selamat malam agan dan aganwati
ane mau berbagi informasi tentang kejadian yang terjadi td pagi di daerah ane di gresik, di tipi juga udah lumayan booming berita ini
langsung aja liat detik2 penggerebeknnya, tp ane cuma bisa ngasih link nya aja maklum threed pertama ane hehehe
ane belum paham cara masukin pidionya di sini, barangkali ada yg bisa bantu ane
Berita Gress - 171214 - Polisi Tembak Mati Penyan…: [youtube]iQNpF0AZaaM
ma'af berantakan threednya
terimakasih[/youtube]
Spoiler for timpuk ane donk:
ini yang view 700 lebih kok g ada yang nimpuk ane pakeatau di rate kek
Spoiler for Kronologi Penyanderaan Siswi SD di Gresik:
Shutterstock
Sandera.
Rabu, 17 Desember 2014 | 15:54 WIB
GRESIK, KOMPAS.com — Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik, Jawa Timur, Letkol Awang Pramila Loviantara, menduga pelaku penyanderaan siswi SD yang dilakukan di depan kantor Kodim mengalami stres karena tiba-tiba berteriak meminta untuk bertemu jajaran Kodim.
"Awalnya, ada orang tak dikenal teriak-teriak di depan kantor Kodim, Jalan RA Kartini, Gresik, untuk meminta bertemu jajaran Kodim, termasuk saya. Kemudian, secara tiba-tiba (pelaku) melakukan penyanderaan kepada siswi yang bersekolah di SD Negeri 2 Tlogopatut," ungkap Awang di Gresik, Rabu (17/12/2014).
Awang yang sempat berbicara dengan pelaku mengaku alasan Fuad bertemu jajaran Kodim karena merasa terancam dan dikejar seseorang yang ingin membunuh pelaku.
Namun, belum sempat menjelaskan secara rinci masalahnya, pelaku meminta diantar ke pelabuhan serta meminjam telepon genggam untuk menghubungi keluarga pelaku yang berada di Malang.
Seusai dituruti permintaannya, pelaku tetap tidak mau melepaskan sandera dan meminta agar dipinjamkan mobil patroli.
"Saat bernegosiasi dengan pelaku, saya juga menghubungi Tim Buser Polres Gresik agar membuntuti pelaku saat hendak keluar kantor Kodim," tuturnya.
Dalam perjalanan menuju pelabuhan, sejumlah Tim Buser yang membuntuti pelaku terus melakukan pengawasan terhadap mobil yang ditumpangi pelaku.
"Saat pelaku lengah dalam perjalanan, petugas kami langsung menarik sandera dan membawa keluar dari mobil, dan itu terjadi saat berada di lampu merah kawasan Jalan Veteran," ujarnya.
Seusai sandera ditarik keluar dari mobil, Tim Buser Polres Gresik melakukan tembakan ke arah mobil dan mengenai pelaku hingga tewas di lokasi kejadian.
Sementara itu, korban penyanderaan yang bernama Syahriani Putri Agustin, siswi kelas IV A SDN 2 Tlogopatut, berhasil diselamatkan dan dibawa ke Rumah Sakit Semen Gresik untuk mendapat perawatan.
"Korban hanya luka sedikit di bagian dada dan mengalami depresi akibat peristiwa itu," ujarnya.
Negosiasi dengan penculik, waka polres menyamar jadi wartawan
Merdeka.com - Untuk membujuk
pelaku penculikan siswi SD Tlogo
Patut 2, Jalan RA Kartini, Gresik,
Jawa Timur, agar mau keluar dan
membebaskan korbannya dari ruang
markas Kodim Gresik, tak hanya
melibatkan anggota TNI yang
menyamar jadi Komandan Kodim
(Dandim), Waka Polres Gresik Kompol
Alfian Nurrizal juga mengaku sebagai
wartawan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Gresik
AKP Ayub Diponegoro Azhar yang
dihubungi merdeka.com lewat
telephone selulernya, proses negosiasi
antara petugas dan tersangka, yang
diketahui bernama Fuad, asal
Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)
itu, berjalan alot dan butuh waktu
dua jam.
Akhirnya, seorang anggota Kodim
bernama Suwanto datang menemui
tersangka mengaku sebagai Dandim.
Namun sayang, kedok sang kapolres
terbongkar hingga negosiasi-pun
gagal.
"Selanjutnya giliran Pak Waka
(Kompol Alfian) datang mengaku
sebagai wartawan. Lagi-lagi, kedok
penyamaran kita terbongkar.
Tersangka tahu kalau Pak Waka
bukan wartawan," kata Ayub
menceritakan.
Penyamaran Kompol Alfian, yang
pernah menjabat sebagai Kapolsek
Gubeng ini, menyusul keinginan
tersangka yang ingin bertemu dengan
sejumlah wartawan, yang melakukan
peliputan seputar penculikan yang
dilakukan tersangka.
"Pak Waka memakai jaket wartawan
televisi lengkap dengan kepleknya.
Tapi beliau tidak sempat mengganti
foto id card-nya, karena kondisi
darurat. Tapi saat di ruangan, pelaku
melihat fotonya, akhirnya pelaku tahu
kalau si wartawan adalah polisi yang
menyamar, dan memintanya keluar,"
terang Ayub.
Pelaku makin marah, dan meminta
semua wartawan ikut keluar ruangan.
Upaya untuk mengetahui identitas dan
motif penculikan pun gagal total.
Namun, setelah dua jam bernegosiasi,
akhirnya petugas berhasil membujuk
dan membawa tersangka dan korban
keluar dengan catatan,
mempertemukannya dengan Dandim
Gresik.
Nah, saat itulah nasib tersangka
nahas. Dia tewas tertembus timah
panas petugas karena berusaha
menikam anggota Satreskrim Polres
Gresik, bahkan sempat terjadi
pergumulan antara tersangka dengan
anggota TNI.
"Saat itu, dalam perjalanan, mobil
berhenti di lampu merah. Tersangka
memecah kaca mobil dan keluar
sambil membekap korban dan
mengacungkan pisau di tangan
kanannya. Anggota TNI berusaha
merebut pisau itu, hingga tangannya
terluka terkena sayatan pisau."
Di saat kritis itu, anggota polisi
langsung menyambar tubuh korban
dan menyelamatkannya dari
cengkeraman tersangka. Sementara
tersangka yang masih berdiri dengan
pisau di tangan, mengayunkan
pisaunya ke depan menyerang
anggota yang memberinya tembakan
peringatan.
"Tak mau ambil resiko, anggota
terpaksa menembaknya setelah
memberi tembakan peringatan,"
tandas Ayub.
Sebelumnya, sekitar pukul 08.30 WIB,
di saat jam istirahat di SD Tlogo
Patut 2 tengah berlangsung, tersangka
Fuad menculik siswi kelas IV, Zariyani
Putri Agustin (10). Karena tepergok
warga dan pihak sekolah, tersangka
mengacungkan pisau di tangannya ke
bagian leher korban dan berlari
menuju kantor Kodim yang tak jauh
dari TKP.