Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

comANDREAvatar border
TS
comANDRE
Di Gorontalo, Pramuka Berani Putar Film Senyap di Kampus IAIN


Jika di daerah lain di Indonesia, pemutaran film Senyap karya Joshua Oppenheimer, biasanya dilakukan oleh aktivis-aktivis yang terkait dengan isu HAM, maka di Gorontalo pemutaran filmnya diprakarsai oleh anak-anak Pramuka. Pemutaran film dan diskusinya pun digelar di Aula Kampus IAIN Gorontalo. Padahal di kampus lainnya, seperti di Universitas Sam Ratulangi Manado (Unsrat) dan Universitas Brawijaya Malang, pemutaran film ini sempat dilarang.
Alim Pata, anggota Pramuka yang menjadi panitia pemutaran film Senyap di kampus IAIN mengatakan, awalnya ketika mereka meminta izin untuk meminjam tempat aula sebagai lokasi pemutaran dan diskusi film senyap, sempat khawatir kalau akan ada larangan, terutama dari pihak rektorat.


“Tapi kami lega mendapat izin untuk melakukan pemutaran film dan diskusi. Bahkan kami menyebarkan pamflet dan di tempel di setiap fakultas,” ungkap Alim. (Baca juga: Nou Gorontalo Terharu Nonton Film Senyap)
Film Senyap ini sendiri mengangkat kisah pembunuhan orang-orang yang dianggap sebagai anggota partai komunis di tahun 1965.
Ketua Dewan Racana Pramuka Sulampala IAIN Gorontalo, Wahyudin Gobel mengatakan lewat pemutaran film ini mereka berharap agar generasi muda tak buta dengan sejarah yang telah dibelokan, serta memahami sejarah yang terjadi di Indonesia dengan berbagai sudut pandang, termasuk lewat film Senyap.
“Lewat film ini kami belajar peristiwa 1965 terkait dengan pembunuhan orang-orang yang dituduh terlibat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Apalagi selama ini stigma negatif PKI tak beragama dan tak bertuhan sudah terlanjur mengakar di masyarakat,” Kata Wahyu yang juga mahasiswa jurusan Filsafat di IAIN Gorontalo itu, kepada degorontalo.co.
Themy Aditya Nugraha, salah seorang peserta dari Manado yang turut hadir dalam pemutaran film tersebut, bercerita mengenai pelarangan pemutaran film Senyap di Universitas Sam Ratulangi Manado. Menurutnya, ada dosa yang malu diumbar, dosa yang saling kait mengait antara lembaga Negara maupun organisasi kemasyarakatan terhadap pembantaian orang yang dituduh PKI.
“Saya rasa pelarangan di Unsrat dan di manapun saling berhubungan dengan politik yang terjadi di tahun 1965, yang masih dipertahankan hingga saat ini,” ujar Themy ketika diskusi berlangsung. (Baca juga: Pemutaran Film Senyap AJI Gorontalo Dihadiri Kelompok Minoritas)
Sebanyak 68 orang hadir dalam pemutaran di aula kampus IAIN tersebut, yang dihadiri oleh Nou Gorontalo, Siti Nuzlan Duano Rahman, serta Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, dan juga mahasiswa organisasi ekstra kampus dan intra kampus di IAIN.

sumber

=========

anak-anak progresif revolusioner! emoticon-Recommended Seller
0
3.8K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan