dead body” untuk hal-hal yang berbau pornografi di internet. Terkait pemblokiran website yang tidak berfokus pada pornografi seperti Vimeo, Rudiantara akan mencoba mengambil jalan tengah untuk meminta sang pemilik website secara proaktif memblokir hasil pencarian untuk konten yang terlarang. Sehingga netizen Indonesia tetap dapat merasakan manfaat website itu, dan juga menghindari konten negatif di dalamnya. Rudiantara sudah mengatur janji untuk melakukan video conference dengan CEO Vimeo dalam waktu dekat. Mengapa beliau sampai bersikukuh merasa bahwa pemerintah harus memblokir pornografi? Hal ini dikarenakan literacy atau kepintaran masyarakat Indonesia yang dinilai belum siap mengkonsumsi hal itu. Rudiantara mengatakan bahwa apabila masyarakat Indonesia sudah sepintar masyarakat di Amerika contohnya, maka pemerintah tidak perlu memblokir konten negatif. Karena masyarakat di sana sudah bisa lebih membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Dengan logika yang sama, ia juga merasa bahwa konten fantasi online yang ada di komik manga Jepang atau anime Jepang juga masih belum siap dikonsumsi masyarakat lokal. Pernyataan ini agak lebih kontroversial, mengingat masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengkonsumsi cerita berbau fantasi seperti itu di toko buku offline. Mungkin alasan yang lebih tepat mengapa pemerintah sebaiknya memblokir komik manga online dan website streaming anime ialah karena masalah pembajakan, dimana banyak website yang menyiarkan konten asal Jepang tersebut secara tidak legal.
juga: 5 hal yang Indonesia banget (secara teknologi) Indonesia butuh berikan insentif untuk perusahaan IT? investasi Walau Indonesia merupakan pasar terbesar bagi sejumlah perusahaan IT di Asia Tenggara, kebanyakan dari mereka tetap lebih memilih negara Singapura sebagai kantor pusatnya. Contohnya seperti perusahaan internet Zalora, toko online Lazada, dan Yahoo. Ini dikarenakan adanya sejumlah hal seperti insentif pemotongan pajak yang lebih menarik, serta peraturan yang lebih jelas di negara tersebut. Lalu ada juga masalah seputar perusahaan global yang meraup uang dari penjualan barang virtual di Indonesia, namun tidak perlu membayar pajak di sini. Ada juga persoalan kewajiban penempatan data center bagi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia yang dinilai masih belum konsisten. Di saat pemain lokal diharuskan membayar pajak dan menggunakan data center lokal, para pemain asing tidak perlu melakukan hal yang sama di negara Indonesia. Terkait hal ini, Rudiantara mengatakan bahwa ia perlu mendengar lebih banyak masukan terkait isu-isu seperti ini. Ia terbuka untuk berbicara dengan sejumlah praktisi untuk membuat negara Indonesia semakin menarik untuk perusahaan IT global dan juga lokal. Selain isu-isu di atas, Rudiantara mengatakan bahwa dirinya juga memerlukan masukan terkait website media yang dinilai menghasut dan sudah tidak mengikuti etika jurnalisme seperti VOA Islam dan PKS Piyungan. Ia masih kurang mengerti terkait hal ini dan terbuka untuk membicarakan ini lebih lanjut dengan pihak ketiga seperti AJI (Asosiasi Jurnalis Independen). Baca juga: Sering menuai kontroversi negatif, apa saja kerja bagus Tifatul Sembiring? Hingga saat ini, Rudiantara tampak sebagai orang yang terbuka untuk mendengar masukan para pemain IT di Indonesia. Namun, itu barulah langkah pertama yang perlu dilakukan. Langkah selanjutnya ialah melakukan eksekusi berdasarkan semua masukan dan membuat kondisi yang kondusif di Indonesia untuk semua pemain IT. (Diedit oleh Lina Noviandari)
yang saya beri warna :
- kalo udah tau cara pikir masyarakat di indonesia sebagian pinter sebagian bodoh(nggak merata), kenapa nggak diberi edukasi tambahan?

masih berharap bimbingan orangtua dan lingkungan sekitar?
udah tau masyarakat kita kayak begitu, bukannya diajarkan malah lebih fokus ke "internet positif"

- situs bokep diurus, tapi situs provokator dan SARA malah diminta bukti lebih lanjut biarpun udah banyak bukti?

0
3.9K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan