Introducing: kami adalah warga negara Indonesia yang kehidupan'a biasa saja, cukup, dan tidak berlebih. Listrik adalah salah satu dr sekian banyak faktor yg menunjang kehidupan kami sbg manusia. Kami jujur selain mengatasnamakan kaum miskin namun juga mengatasnamakan kaum yg cerdas. Pendidikan sudah menyebar luas ke seantero pedalaman di seluruh baik kota dan desa di Indonesia.

Satu hal yg membuat kami resah, bagi kami pria dan wanita mapan yg telah memiliki rumah atau mengontrak dan membayar tagihan listrik sendiri, terutama melalui pembayaran prabayar. Mengapa institusi yg menaungi jasa dlm hal ini tidak jujur saja soal nominalnya, misal, jangan 100rb, tp lgsung 73rb, atau jangan sebut 50rb melainkan 33rb. Ya kami sadar, ketika alarm bunyi, masih menyisakan 20rb. Sehingga apabila diisi 100rb tetap 100rb tidak 120rb.

Dear institusi yg terhormat, maafkan kami yg suka mengeluh, dalam hal ini kami tidak menuntut u/ menurunkan harga kwh/rupiah, tapi kami mohon dgn sangat u/ melakukan sosialisasi yg rakyat menyangkanya dgn pembohongan publik. Sekali lg maafkan kami, wassalam. xD