Kaskus

Entertainment

agusjawa27Avatar border
TS
agusjawa27
Korban akal-akalan Universitas Bina Nusantara (BINUS)
Salah satu alasan saya memilih Universitas Bina Nusantara karena iming-iming apabila kita diterima di PTN dibawah Kemendiknas maka uang sumbangan dan uang kuliah yang telah dibayarkan akan dikembalikan setelah dikurangi biaya administrasi.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Rektor Universitas Bina Nusantara Prof. Dr. Ir. Haryanto Prabowo dalam kesempatan tatap muka dengan para orang tua dan calon siswa baru. Dan pada kesempatan tersebut Rektor Universitas Bina Nusantara juga memberikan komitmennya kapanpun secara terbuka akan membantu bila ada permasalahan yang dihadapi termasuk memberi nomor HP beliau (0818909747) dan Wakil Rektor Andreas Chang (082111191988) .
Ternyata komitmen tersebut hanya PHP belaka, karena ketika dihubungi tidak sekalipun HP diangkat oleh yang bersangkutan.

Saya telah diterima pada ujian saringan Universitas Bina Nusantara di salah satu program/jurusan (S1) awal tahun 2014, maka calon siswa diwajibkan segera menyetor Biaya Sumbangan ditambah biaya kuliah dan saya telah membayar sekitar Rp. 42 juta-an.
Dan ketika saya diterima di salah satu universitas negeri di Jawa Barat (maaf saya tdk bisa sebutkan) dan saya segera melapor ke Admisi Universitas Bina Nusantara untuk proses pengembalian sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Akan tetapi bukti pengumuman hasil seleksi dan bukti pembayaran ke PTN ditolak untuk syarat pengembalian uang yang telah dibayarkan. Pihak Admisi mensyaratkan bukti registrasi yang telah dikeluarkan oleh PTN yang bersangkutan . Padahal kebijakan masing-masing perguruan tinggi berbeda seperti yang saya alami dimana fihak Universitas baru bisa menerbitkan bukti registrasi setelah tanggal deadline penyerahan akhir persyaratan di Universitas Bina Nusantara.

Saya meminta kebijaksanaan dari fihak Universitas Bina Nusantara tetapi tetap ditolak dengan dalih peraturan dan saya diminta untuk mengikhlaskan uang sejumlah tersebut. Apa iya saya ikhlas memberi uang sebesar sekitar 42 juta-an kepada orang yang mampu ? Saya merasa lebih sebagai korban praktek akal-akalan institusi pendidikan yang bernama Universitas Bina Nusantara (BINUS).

Saya yakin masih banyak korban senasib yang tidak bisa ditarik kembali dananya dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Dimana komitmen Rektor Universitas Bina Nusantara ? komitmen yang tidak selaras dengan sistem yang sengaja dibuat untuk mempersulit upaya seseorang memperoleh kembali haknya, atau ini hanya akal-akalan untuk meraup untung sebesar-besarnya (motif bisnis) dengan cara yang tidak manusiawi. Jika tidak kembalipun saya sebagai seorang muslim percaya suatu saat nanti akan ada balasannya karena memakan rizki yang bukan haknya.
Diubah oleh agusjawa27 01-10-2014 11:09
0
21K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan