- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Outdoor Adventure & Nature Clubs
MENGENALI PENYAKIT GUNUNG UNTUK PARA PECINTA KETINGGIAN


TS
avogadro88
MENGENALI PENYAKIT GUNUNG UNTUK PARA PECINTA KETINGGIAN



Quote:
Maaf kalau repost gan, boleh di rate atau cendol. Tapi jangan di bata. Semoga informasi ini bermanfaat dan sebagai pengingat untuk agan-agan "PARA PECINTA KABUT DAN KETINGGIAN"
Quote:
"its not mountain we conquer but ourselves." (Bukan gunung yang kita taklukkan melainkan diri kita sendiri.) - Edmund Hillary -
Begitulah kalimat dari orang pertama yang menginjakkan kakinya di tanah tertinggi bumi ini.
Pendakian gunung telah menjadi hal yang lumrah dalam beberapa tahun terakhir. Semakin sporadisnya pendakian disebabkan oleh mudahnya arus informasi, diobralnya moda transportasi, dan meledaknya agen perjalanan yang menawarkan kemudahan. Ditambah dengan munculnya film pendakian yang beberapa saat lalu menjadi kebangkitan film tanah air namun tanpa disertai edukasi ketika melakukan suatu pendakian. Gunung tak lagi menjadi tempat yang eksklusif, semua bisa kesana dan semua bisa menjamahnya. Namun sangat disayangkan, keinginan untuk menikmati alam, khususnya gunung tidak disertai oleh pengetahuan navigasi yang setimpal, persiapan logistik yang memadai, dan perlengkapan standar pendakian serta minimnya pegetahuan akan beberapa penyakit gunung dan bagaimana cara penanganannya.

Penyakit gunung biasanya hadir di sela kita saat kita sedang aktif dalam kegiatan pendakian gunung. Sering juga kita tidak menyadarinya atau tidak mengetahuinya. Padahal, aneka penyakit gunung akan menjadi berbahaya apabila kita telah terkena dan lambat dalam penanganannya.
Berikut adalah penyakit yang harus kita kenali dan cara penanganannya jika kita berada dalam sebuah pendakian
Quote:
Spoiler for Hypoxia:
Hipoksia :
Hipoksia yaitu kondisi simtoma kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada kasus yang fatal dapat berakibat koma, bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur - angsur kondisi tubuh normal kembali.
Efek Hipoksia yang paling dini terhadap fisiologi tubuh adalah menurunnya ketajaman penglihatan di malam hari. Kecepatan paru - paru meningkat. Bila keadaan lebih tinggi lagi, ditemukan gejala seperti: rasa mengantuk, kelesuan, kelelahan mental, sakit kepala, mual dan kadang - kadang euforia atau rasa yaman yang semu.
Gejala sakit kepala memang tampak dominan. Jika berlebihan, membuat kejang clan mengakibatkan koma clan mati rasa. Pertimbangan daya ingat terhadap lingkungan menjadi berkurang, sehingga menvebabkan kurangnya kontrol terhadap gerakan motorik terganggu. Akibatnya, kemungkinan kecelakaan jauh lebih besar.
Tingkat Hipoksia
-Hipoksia Fulminan.
Dimana terjadi pernapasan yang sangat cepat. Paru - paru menghirup udara tanpa adanya udara bersih ( oksigen ). Sering dalam waktu satu menit akan jatuh pingsan.
-Hipoksia Akut.
Terjadi pada udara yang tertutup akibat keracunan karbon monoksida. Misalnya, seorang pendaki gunung tiba - tiba panik tatkala udara belerang datang menyergap. Udara bersih tergantikan gas racun, akhirnya paru - paru tak kuasa menyedot udara bersih. Mendadak ia pingsan.
Dampak dari Hipoksia adalah :
-Kesulitan dalam koordinasi, berbicara, dan konsentrasi
-Kesulitan bernapas, mengantuk, kelelahan dan sianosis
-Penurunan penglihatan, pendengaran dan fungsi sensorik lainnya
-Keringat dingin
· Gejala Hypoxia : Muntah2, Kepala sakit yg luar biasa, Perut sakit, mimisan darah & berjalan serasa mengambang.
· Penanganan Hypoxia :
- Korban diusahakan dlm kondisi hangat karena berada di ketinggian.
- Berikan supply Oxygen utk penderita (bisa dengan menggunakan tabung oxygen pack.)
- SEGERA evakuasi diturunkan dr ketinggian & hanya bantuan medis yg bisa menangani penderita Hypoxia.
► Catatan utk penderita Hypoxia :
- Penderita Hypoxia tdk bisa ditangani sperti penanganan Hypothermia, krn Hypoxia adalah penyakit ketinggian / kekurangan oxygen.
- Penderita Hypoxia bisa berpotensi Hypothermia
- Jangan diberi SUSU saat menangani Hypoxia & Hypothermia
- Dianjurkan berikan asupan berkalori air gula.
Hypothermia & Hypoxia adalah brbeda gejala & resikonya. Maka itu kenali gejalanya & pencegahannya atau kehilangan Nyawa !
Spoiler for Hypothermia:
HIPOTERMIA
"Kenali gejalanya atau kehilangan nyawa!"
Hypotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh dibawah 35oC. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya :
Suhu yang ekstrim.
-Pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah.
-Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi
Inilah tingkatan gejala Hypothermia :
Gejalanya:
-Menggigil.
-Dingin, pucat, kulit kering.
-Bingung, sikap - sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin berkelahi.
-Jatuh kesadaran.
-Bernapas pelan dan pendek.
-Denyut nadi yang pelan dan melemah
► 37°C :
Suhu Normal
► 36 - 35°C :
Menggigil sampai bulu roma berdiri, tetapi masih terkendali. Gerak langkah menjadi lamban. Koordinasi tubuh mulai terganggu.
► 35°C :
Apabila mencapai titik gawat, menggigil tidak terkendali lagi.
► 35 - 33°C :
Pengambilan keputusan dan koordinasi tubuh kabur. Langkah kako sering tersandung. Berbicara kasar.
► 33°C :
Semakin menggigil. Denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun.
► 32 - 29°C :
Menggigil berhenti. Kebingungan meningkat. Meracau. Ingatan hilang. Gerakan tersentak-sentak. Pupil (bagian hitam mata) mulai membesar.
► 29 - 28°C :
Otot menjadi kaku. Pupil membesar. Denyut nadi melemah atau tidak teratur. Tarikan nafas Melemah.
Warna kulit kebiru-biruan. Tingkah laku kacau. Mengarah ke tidak sadar.
► 27°C :
Pingsan. Pupil tidak lagi menjawab gerakan cahaya. Kehilangan gerakan-gerakan spontan. Penderita kelihatan sudah meninggal.
► 26°C :
Koma. Gawat. Suhu tubuh menurun dengan cepat.
► 20°C :
Denyut jantung berhenti.
► 18°C :
Dalam suhu tubuh ini korban masih bisa ditolong dengan penanganan yang segera dan intensif (rawat rumah sakit secepat mungkin). Bagi pendaki gunung hal ini agak sulit.
Kenali Gejalanya atau kehilangan Nyawa.
Spoiler for Heat Cramps:

Nah jika Heat Cramps ini kemungkinan besar akan terjadi pada para pendaki yang ketika melakukan pendakiannya di jalur yang panas sehingga mengakibatkan keluarnya keringat berlebih.
Heat Cramps ( Kram Karena Panas ) adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas. Heat cramps disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam ( termasuk natrium, kalium dan magnesium ) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika melakukan aktivitas fisik yang berat. Jika tidak segera diatasi, Heat Cramps bisa menyebabkan Heat Exhaustion.
Gejalanya :
-Kejang - kejang pada otot yang datangnya secara mendadak.
-Nyeri pada otot yang tegang yang datangnya berulang - ulang.
-Pada perabaan otot - otot yang keram terasa tegang serta terasa benjolan - benjolan otot
Penanganan :
-Baringkan penderita.
-Renggangkan otot - otot yang kram dengan menarik atau mendorongnya.
-Berikan tablet garam.
Spoiler for HEAT EXHAUSTION:

Heat Exhaustion atau kelelahan karena panas adalah suatu keadaan yang terjadi akibat terkena / terpapar panas selama berjam - jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan. Jika tidak segera diatasi, Heat Exhaustion bisa menyebabkan Heat Stroke.
Gejalanya:
-Kelelahan.
-Kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena berkeringat.
-Jika berdiri, penderita akan merasa pusing karena darah terkumpul di dalam pembuluh darah tungkai, yang melebar akibat panas.
-Denyut jantung menjadi lambat dan lemah.
-Kulit menjadi dingin, pucat dan lembab.
-Penderita menjadi linglung / bingung terkadang pingsan.
Penanganannya:
-Istirahat didaerah yang teduh.
-Berikan minuman yang mengandung elektrolit.
Spoiler for Mountain Sickness:

Penyebab utamanya adalah penurunan kadar oksigen didalam darah karena berada diketinggian tertentu. Ini sering terjadi pada pendaki gunung di sini. Penyebabnya kurangnya kemampuan aklimatisasi dari tubuh pendaki. Kemudian penyakit ini juga bisa ditimbukan akibat pergerakan mencapai ketinggian tertentu yang terlalu cepat.
Gejalanya :
-Pusing.
-Nafas sesak.
-Tidak nafsu makan.
-Mual terkadang muntah.
-Badan terasa lemas, lesu, malas.
-Jantung berdenyut lebih cepat.
-Penderita sukar tidur.
-Muka pucat, kuku dan bibir terlihat kebiru - biruan.
Penanganan :
Beristirahat yang cukup, pada umumnya gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat selama 24 s/d 48 jam,
Jika kondisi tidak membaik turunkan si-penderita dari ketinggian tersebut, sekitar 500 s/d 600 meter.
Quote:
Begitulah gan, semoga informasi ini bermanfaat untuk agan-agan sekalian dan untuk ane sendiri. Serta sebagai pengingat ketika akan melakukan pendakian. Agar kita jangan lagi terperangkap dalam ketidaktauan kita tapi memaksa untuk melakukan hal berbahaya yang mengakibatkan korban sia-sia. SALAM KOPI HANGAT.
Jangan lupa cendolnya gan 

Quote:
Diubah oleh avogadro88 18-12-2014 10:05




nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
2.3K
Kutip
2
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan