- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengintip Trowulan , Bekas Ibu Kota Majapahit


TS
bakpautelo
Mengintip Trowulan , Bekas Ibu Kota Majapahit


Spoiler for Cek Repost:

Quote:
Quote:
Situs Trowulan adalah kawasan kepurbakalaan dari periode klasik sejarah Indonesia yang berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Berbagai temuan-temuan yang diangkat di sini menunjukkan ciri-ciri pemukiman yang cukup maju. Berdasarkan kronik, prasasti, simbol, dan catatan yang ditemukan di sekitar kawasan tersebut, diduga kuat situs ini berhubungan dengan Kerajaan Majapahit.
Spoiler for Pendahuluan:
Quote:
Kerajaan Majapahitmerupakan salah satu kerajaan yang berhasil memepersatukan hamper seluruh wilayah Nusantara sekarang. Pengaruhnya bahkan sampai di Negara-negara tetangga di daratan Asia. Kini bekas ibukota kerajaan majapahit masih dapat disaksikan di Trowulan, sebuah daerah kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto, letaknya kurang lebih 13 kilometer kearah Jombang.
Didaerah Trowulan dan sekitarnya terdapat banyak sisa peninggalan Majapahit. Yang tampak dipermukaan tanah antara lain, berupa candi, pintu gerbang, kolam, pondasi-pondasi bangunan, serta benda-benda purbakala lainnya berupa arca, yoni, batu bertulis (Prasasti), umpak-umpak batu, dan sebagainya
Peninggalan-peninggalan yang dapat disaksikan dikawasan tersebut antara lain, Candi Wringin lawang, Candi Brahu, Kolam Segaran, Makam Putri Campa, Komplek Makam Tralaya, candi Minak Djinggo, Sumur Upas, Candi Kedaton, Candi Tikus, Situs Klinterejo, dan benda-benda lainnya yang disimpan dalam sebuah mesuem Purbakala Trowulan yang dibangun pada tahun 1920
Didaerah Trowulan dan sekitarnya terdapat banyak sisa peninggalan Majapahit. Yang tampak dipermukaan tanah antara lain, berupa candi, pintu gerbang, kolam, pondasi-pondasi bangunan, serta benda-benda purbakala lainnya berupa arca, yoni, batu bertulis (Prasasti), umpak-umpak batu, dan sebagainya
Peninggalan-peninggalan yang dapat disaksikan dikawasan tersebut antara lain, Candi Wringin lawang, Candi Brahu, Kolam Segaran, Makam Putri Campa, Komplek Makam Tralaya, candi Minak Djinggo, Sumur Upas, Candi Kedaton, Candi Tikus, Situs Klinterejo, dan benda-benda lainnya yang disimpan dalam sebuah mesuem Purbakala Trowulan yang dibangun pada tahun 1920
Spoiler for Candi Tikus :

Candi Tikus adalah kolam pemandian ritual (petirtaan). Kolam ini mungkin menjadi temuan arkeologi paling menarik di Trowulan. Nama 'Candi Tikus' diberikan karena pada saat ditemukan tahun 1914, situs ini menjadi sarang tikus.Dipugar menjadi kondisi sekarang ini pada tahun 1985 dan 1989, kompleks pemandian yang terbuat dari bata merah ini berbentuk cekungan wadah berbentuk bujur sangkar. Di sisi utara terdapat sebuah tangga menuju dasar kolam. Struktur utama yang menonjol dari dinding selatan diperkirakan mengambil bentuk gunung legendaris Mahameru. Bangunan yang tidak lagi lengkap ini berbentuk teras-teras persegi yang dimahkotai menara-menara yang ditata dalam susunan yang konsentris yang menjadi titik tertinggi bangunan ini.
Spoiler for Gapura / Candi Bajang Ratu:

