Berawal dari Menpora Imam Nahrawi yang berencana bikin sebuah tim khusus untuk mengawasi PSSI, lalu rencana itu disambut 'antusias' oleh wakil ketua umum PSSI La Nyalla Mattalitti. La Nyalla sendiri bilang begini : "Seharusnya dia (menpora) mengurusi cabor-cabor yang lain. Sepakbola sudah bagus. Harusnya urus saja bulutangkis, berkuda, karena itu yang lagi down-down," (1)



Kata 'sudah bagus' sengaja gua beri penebalan begitu juga dengan kata 'bulutangkis' dan 'berkuda' yang gua kasih underline. Jujur aja, sampe saat ini gua masih bertanya-tanya apa maksud dari pernyataan wakil ketua umum PSSI pak Nyalla ini, apakah kalimat yang doi bilang itu adalah kalimat ambigu atau mungkin malah punya arti yang terbalik. Sejauh pengalaman gua, prestasi sepakbola Indonesia (PSSI) nggak bagus-bagus amat (kalo malu sebetu 'jelek') entah apa saja prestasi yang didapat PSSI sejak 10 tahun terakhir, atau paling nggak dari masa kepemimpinan Pak Nyalla aja deh.

Sebut saja Asian Games di Incheon, Korea kemaren, cabang olahraga berkuda (yang disebut sedang down oleh pak Nyalla) mendapat medali perunggu, bulutangkis dapet perak di ganda campuran dan Emas dari Ganda putra-nya Hendra-Ahsan, sementara sepakbola? Nggak usah ditanya. Sepakbola tersingkir di babak 16 besar oleh Korea Utara, setelah kalah 1-4. Belom lagi, hasil 'ecek-ecek' di piala AFF Suzuki Cup kemaren, boro-boro masuk final dan jadi juara, lolos fase grup aja nggak! gila nggak tuh bro? untuk sekedar bersaing di regional Asean aja susah banget, gimana mau jadi juara. Trus kata pak Nyalla, sepakbola Indonesia 'sudah bagus' tuh diliat dari mana pak? darimana?



Oke, mungkin masih ada prestasi PSSI yang lain, (eh beneran ada?) waktu Timnas U19 menjadi juara Piala AFF 2013. Indonesia gegap gempita, gerombolan anak muda soleh yang umurnya aja belom pada 20 tahun udah bisa bikin bangga masyarakat Indonesia. Tapi, itu semua juga berkat campur tangan si coach Indra Sjafri, yang harus rela 'blusukan' buat scouting pemain-pemain muda yang bagus nan soleh.Tapi, apa daya, abis itu timnas U19 dikomersil-kan, bagai mesin uang berjalan, mereka dipaksa untuk tour ke beberapa kota-nontsop untuk melakoni laga yang bikin kaya PSSI dengan kedok laga ujicoba, tai kucing! Dan yang lebih 'asu'-nya lagi, abis itu Indra Sjafri di pecat! gila nggak tuh? bertahun-tahun Indonesia haus gelar juara, giliran berhasil juara, pelatihnya di pecat.

Belom selesai kesel masyarakat Indonesia akibat Indra Sjafri di pecat, lalu muncul lagi kasus sepak bola gajah antara PSS Sleman dengan PSIS Semarang. Ditambah lagi kasus meninggalnya suporter saat laga Persis Solo versus Martapura (2) Belom lagi kasus penyerangan suporter oleh sesama superter yang terjadi di Jawa Tengah (3). Lalu prestasi PSSI yang ancur se ancur-ancur nya ini kok bisa-bisanya dibilang 'sudah bagus' oleh pak Nyalla, piye to pak.. pak.. Dan sekarang saat menpora berencana bikin tim untuk mengawasi PSSI, La Nyalla malah 'protes' apalagi sampe bilang cabang olahraga bulutangkis sedang down, kalo mau diadu secara prestasi head-to-head antara PSSI dengan PBSI jelas PSSI bakal malu sendiri nantinya. Atau memang seharusnya di begitukan? dibigin malu sampai PSSI bubar jalan? Itupun kalo masih punya malu

Referensi :

1. http://sport.detik.com/sepakbola/read/2014/12/17/210246/2780767/76/la-nyalla-pada-menpora-sepakbola-sudah-bagus-urus-saja-cabor-lain
   
2. http://www.suara.com/bola/2014/10/23/131343/kapolres-suporter-meninggal-terkena-benda-tajam
   
3. http://www.tribunnews.com/superball/2014/10/15/suporter-pscs-tewas-di-prambanan-pss-sleman-kena-hukum
   

Sumber