nana94Avatar border
TS
nana94
(TREAT GENDUD) Banjir, Aher Sebut Pengerukan Kali Tak Efektif
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan banjir yang meluas di wilayah Bandung Selatan tahun ini menunjukkan langkah pengerukan sungai tidak efektif. "Pengerukan sejak 2011 sampai 2013 ternyata tidak berdampak besar secara positif terhadap penanggulangan banjir," katanya di Bandung, Selasa, 23 Desmber 2014. (Baca: Banjir Bandung Selatan Semakin Parah atau lihat foto Bandung Kembali Tergenang Banjir)

Aher mengatakan banjir yang terjadi saat ini menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah, baik di level pusat, provinsi, maupun Kabupaten Bandung. Menurut dia, penanggulangan banjir harus memakai paradigma baru, yakni dengan memberikan porsi besar pada upaya perbaikan di kawasan hulu.

Dia mencontohkan, pada 2011, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp 1,3 triliun untuk mengeruk Sungai Citarum dari hulu hingga hilir di Muara Gembong, Bekasi. Namun dana yang dikucurkan untuk membenahi wilayah hulu kecil.

Agar penyelesaian banjir tuntas, menurut Aher, porsi anggaran untuk pembenahan kawasan hulu Sungai Citarum juga harus besar. "Supaya selesai, makanya anggaran harus besar di hulu. Minimal sama dengan hilir, berapa pun nantinya," katanya.

Dia mengaku sudah memerintahkan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk membantu pendistribusian bantuan kepada korban banjir. "Saya menugaskan segera petugas dari provinsi untuk membantu petugas di kabupaten," kata Aher.

Sebelumnya, Aher mengatakan akan meminta pemerintah pusat membangun polder atau kolam pengendali banjir di Cieunteung, Kabupaten Bandung, untuk mengendalikan banjir akibat meluapnya Sungai Citarum di Bandung Selatan. "Kurang-lebih (luasnya) 5 hektare," katanya setelah memimpin rapat penanganan banjir itu di Gedung Sate, Bandung, Senin, 22 Desember 2014.

Polder menjadi bagian dari road map atau cetak biru penyelesaian banjir Citarum yang tengah disusun sepekan ini oleh Satuan Tugas Penanggulangan Banjir. Dia mengaku diminta Presiden Joko Widodo menyusun usulan penyelesaian banjir Citarum di Bandung. "Program ini untuk disepakati bersama pemerintah pusat," katanya.

Cetak biru itu meliputi normalisasi daerah konservasi, penormalan kembali dimensi sungai, serta pembuatan cek dam dan polder. "Di atas dibuat cek dam supaya tidak terjadi aliran erosi. Di kawasan cekungannya dibuat polder-polder, yang terbesar itu polder Cieunteng," ujar Aher.

Rencana rincinya akan disusun oleh Satgas Pengendali Banjir dalam bentuk cetak biru yang akan dipresentasikannya kepada pemerintah pusat. Tim ini akan bekerja membuat Road Map Penyelesaian Banjir Citarum selama sepekan ini.

Wakil Bupati Bandung Deden R. Rumaji mengatakan akar masalah banjir Sungai Citarum kompleks. Dari penyempitan sungai, erosi, padatnya penduduk, serta limbah pabrik, domestik, pertanian, dan peternakan. "Pemerintah harus tegas. Kalau tidak tegas, tidak akan selesai masalah itu," katanya setelah rapat tersebut, Senin, 22 Desember 2014.

Deden mengatakan pembuatan polder Cieunteung hanya akan menyelesaikan banjir di tiga kecamatan, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, serta Bojongsoang. Sedangkan masih ada sedikitnya tiga lokasi lain yang menjadi langganan banjir Sungai Citarum di wilayahnya. "Kalau itu semua dibuat polder, baru beres masalah banjir Citarum," katanya.

http://www.tempo.co/read/news/2014/12/23/058630539/Banjir-Aher-Sebut-Pengerukan-Kali-Tak-Efektif

Pak Gendud ini lupa kali ye, kalau yang make dana 1,3 Trilyun buat ngeruk kali itu gubernurnya ya dia...

artinya udah buang duid 1,3 Trilyun tapi gak effective

dana segendud itu gak di pake secara maksimal...
hadeuh

emoticon-No Hope
0
2.7K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan