SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH menjadi satu dari 19 Kepala Daerah yang menerima penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2014 untuk kategori layanan publik. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyerahkan penghargaan yang diselenggarakan Koran Sindo ini kepada Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP mewakili Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH pada Malam Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2014 di Hotel Lorin, Kamis malam (11/12).

Ganjar dinilai melakukan inovasi dengan penggunaan media sosial sebagai sarana menjalin komunikasi dengan masyarakat. Penggunaan media ini juga diwajibkan bagi seluruh jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sehingga komunikasi dengan masyarakat dibuka selebar-lebarnya. Rumitnya birokrasi untuk menyampaikan pendapat atau berkeluh kesah dapat dipangkas. Melalui media sosial, komunikasi yang dibangun dengan masyarakat menjadi tidak berjarak

Selain penggunaan media sosial sebagai media komunikasi dengan masyarakat, politikus PDI Perjuangan tersebut juga melakukan reformasi birokrasi. Salah satunya melakukan lelang jabatan pada posisi–posisi strategis di Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.

Selain Gubernur Jawa Tengah, empat gubernur lain yang mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah inovatif adalah Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho untuk kategori Ekonomi Kreatif, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (Pendidikan dan Kesehatan), Gubernur Sulawesi Selatan Syarul Yasin Limpo (Pendidikan) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Lingkungan Hidup).

Walikota yang menerima penghargaan inovatif yakni Walikota Pekalongan Basyir Ahmad untuk ketegori pelayanan kesehatan, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (Ekonomi Kreatif), Walikota Medan Dzulmi Eldin (Pengelola Keuangan), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (Peduli Lingkungan) dan Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo (Peduli Lingkungan).

Sedangkan kepala daerah tingkat kabupaten yang menerima penghargaan ialah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam kategori Pendidikan, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen (Daerah Pemekaran), Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang (Infrastruktur), Bupati Simalungun J.R. Saragih (Layanan Publik), Bupati Lahat Saifudin Aswari Riva'i (Pelayanan Publik), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (Pelayanan Publik), Bupati Bojonegoro Sutoyo (Pembangunan Infrastruktur), Bupati Majalengka Sutrisno (Ekonomi Kreatif), dan Bupati Kuningan Utchee CH Suganda (Perlindungan Perempuan dan Anak).

CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan kepala daerah yang mendapatkan penghargaan merupakan gubernur, walikota dan bupati terbaik di Indonesia. Menurutnya Indonesia akan maju kalau setiap provinsi dan kabupaten/kota memiliki kepala daerah yang tangguh.

"Suatu kabupaten/kota atau provinsi yang kepala daerahnya tangguh, itu majunya sangat luar biasa. Harapan kami acara ini bisa menjadi inspirasi sehingga kepala daerah lainnya di Indonesia bisa tergugah memberikan kontribusi positif di daerahnya masing-masing dan Indonesia menjadi Negara maju seperti yang kita idam-idamkan,” katanya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengapresiasi penyelenggaraan Malam Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2014 dalam rangka ulang tahun Koran Sindo kesembilan. Kegiatan ini diharapkan bisa diselenggarakan setiap tahun agar prestasi gubernur, walikota dan bupati yang menerima penghargaan bisa menjadi contoh bagi kepala daerah lain. Dirinya berharap setiap kepala daerah bisa inovatif dan berprestasi untuk kepentingan rakyatnya.

“Kita harus ingat bahwa janji politik dalam kampanye seorang gubernur, bupati, dan walikota itu adalah hutang politik seorang pemimpin kepada rakyat. Dan harus ingat, seluruh agama mengatakan bahwa setiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Tidak hanya kepada masyarakat, tidak hanya kepada daerah, atau kepada negara, tetapi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tandasnya.

http://jatengprov.go.id/id/berita-ut...-inovatif-2014

Lumayanlah daripada gubernur dari partai sapi dibawah



Aher kerja setelah Citarum jadi sorotan dunia


Bentar lagi ada yang teriak-teriak ane jasmev kader pdip tikang fitnah