Hai kaskuser. . gomen nubie, moga ga salah pilih forum

sebelum mulai mungkin baiknya Aku perkenalkan diri, Namaku Riyan, Aku seorang mahasiswa tingkat akhir disalah satu Sekolah Tinggi di Banten. intinya Aku hanya ingin bercerita tentang kehidupanku dan persahabatan kami (beautiful mind family's). .



"Apa yg kalian tahu tentang Kami? Baiklah, kamu boleh menilaiku dan teman2 ku sesuai kacamata mu, sesuai apa yg kamu lihat dan rasa (prasangka) kan.. Tapi. . Apa yg kamu tahu tentang beautiful mind?"

Pertemuan dgn seorang teman masa kecil yg membuat kami seperti skrg ini, salah satu teman SMP ku yg tidak nyentrik tp sangat berguna 👍 3th kami bersama, melewati fase2 mengerikan sbg siswa yg biasa2 saja, emmh.. atau hanya kami saja yg merasa begitu? Baiklah ku ceritakan sedikit, sekolah kami adlh sekolah unggulan di Kecamata kami waktu itu, seleksinya pun sangat ketat, tp msh saja siswa yg 'Badung' bs sekolah disana, siswa yg suka malak dan ngebully, dan kami bukan bagian dr siswa itu, di sekolah kami jg banyak siswa/i yg berprestasi di bidang akademik,seni,olahrga dll.. Dan kami jg tidak termasuk disitu 😂👏 kami hanya siswa biasa, tp temanku yg 1 ini cukup 'berguna' seperti yg sudah ku bilang td diatas, dia lumayan Pintar. . Ikbal namanya.. Dia andalan ku untuk mencontek saat ujian 😂👏 saat kelas 1 SMP kami duduk satu meja, dan dari sana aku mulai mengagumi nya karena ternyata dia jago gambar manga 😂👏 padahal tampilannya saat itu formal sekali, celana 3senti diatas lutus, baju dimasukan, pakai kacamata pula dan juga pendiam, itu yg paling mengerikan.. 😳 Awal bertemu Ikbal dari saat pertama kali masuk SMP atau saat MOS, tapi waktu itu aku belum duduk se'meja dengannya, masa2 kelas 1 SMP kami sangat menyenangkan, bahkan selama 3 tahun sekolah disana aku hanya bs mengingat masa kelas 1 SMP ku 😂, karena apa ya? mungkin euforia bertemu teman-teman baru dimasa kelas 1 itulah yg membuatnya sangat berkesan, blm lagi kebiasaan unik kami waktu kelas 1 adalah menggambar disaat jam kosong, bukan cuma aku dan ikik tapi satu kelas (anak laki semua sih kebanyakan) jadi kami punya 1 buku (buku ikbal sih) yg khusus utk menggambar atau corat-coret, gambar anak SMP gmn ya? ya kocak gtu lah, bahkan si Ikbal pernah gambar Goku lagi ngupil dan upilnya upil emas, apa"an!! 😂 naik ke kelas 2 kami berpisah, dia bersama teman2 sekampung nya sering ngumpul bareng, bebarapa org temannya pun akhirnya aku kenal, ya dan hubungan perteman kami pun makin meluas. . Tapi intensitas pertemuan ku dengan Ikbal makin jarang membuat kami tak se'akrab dlu. . Masa-masa kelas 2 dan 3 berlalu begitu saja, meski aku sangat dekat dengan Ikbal waktu kelas 1, tapi saat kelas 2 dan 3 hubungan pertemanan kami tak sedekat dulu, ruang kelas yang terpisah dan jarangnya bertemu dengan Ikbal dan teman kelas 1 yang lainnya yg jd penyebabnya.
ya meski kami sangat dekat waktu kelas 1, aku belum sekalipun pernah main ke rumah Ikbal, dipun begitu. . ya jadi kami hanya dekat saat dikelas.

Tak terasa masa SMP pun berakhir, Aku lupa bagaimana acara perpisahan atau kelulusan saat SMP itu, terasa cepat sekali, tak terasa kami sudah lulus dan melanjutkan ke Tingkat SMA, aku pun sekolah di SMA yg msh dekat dgn sekolah SMP ku dulu, bagaimana dgn Ikbal? Entahlah, kami berpisah begitu saja, tak ada kabar, tak ada komunikasi. . Kami benar2 lost contact. . Maklum saat kami SMP handphone itu msh barang yg mahal, jangankan punya, memegang pun tangan msh gemetaran.. Haha. . Padahal saat itu sudah tahun 2007, sudah banyak hape yg canggih dengan audio polyponic dan layar berwarna tft 120rb pixel, jg ada yg sudah dilengkapi kamera VGA dan pemutar MP3.. Kereeeenn!! Tp tetap saja, utk org di pinggiran kota seperti kami, tekhnologi terasa lamban menyapa kami.. Ya dengan terputusnya komunikasi antara ku dan Ikbal, kami pun menjalani kehidupan di SMA masing2, beberapa teman dr SMP pun ada yg bersekolah dekat sekolah ku, jika ada yg kenal dan berpapasan saat sepulang sekolah, di sela2 obrolan aku selalu mencari informasi kemana si Ikbal setelah lulus SMP. . Setelah tanya sana sini, entah aku dapat kabar dr siapa, tapi katanya dia melanjutkan sekolah keluar kota, tepatnya di Bogor. . tapi tetap saja itu tak membantu apapun! Aku ingin sekali bertemu dengan Ikbal lagi, melanjutkan cerita di Buku Kelas 1 Kami.. tapi apa daya? Aku benar-benar hilang arah untuk mencarinya

Bersambung. .