- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ditempat Ini Kamu Akan Mengerti Betapa Bahagianya Kamu Bisa Melihat


TS
ashrovy
Ditempat Ini Kamu Akan Mengerti Betapa Bahagianya Kamu Bisa Melihat
Quote:
DIALOGUE IN THE DARK
Quote:

Quote:
Bismillah
Apakah anda pernah mengunjungi museum? Sudah pasti pernah bukan! Museum menjadi sarana pendidikan yang tergolong ringan dengan hanya menyaksikan pameran-pameran yang terpajang didalamnya wawasan anda akan bertambah dengan sendirinya. Lalu bagaimana jadinya jika anda mengunjungi museum yang memberi anda tidak hanya wawasan tetapi pengertian akan orang lain? Jika anda memang peduli terhadap orang lain terutama para penyandang cacat bawaan sejak lahir, saya saran kan anda untuk mengunjungi “Dialogue in the Dark.”
Sayangnya museum ini belum ada di Indonesia, beruntung saya berkesempatan untuk memasukinya sewaktu student exchange di United States, lokasi museum ini berada di New York. Sebetulnya mungkin “Dialogue in the Dark” tidak bisa saya katakan sebagai museum, tetapi lebih ke exhibit and understanding, mengapa? Karena didalamnya anda benar-benar tidak bisa melihat total, anda benar-benar menjadi seperti orang buta!
Semoga Thread ini Bermanfaat
Apakah anda pernah mengunjungi museum? Sudah pasti pernah bukan! Museum menjadi sarana pendidikan yang tergolong ringan dengan hanya menyaksikan pameran-pameran yang terpajang didalamnya wawasan anda akan bertambah dengan sendirinya. Lalu bagaimana jadinya jika anda mengunjungi museum yang memberi anda tidak hanya wawasan tetapi pengertian akan orang lain? Jika anda memang peduli terhadap orang lain terutama para penyandang cacat bawaan sejak lahir, saya saran kan anda untuk mengunjungi “Dialogue in the Dark.”
Sayangnya museum ini belum ada di Indonesia, beruntung saya berkesempatan untuk memasukinya sewaktu student exchange di United States, lokasi museum ini berada di New York. Sebetulnya mungkin “Dialogue in the Dark” tidak bisa saya katakan sebagai museum, tetapi lebih ke exhibit and understanding, mengapa? Karena didalamnya anda benar-benar tidak bisa melihat total, anda benar-benar menjadi seperti orang buta!
Semoga Thread ini Bermanfaat
Quote:
Quote:
Pengalaman Menjadi Orang Buta
Spoiler for Didalam Ruangan:

Begitu masuk ruangan anda mungkin tidak akan menyangka bahwa anda akan berada diruangan yang benar-benar gelap tanpa cahaya, begitu dipandu masuk didalam ruangan anda akan dijelaskan beberapa hal mengenai sedikit arti kehidupan. Kemudian perlahan-lahan lampu diruangan (yang terdapat dikursi anda) akan meredup secara perlahan hingga tidak ada sedikitpun cahaya.
Jujur saja, jika anda takut gelap, anda wajib masuk! Ini berbeda dari wahana rumah hantu yang biasa anda temukan di alun-alun atau tempat lainnya. “Dialogue in the Dark” mengajarkan anda untuk mengerti arti gelap tanpa cahaya sedikitpun, mengajarkan anda untuk berani menerima tantangan bahwa hidup anda memang tetap berarti meski tanpa cahaya, tanpa warna, tanpa bisa menyaksikan sunset, tanpa bisa melihat gadis cantik.
Quote:
Quote:
Sensasi Tanpa Cahaya
Spoiler for ilustrasi:

Pernahkah anda berteriak tiba-tiba saat mati lampu? Atau tiba-tiba kaget dan mencari pegangan dan hal-hal semacamnya. Berada ditempat gelap tanpa cahaya adalah ketakutan yang dirasakan oleh mayoritas manusia, saat gelap anda pikiran anda lebih cenderung berpikir negatif dan was-was dan bertanya-tanya apakah anda sendirian? Atau justru ada orang lain yang tidak anda sadari berada didekat anda.
Saya juga merasakan hal yang serupa saat lampu dikursi saya sepenuhnya padam dan total gelap tanpa sedikitpun cahaya, beberapa diantara kami ada yang mulai memanggil nama rekan-rekan yang duduk disebelah kami (saya juga merasakan hal serupa). Kemudian ada yang unik, pemandu kami berganti orang yang sebelumnya wanita menjadi pria, dari sinilah sebenarnya permainan ini dimulai.
Quote:
Quote:
Tongkat Sakti
Spoiler for Sebelum Masuk:

Di Alun-alun selatan Yogyakarta ada sebuah permainan sederhana, berjalan dengan mata tertutup menuju ke pohon kembar. Sulit sekali, jangankan untuk berjalan lurus, mencapainya pohon kembar saja susah, mengapa demikian? Karena anda berjalan tanpa sedikitpun patokan didalam gelap. Bagi orang buta, tongkat merupakan alat krusial mereka untuk bergerak.
Sebelum kami memasuki ruangan di “Dialogue in the Dark” kami sudah diberikan sebuah tongkat dan melihat tutorial memakainya dilayar. Tongkat untuk orang buta dipakai dengan cara digeser-geser ke lantai tidak diketuk-ketuk (seperti yang biasa terjadi di sinetron-sinetron), fungsinya sederhana, agar dapat menentukan arah. Tidak seperti orang normal yang dapat melihat titik tujuan dengan melihat dan melangkah lurus ke arah tujuan, orang buta memerlukan tongkat dan informasi untuk sampai ke tujuan.
Quote:
Quote:
Menajamkan Indra Pendengar
Spoiler for :

80% kita menggunakan penglihatan untuk menunjang seluruh aktivitas hidup kita, kesulitan akan terjadi jika penglihatan terganggu walau hanya sepersekian detik. Bahkan sulit bagi anda membayangkan bagaimana aktivitas anda jika tidak ditunjang oleh penglihatan anda. Lalu bagaimana dengan orang buta?
Kami digiring untuk berpindah dari ruangan tempat kami berkumpul untuk memasuki ruangan lainnya, tentu sulit sekali berjalan dan menentukan arah tujuan kami. Pemandu memberikan tahukan arah dengan memukul-mukul sesuatu dan kami harus mendekati sumber suara, ini memang bukan pertama kalinya saya mencari petunjuk dengan menggunakan telinga, tetapi ini pertama kalinya saya benar-benar mengandalkan telinga saya untuk menuju ke tujuan.
Quote:
Quote:
Dimanakah Kami
Spoiler for Dimana?:

Pertanyaan sebenarnya disaat anda sudah melangkah tanpa bisa melihat, adalah dimanakah anda? Berapa jauh anda melangkah? Apakah anda bergerak maju ataukah anda hanya berputar-putar? Terbiasa menggunakan mata untuk melihat tanpa sadar anda membiasakan otak anda untuk berkerja mengukur sesuatu dengan menggunakan penglihatan. Sebaliknya saat penglihatan anda tertutup, anda justru merasa bahwa ekspektasi anda melompat jauh dibanding fakta.
Sebenarnya saya hanya berjalan beberapa langkah saja tapi kami sudah merasa seperti berjalan jauh (atau mungkin sangat jauh). Kami masuk ke sebuah ruangan dan disuruh untuk berkeliling untuk mengindetifikasi berada dimanakah kami. Beberapa ada yang menemukan sepeda, beberapa ada yang menemukan properti yang lain seperti meja kecil, kasir, bisa saya katakan kami seperti berada di toko sepeda atau mungkin toserba.
Quote:
Quote:
Naik Subway
Spoiler for gak punya gambar yang pas:

Pernah melihat pengemis buta berlalu lalang didalam kereta, mungkin sebagian orang ada yang berpikir bahwa pengemis itu cukup mengganggu. Tapi mungkin kalian tidak pernah membayangkan betapa sulitnya pengemis buta itu untuk berjalan diatas kendaraan yang bergoyang-goyang.
Setelah (seolah-olah) pergi ke toserba dan supermarket, berikutnya kami dibawa menuju ke Broadway. (Ceritanya) untuk mencapai Broadway kami harus menaiki subway, mungkin kalian bisa membayangkan sendiri bagaimana rasanya menaiki kendaraan umum dengan keadaan buta. Tentu sulit sekali mencari bangku untuk duduk, tidak sedikit rekan-rekan saya yang berdiri didalam subway. Ketika subway bergerak tidak sedikit diantara kami yang nyaris jatuh, saat itu barulah saya teringat betapa ‘hebatnya’ pengemis yang bisa berjalan tenang di kereta-kereta ekonomi.
Quote:
Quote:
Cahaya Dan Pelajaran Berharga
Spoiler for ilustrasi:

Akan sangat mengesalkan bukan jika malam hari di tengah anda bersantai tiba-tiba listrik padam, bukan hanya aktivitas anda yang terganggu tapi juga anda menjadi merasa malas karena harus susah payah mencari lilin atau lampu emergency sebagai penerangan alternatif. Begitu anda sudah terbiasa dengan penerangan yang remang-remang tiba-tiba listrik menyala, anda merasa senang meski terkadang mata anda merasa sedikit sakit atau perih untuk beberapa saat. Kondisi mata tidak atau kurang mendapatkan cahaya pupil akan melebar untuk menyerap cahaya sebanyak mungkin, itu yang menyebabkan begitu mendapatkan cahaya yang begitu terang membuat mata anda sakit karena menangkap begitu banyak intensitas cahaya.
Tur kami didalam “Dialogue in the Dark” sudah mencapai tahap akhir, pemandu wisata (tanpa cahaya) memberikan petuah-petuah sederhana yang begitu memukau. Dari sini saya mengerti berbagai macam hal, tidak heran jika di Negara maju ini benar-benar peduli terhadap kaum difabel, salah satunya disetiap masuk gedung saja di US ada pintu khusus untuk difabel. Saya juga menjadi lebih menghargai orang-orang yang menderita kekurangan bukan kasihan, mereka semua sama seperti kita, mungkin mereka jauh lebih kuat dari kita.
Bagi kita yang bisa melihat, tentu harus lebih bersyukur, dapat melihat langit, bulan, bintang, momen yang indah, orang-orang lain dan banyak hal. Sungguh nikmat memandang adalah nikmat tiada tara bagi manusia. Syukur harus juga diikuti dengan perbuatan yang mencerminkan rasa syukur salah satunya jangan pernah meremehkan mereka yang menderita kekurangan.
Cahaya perlahan-lahan kembali, lampu disetting sedemikian rupa agar menyala dengan pelan-pelan menjadi terang agar mata tidak sakit dan ini memakan waktu selama 1 menit, sungguh cahaya benar-benar mengaggumkan. Seluruh mata kami menerawang ruangan lalu kemudian beralih ke pemandu kami, jujur saja kupikir pemandu acara menggunakan nightvision, karena mereka bisa memandu kami begitu jauh bahkan mengetahui posisi jika kami kesasar atau tertinggal rombongan.
Kalian tahu, yang memandu kami justru adalahorang buta.


Diubah oleh ashrovy 04-01-2015 11:05
0
4.5K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan