Quote:
WASHINGTON, KOMPAS.com - Biro Investigasi Federal (FBI), Jumat (19/12/2014), menyatakan Korea Utara bertanggung jawab atas serangan siber yang merusak terhadap Sony Pictures.
"FBI telah mendapatkan informasi yang cukup untuk menyimpulkan bahwa Pemerintah Korea Utara bertanggung jawab atas aksi ini," ujar FBI dalam pernyataannya, Jumat.
"Mengindetifikasi, memburu, dan membebankan biaya dan konsekuensi kepada perseorangan, kelompok, atau negara dengan menggunakan dunia maya berarti mengancam Amerika Serikat atau kepentingan Amerika," lanjut pernyataan FBI tersebut.
Serangan siber kepada perusahaan film raksasa ini bertujuan untuk membatalkan pemutaran film "The Interview" dalam pekan Natal, sebuah film komedi satire tentang aksi fiksi Badan Intelijen Amerika (CIA) membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Peretas telah mengancam para calon penonton film ini. Jaringan komputer Sony juga diretas, dengan sejumlah e-mail, naskah, dan data internal lainnya, termasuk data gaji dan rekam medis pegawainya, telah dibocorkan karenanya.
"Kami sangat prihatin dengan daya rusak dari serangan ini ke entitas di sektor privat dan warga biasa yang berja di sana," tulis FBI.
Sementara itu, sumber AFP di Sony berkeyakinan bahwa Korea Utara berada di balik serangan tersebut. "Kami tidak tahu tetapi sepertinya begitu," kata sumber itu.
FBI mengatakan serangan melibatkan penggunaan malware dan membuat ratusan komputer di Sony tak bisa lagi dipakai, memaksa perusahaan ini mematikan jaringan komputernya.
http://internasional.kompas.com/read...campaign=Kknwp
apa bener ulah korut ato malah di framming?
or inside job
