capcay99Avatar border
TS
capcay99
[SHARE] Masuk Buat Jernihin Otak Sara..!!
Suatu hari ada kiyai-kiyai NU kumpul di sebuah pondok pesantren. Saat itu Mbah Yai Ahmad Mustofa Bisri ingin menerangkan tentang awal mula kesalahan beragama.

Beliau melemparkan pertanyaan, “PPP, PDI, dan Golkar itu wasilah atau ghoyyah?” Para kiyai pun serempak menjawab dengan mantap, “Wasilah!” Ada yang saking mantapnya, jadi malah setengah berteriak. Kiyai sepuh itu menimpali, “Nilai 100 untuk bapak-bapak kiyai.”

“NU, Muhammadiyah, dan semacamnya itu wasilah atau ghoyyah?” Mbah Mustofa Bisri bertanya lagi. Para kiyai kemudian menjawab pelan agak ragu-ragu, “Wasilah...” Beliau hanya tersenyum mendengar nada jawaban para kiyai yang mulai terasa berubah.

Pertanyaan terakhir, kiyai sepuh itu pun bertanya, “Islam, Katholik, Hindu, dan semacamnya itu wasilah atau ghoyyah?”

Seketika itu pula ruangan menjadi hening. Tidak ada kiyai yang menjawab. Mbah Mustofa sampai mengulangi pertanyaannya tiga kali, para kiyai tersebut tetap hanya diam.

Ghoyyah itu artinya tujuan akhir. Wasilah itu artinya sarana menuju.

Kemudian ada kiyai yang balik bertanya, “Kalau pendapat Gus Mus sendiri bagaimana?” Dengan mantap beliau menjawab, “Agama Islam adalah wasilah.” Para kiyai kemudian ribut sendiri, “Lho, bagaimana bisa agama Islam adalah wasilah?!”

Sekali lagi, dengan mantap, Mbah Yai Ahmad Mustofa Bisri menjawab penuh kharisma, “Karena ghoyyah-nya... Allah.” Seketika itu pula, semua kiyai di ruangan tersebut kembali diam semua.

Mbah Mustofa Bisri lantas membuat pengandaian. Kalau Anda ingin ke Jakarta memakai mobil, bus, atau kereta api, tidak akan sampai. Karena Jakarta sedang banjir, maka melalui jalan darat tidak mungkin bisa sampai. Hanya bisa sampai ke Jakarta melalui pesawat terbang. Meski satu-satunya sarana transportasi yang bisa menjangkau Jakarta, pesawat terbang ini tetaplah hanya wasilah (sarana menuju). Maka dari itu, di berbagai kesempatan, Mbah Mustofa Bisri menasehati nahdliyyin untuk selalu menghormati umat beragama lain.

Bagaimanapun juga, umat beragama lain pada dasarnya sama seperti umat muslim, yaitu sedang berusaha menujuNya. Semua pilihan orang lain harus dihargai, seperti diri kita ingin dihargai memilih wasilah agama Islam.

Jadi, awal mula kesalahan beragama adalah menganggap agama Islam seperti partai politik. Ditambah salah menetapkan apa yang menjadi wasilah dan apa yang menjadi ghoyyah dalam agama Islam.

Akhirnya, bisa tumbuh sikap berlebih-lebihan dalam beragama Islam, dan pada akhirnya menjadi sibuk “kampanye” atribut agama Islam yang disertai kebencian terhadap umat beragama lain. Sehingga justru lupa kepada tujuan pokok agama Islam. Mirip prilaku para anggota partai politik masa kini.

Demikianlah saya cukupkan tulisan kali ini, karena berlebihan itu tidak baik. Tulisan sederhana kali ini bisa para pembaca sekalian anggap sebagai bahan renungan untuk selalu berprasangka baik dan rendah hati.


SUMBER
https://www.facebook.com/photo.php?f...=1&pnref=story
0
2.6K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan