Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rock2metalAvatar border
TS
rock2metal
[SUDAH DIRAMALKAN, HARAP BERSIAPLAH] BNPB: Bencana Intai Pulau Jawa di Januari 2015

Saat membawa jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, relawan pun harus berjuang menaklukkan derasnya air sungai.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksikan bulan Januari sebagai puncak bencana. Diperkirakan ada sejumlah daerah yang yang paling rawan, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Demikian dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannnya Minggu (21/12/2014). Menurut Sutopo itu sesuai pola kejadian bencana di Indonesia tiap tahunnya.

"Sebab lebih dari 90 persen bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, cuaca ekstrem, dan kebakaran hutan lahan. Bencana hidrometeorologi berkorelasi positif dengan pola curah hujan," kata Sutopo.

Sutopo menjelaskan alasannya kenapa Januari adalah puncak bencana, sebab sebagian besar wilayah Indonesia puncak hujan terjadi pada Januari.

Selama Desember-Maret, kata dia, hujan akan tinggi. Sehingga pada bulan ini banyak banjir, longsor dan puting beliung. Di Indonesia, kata Sutopo, rata-rata kejadian bencana 1.295 kejadian per tahunnya.

"Tiga daerah paling banyak bencana adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur karena memang penduduknya banyak di daerah ini," ujarnya.

Bencana hidrometeorologi, terang dia, tidak terjadi tiba-tiba. Tetapi akibat akumulasi dan interaksi dari berbagai faktor, seperti sosial, ekonomi, degradasi lingkungan, urbanisasi, kemiskinan, tata ruang, dan lainnya.

"Misal, banjir yang saat ini menggenangi daerah Dayeuhkolot, Baleendah, dan lainnya di Bandung Selatan. Banjir serupa pernah terjadi sejak tahun 1931 karena wilayah tersebut adalah Cekungan Bandung yang seperti mangkok di DAS Citarum," ujarnya.

Banjir serupa, lanjut Sutopo, persis terjadi pada tanggal 19 Februari 2014 di tempat tersebut. Hal yang sama juga terjadi di banjir Bojonegoro, Tuban, Gresik, Cilacap dan sebagainya yang saat ini banjir.

Sutopo menilai bertambahnya penduduk yang akhirnya tinggal di daerah rawan bencana merupakan konsekuensi dari lemahnya implementasi tata ruang dan penegakan hukum.

Kawasan industri dibangun di daerah-daerah rawan bencana. Sementara masyarakat dibiarkan tinggal di daerah rawan banjir dan longsor tanpa ada proteksi yang memadai.

"Banjir dan longsor sebenarnya adalah bencana yang dapat diminimumkan risikonya. Sebab kita sudah tahu kapan, dimana dan apa yang harus dilakukan. Kunci utama itu semua adalah mitigasi struktural dan nonstruktural komprehensif, penataan ruang dan penegakan hukum," imbuhnya.

Sumber

---

Bencana awal 2015 emoticon-Berduka (S)

Bersiaplah dan memohon perlindungan kepada-Nya agar kita selamat dari hal yang tidak diinginkan emoticon-Berduka (S)

Diramalkan bahwa awal tahun 2015 akan ada permasalahan banjir juga di Jakarta dan sekitarnya emoticon-Berduka (S)
Diubah oleh rock2metal 21-12-2014 09:02
0
3.8K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan