- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Larangan Jilbab di BUMN Itu Fakta Bukan Hoax


TS
anis..matta
Larangan Jilbab di BUMN Itu Fakta Bukan Hoax
Ini bantahan untuk tulisan Ustad Gatot Swandito yang nangkring hatrick, di Highlight iya, di Trending Article iya, dan di HL juga iya. Manteep, jarang yang bisa hatrick lho.
Ustad Gatot rupanya terburu-buru menyimpulkan bahwa isu pelarangan jilbab di BUMN itu hoax. Kata siapa Hoax? Jangan terlalu cepat ambil kesimpulan..bisa saja bukan hoax. Telusuri sumbernya dengan nalar yang jernih sejernih embun di pagi hari, jangan jernih air sulingan karena sudah tercampur kaporit.
Ceritanya begini. Saya pernah datang ke salah satu BUMN di Jakarta, niatnya tentu saja untuk melamar pekerjaan. Waktu itu kalau tidak salah tahun 2010. Sesi ujian tulisan lewat dengan grade terbaik. Kemudian sesi wawancara. Di sinilah saya ditanya macam-macam hingga masalah pakaian.
"Nama siapa?"
"Saputri pak"
"Usia?"
"22 tahun jalan pak"
"Jalan ke mana?"
"Maksudnya menginjak 22 tahun pak, iiiih bapak genit"
"Pekerjaan?"
"Belum bekerja, kalau sudah bekerja gak mungkin saya ke sini pak"
"Kenapa pakai jilbab?"
"Suka-suka saya dong pak, wah bapak ini rese, masalah pakaian itu masalah privasi" (pewawancara terlihat sedikit tersenyum melihat jawaban saya).
Lewatlah masa interview. Lega, tinggal tunggu keputusan lulus atau tidaknya. Seminggu kemudian datang surat pemberitahuan ke rumah. Berdebar-debar membuka surat itu. Perlahan namun pasti sambil memejamkan mata saya buka amplop itu.
Gubrak. Saya pingsan karena di situ tertulis "Anda lulus". Lho kok lulus tapi pingsan? Karena selain pernyataan "Lulus" juga ada syarat lain. Tertulis di situ "Lulus dengan syarat harus dibuka jilbab". Beeeh..rasanya ingin marah tak karuan. BUMN ini kurang ajar juga dalam hati. Sudah menyangkut masalah pakaian. Ini isu sensifit karena berkaitan dengan iman.
Di surat itu juga dilampirkan foto saya yang dikirim ke BUMN itu:
Bagi yang belum mengerti bisa baca kronologisnya disini Larangan Berjilbab Panjang di BUMN
Bantahannya bisa dibaca disini dan disitu
Siapa penyebar isu larangan berjilbab BUMN bisa dibaca disini dan disitu
Ustad Gatot rupanya terburu-buru menyimpulkan bahwa isu pelarangan jilbab di BUMN itu hoax. Kata siapa Hoax? Jangan terlalu cepat ambil kesimpulan..bisa saja bukan hoax. Telusuri sumbernya dengan nalar yang jernih sejernih embun di pagi hari, jangan jernih air sulingan karena sudah tercampur kaporit.
Ceritanya begini. Saya pernah datang ke salah satu BUMN di Jakarta, niatnya tentu saja untuk melamar pekerjaan. Waktu itu kalau tidak salah tahun 2010. Sesi ujian tulisan lewat dengan grade terbaik. Kemudian sesi wawancara. Di sinilah saya ditanya macam-macam hingga masalah pakaian.
"Nama siapa?"
"Saputri pak"
"Usia?"
"22 tahun jalan pak"
"Jalan ke mana?"
"Maksudnya menginjak 22 tahun pak, iiiih bapak genit"
"Pekerjaan?"
"Belum bekerja, kalau sudah bekerja gak mungkin saya ke sini pak"
"Kenapa pakai jilbab?"
"Suka-suka saya dong pak, wah bapak ini rese, masalah pakaian itu masalah privasi" (pewawancara terlihat sedikit tersenyum melihat jawaban saya).
Lewatlah masa interview. Lega, tinggal tunggu keputusan lulus atau tidaknya. Seminggu kemudian datang surat pemberitahuan ke rumah. Berdebar-debar membuka surat itu. Perlahan namun pasti sambil memejamkan mata saya buka amplop itu.
Gubrak. Saya pingsan karena di situ tertulis "Anda lulus". Lho kok lulus tapi pingsan? Karena selain pernyataan "Lulus" juga ada syarat lain. Tertulis di situ "Lulus dengan syarat harus dibuka jilbab". Beeeh..rasanya ingin marah tak karuan. BUMN ini kurang ajar juga dalam hati. Sudah menyangkut masalah pakaian. Ini isu sensifit karena berkaitan dengan iman.
Di surat itu juga dilampirkan foto saya yang dikirim ke BUMN itu:
Spoiler for foto:
Bagi yang belum mengerti bisa baca kronologisnya disini Larangan Berjilbab Panjang di BUMN
Bantahannya bisa dibaca disini dan disitu
Siapa penyebar isu larangan berjilbab BUMN bisa dibaca disini dan disitu
0
4.5K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan