1. Hilangnya Teladan
Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang tegas dan bisa menjadi seorang teladan untuk warganya, dulu kita mempunyai Soekarno yang sangat berwibawa, sehingga semua perkataanya akan selalu di dengar oleh masyarakat.
Begitu pula dengan Soeharto, terlepas dari kejahatannya, beliau merupakan sosok yang tegas dan masyarakatnya cenderung patuh dan nurut.
Kalau pemimpin sudah tegas dan sangat di segani oleh rakyat, dengan otomatis semua rakyat akan segan dan akan menjunjung peraturan dengan sangat baik.
Akan tetapi dijaman sekarang, baik pemimpin, pejabat, dan petinggi lainnya , tidak ada yang bisa benar-benar mengarahkan, maka wajar kalau Indonesia dikatakan seperti kehilangan induk semangnya.

2. Contoh Buruk

Hal ini masih ada ikatannya dengan yang pertama, para pejabat dan petinggi lainnya yang harusnya menjadi teladan, malah memberikan contoh yang tidak baik. Contoh yang sering kita lihat adalah, korupsi dengan tidak bersalah dan menganggapnya musibah, wakil rakyat yang tidak bersahabat cenderung memperlihatkan kekuasaannya. Serta pelindung masyarakat yang tidak adil, jaksa yang bisa disetir hingga masalah lainnya yang menyebabkan masyarakat hidup penuh dengan prasangka, kecurigaan, dan ketidakpercayaan.

3. Sebuah sistem yang tidak berjalan
Indonesia sebetulnya banyak peraturan dengan memiliki undang-undang, hukum, namun semuannya itu tidak berjalan, peraturan di Indonesia ini hanya seperti penghias kertas belaka.
Kalau semua sistem berjalan dengan baik, sudah pasti tidak akan ada lagi yang namanya pelanggar, lalai, dan merendahkan hukum atau peraturan.
Harusnya semua peraturan harus tegak kokoh berdiri ke atas di semua golongan.

4. Indonesia merupakan negara yang kompleks, baik dari suku, budaya, serta agama.

Hal tersebut sebetulnya sangat bagus, tapi bisa menjadi bahaya kalau kompleksitas yang dimiliki oleh Indonesia ini gampang sekali diadu.
Semua jadinya akan seperti kelompok-kelompok yang terpisah dan saling curiga, tidak lagi menjadi satu kesatuan yang utuh.
Hal tersebut lah yang akan mungkin menjadi faktor utama kenapa peradaban di Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga.
Lantas bagaimana cara untuk mengembalikan ke peradaban seperti dulu?
Mungkin kita bisa mulai dengan saling mengalah, saling mencintai sesama dan tidak lagi mengandalakan emosi.