Agak sedih juga melihat logika berpikir sebagian orang indonesia dalam memahami anjloknya nilai rupiah pekan ini. dimana sebagian orang yang logikanya kurang memandang jatuhnya rupiah karena satu orang bernama Jokowi. sepertinya sudah biasa dalam kebudayaan kita untuk mengaitkan sesuatu peristiwa dengan sesuatu hal, tanpa mampu menjelaskan hubungan sebab akibat diantara keduanya, namanya juga masyarakat yang percaya mistis.

Saya ingin mengajak kita untuk melihat lebih obyektif penyebab jatuhnya nilai rupiah. tentu saja dengan menjelaskan hubungan sebab-akibat.

Pertama-tama perlu kita pahami yang menyebabkan naik-turunnya Dollar terhadap rupiah adalah besarnya permintaan terhadap dollar maupun rupiah.

PENYEBAB DOLLAR TURUN
dollar akan turun jika permintaan terhadap rupiah meningkat, hal ini terjadi jika pemegang dollar menukarkan dollar yang dimilikinya menjadi rupiah , kenapa pemegang dollar mau menukarkan dollar ke rupiah karena :
a. suku bunga di indonesia lebih besar
b. investasi di indonesia lebih menguntungkan
c. spekulasi dipasar saham maupun sektor property

setelah terjadinya krisis ekonomi di amerika pada 2008, perekonomian amerika melambat , disusul dengan krisis keuangan di eropa yang juga membuat perekonomian di eropa melambat.

kedua hal tersebut membuat investasi di kedua wilayah tersebut tidak lagi memberikan hasil yang menjanjikan, sehingga membuat para pemegang modal melarikan uang mereka ke Asia salah satunya Indonesia. Hal ini membuat rupiah menguat terhadap Dollar.

Tingginya suku bunga di Indonesia membuat pengusaha mencari modal dari luar negeri karena suku bunga diluar negeri lebih kecil, hal ini membuat arus modal yang masuk ke Indonesia dalam bentuk dollar meningkat, BI sendiri pernah memperingatkan pihak swasta tentang hutang luar negeri yang semakin besar.

banyak pemegang modal luar negeri yang melakukan spekulasi dipasar modal maupun disektor properti , mengingat property indonesia belum pernah di goreng sebelumnya sehingga mereka tertarik untuk goreng menggoreng property di Indonesia , dan tentu saja hal itu membuat arus modal dalam bentuk dollar masuk ke Indonesia dalam jumlah besar.

oke , itu tadi hal-hal yang membuat dollar turun.

PENYEBAB DOLLAR NAIK

Namanya hutang pasti harus dibayar, itu pula yang terjadi dengan hutang luar negeri swasta, sudah saatnya bagi mereka untuk membayar hutang dollar yang mereka pinjam dari luar. sehingga permintaan dollar untuk pembayaran hutang meningkat , hal inilah yang membuat dollar naik.

Spekulasi di pasar modal maupun property telah usai, karena pasar sudah jenuh dimana harga tidak bisa digoreng lagi. hal inilah yang membuat spekulan menarik dana mereka keluar untuk mencari negara yang saham dan propertinya masih bisa digoreng. penarikan dana tentu saja menyebabkan permintaan dollar meningkat dan membuat nilai rupiah menurun.

Impor yang lebih besar dari pada ekspor membuat kita lebih membutuhkan dollar daripada orang luar membutuhkan rupiah, hal inilah yang membuat nilai rupiah terus menurun. jika kita lihat Cina dengan nilai ekspor yang lebih tinggi dibanding nilai impornya membuat nilai Yuan meningkat terhadap Dollar.

Salah satu faktor yang juga menyebabkan nilai rupiah bisa turun tajam terhadap Dollar adalah spekulasi valas , seperti yang pernah terjadi pada tahun 1998. dimana spekulasi valas saat itu juga menyerang semua mata uang di asia tenggara seperti ringgit dan baht. saat itu kondisi ekonomi kita relatif baik , pertumbuhan ekonomi kita relatif tinggi, tetapi itu semua hancur akibat spekulasi mata uang.

Malaysia dibawah nahkoda Dr. Mahatir bisa selamat dari krisis karena Malaysia menganut kebijakan Devisa terkontrol dan Kurs tetap, dua kebijakan yang tidak dilakukan Indonesia.

Indonesia yang saat itu mengikuti nasihat IMF justru semakin terperosok semakin dalam kedalam jurang krisis karena Indonesia tetap menjalankan kebijakan devisa bebas dan kurs mengambang.


KESIMPULAN

Tingginya hutang luar negeri, tingginya impor, spekulasi dipasar saham dan property , serta kebijakan devisa bebas dan kurs mengambang yang menyebabkan nilai rupiah turun tajam bukanlah terjadi dalam sebulan apalagi dua bulan.

lalu bagaimana mungkin logika sehat kita bisa menyalahkan seseorang yang baru menjabat selama kurang dari dua bulan atas hal-hal tersebut.