Tidak jauh dari Candi Tikus, di desa Temon berdiri Gapura Bajang Ratu, sebuah gapura paduraksa anggun dari bahan bata merah yang diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-14 M. Bentuk bangunan ini ramping menjulang setinggi 16,5 meter yang bagian atapnya menampilkan ukiran hiasan yang rumit. Bajang ratu dalam bahasa Jawa berarti 'raja (bangsawan) yang kerdil atau cacat.' Tradisi masyarakat sekitar mengkaitkan keberadaan gapura ini dengan Raja Jayanegara, raja kedua Majapahit. Berdasarkan legenda ketika kecil Raja Jayanegara terjatuh di gapura ini dan mengakibatkan cacat pada tubuhnya. Nama ini mungkin juga berarti "Raja Cilik" karena Jayanegara naik takhta pada usia yang sangat muda. Sejarahwan mengkaitkan gapura ini dengan Çrenggapura (Çri Ranggapura) atau Kapopongan di Antawulan (Trowulan), sebuah tempat suci yang disebutkan dalam Negarakertagama sebagai pedharmaan (tempat suci) yang dipersembahkan untuk arwah Jayanegara yang wafat pada 1328.
Spoiler for Candi Wringin Lawang:

Wringin Lawang terletak tak jauh ke selatan dari jalan utama di Jatipasar. Dalam bahasa Jawa, "Wringin Lawang" berarti "Pintu Beringin". Gapura agung ini terbuat dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter. Diperkirakan dibangun pada abad ke-14. Gerbang ini lazim disebut bergaya 'candi bentar' atau tipe gerbang terbelah. Gaya arsitektur seperti ini mungkin muncul pada era Majapahit dan kini banyak ditemukan dalam arsitektur Bali. Kebanyakan sejarahwan sepakat bahwa gapura ini adalah pintu masuk menuju kompleks bangunan penting di ibu kota Majapahit. Dugaan mengenai fungsi asli bangunan ini mengundang banyak spekulasi, salah satu yang paling populer adalah gerbang ini diduga menjadi pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.
Spoiler for Candi Brahu:

Di desa Bejijong terdapat Candi Brahu. Candi ini merupakan satu-satunya bangunan suci tersisa yang masih cukup utuh dari kelompok bangunan-bangunan suci yang pernah berdiri di kawasan ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, di candi inilah tempat diselenggarakan upacara kremasi (pembakaran jenazah) empat raja pertama Majapahit. Meskipun dugaan ini sulit dibuktikan, namun bukti fisik menunjukkan bangunan ini merupakan bangunan suci peribadatan yang diduga adalah bangunan suci untuk memuliakan anggota keluarga kerajaan yang telah wafat. Mengenai siapakah tokoh atau raja Majapahit yang dimuliakan di candi ini masih belum jelas
Spoiler for Makam Putri Cempa:
Quote:

Makam Putri Campa di Trowulan (foto diambil pada tahun 1870-1900)
Makam Putri Cempa adalah sebuah makam bercorak Islam yang dipercaya masyarakat setempat merupakan makam salah satu istri atau selir raja Majapahit yang berasal dari Champa. Menurut tradisi lokal, Putri Cempa (Champa) yang wafat tahun 1448 adalah seorang muslimah yang menikahi salah seorang raja Majapahit terakhir yang akhirnya berhasil dibujuknya untuk masuk Islam.
Spoiler for Kolam Segaran:

Kolam Segaran adalah kolam besar berbentuk persegi panjang dengan ukuran 800 x 500 meter persegi.Nama 'Segaran' berasal dari bahasa Jawa segara yang berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur laut. Tembok dan tanggul bata merah mengelilingi kolam yang sekaligus memberi bentuk pada kolam tersebut. Saat ditemukan oleh Henry Maclaine Pont pada tahun 1926, struktur tanggul dan tembok bata merah tertimbun tanah dan lumpur. Pemugaran dilakukan beberapa tahun kemudian dan kini kolam Segaran difungsikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat rekreasi dan kolam pemancingan.
Fungsi asli kolam ini belum diketahui, akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa kolam ini memiliki beberapa fungsi, antar lain sebagai kolam penampungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk kota Majapahit yang padat, terutama pada saat musim kemarau. Dugaan populer lainnya adalah kolam ini digunakan sebagai tempat mandi dan kolam latihan renang prajurit Majapahit, di samping itu kolam ini diduga menjadi bagian taman hiburan tempat para bangsawan Majapahit menjamu para duta dan tamu kerajaan.
Spoiler for Candi Menak Jingga:

Di sudut timur laut kolam Segaran terdapat reruntuhan Candi Menak Jingga. Bangunan ini kini hanya tersisa reruntuhannya berupa bebatuan yang terpencar dan fondasi dasar bangunan yang masih terkubur di dalam tanah. Pemugaran candi ini tengah berlangsung. Keunikan bangunan ini adalah bangunan ini terbuat dari batu andesit pada lapisan luarnya, sedangkan bagian dalamnya terbuat dari bata merah. Hal yang paling menarik dari bangunan ini adalah pada bagian atapnya terdapat ukiran makhluk ajaib yang diidentifikasi sebagai Qilin, makhluk ajaib dalam mitologi China. Temuan ini mengisyaratkan bahwa terdapat hubungan budaya yang cukup kuat antara Majapahit dengan Dinasti Ming di China. Tradisi setempat mengkaitkan reruntuhan ini dengan pendopo (paviliun) Ratu Kencana Wungu, ratu Majapahit dalam kisah Damarwulan dan Menak Jingga.
Spoiler for Candi Gentong:

Situs Candi Gentong terletak di wilayah administrasi Dukuh Jambumente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan. Candi ini berada di sebelah timur Candi Brahu ± 360 m.
Dalam tulisan Verbeek tahun 1889, Candi Gentong masih tampak bentuk bangunannya, namun pada tahun 1907 dalam tulisan Knebel Candi Gentong sudah tidak tampak lagi, hanya berupa gundukan tanah saja.
Hasil ekskavasi yang dilakukan pada tahun 1995, menunjukkan sisa-sisa bangunan kuno berupa struktur dinding yang dibuat dari susunan bata. Denah bangunan kuno ini berbentuk bujursangkar yang berukuran kira-kira 14,25 x 14,25 m, tinggi 2,45 m dan tebal dinding 1,9 m. Sisa-sisa bangunan kuno ini menyerupai dinding-dinding tembok yang ditengahnya terdapat lorong. Pada bagian atas struktur dinding ini mempunyai profil pelipit-pelipit persegi mendatar yang makin ke atas semakin melebar sebanyak 6 lapis bata.
Secara keseluruhan masih sulit untuk ditentukan bagaimana bentuk bangunan Candi Gentong sesungguhnya, meskipun sudah digali dan ditampakkan. Hal ini disebabkan karena bangunan tersebut hanya tersisa bagian kaki dan tidak terdapat unsur-unsur bagian lain untuk dapat dijadikan dasar identifikasi bentuk candi secara keseluruhan.
Quote:
Sedikit Informasi bagi agan-agan yang mau berkunjung ke Trowulan .
- Di setiap Situs di kenakan biaya parkir Rp.2000 / spedah motor untuk Mobil Rp.5000 . jika di kenakan mengisi buku tamu maka agan di persilahkan untuk memberi uang sukarela .
- Jika berkunjung di musim hujan Disarankan membawa Jas Hujan atau Payung untuk kenyamanan pribadi .
- Karena tempat-tempat ini merupakan situs Peninggalan Sejarah sebaiknya tidak mencoret-coret / mengukir tulisan di situs yang di kunjungi .
- Semua Situs di Tutup jam 17:00 dan di Buka Jam 6 pagi ( ada beberapa candi yang di buka lebih awal karena keperluan ibadah )
- Jika mengunjungi situs di harpkan tidak berkata-kata kotor karena masih di percaya mengandung magis yang tinggi
- DILARANG KERAS MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN
Quote:
SEMOGA BERMANFAAT YA GAN MAAF JIKA THREADNYA BERANTAKAN , SELAMAT MENIKMATI SITUS MAJAPAHIT DAN SELALU JAGA LINGKUNGAN DI SEKITAR ANDA
Quote:
JIKA AGAN SUKA THREAD INI TIMPUKIN ANE CENDOL YA






TS TIDAK MENGAHARAPKAN BATA






JANGAN LUPA MEMBERI


Diubah oleh bakpautelo 23-12-2014 13:57
0
10.9K
Kutip
80
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan