Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mcnugrahaAvatar border
TS
mcnugraha
[CatPer] Touring ke Curug Barong dan Curung Bengkok Leuwi Hejo 7 Desember 2014
Cerita dimulai pada saat ane mencoba bergabung bersama Group FB Backpacker Jakarta, ga pake nunggu lama ane udah diconfirm sama si adminnya. Terus ane ngelihat ada jadwal trip tanggal 7 Desember 2014 di group tersebut, ada 2 opsi yaitu trip ke Curug Barong n Bengkok Leuwi Hejo atau Trip ke Goa Gudawang Bogor.

Nah, karena ane pernah ngebaca thread di Kaskus tentang Leuwi Hajo jadinya ane tertarik tuk kesana, dan ane ikutan gabung deh. Ternyata udah banyak yang udah bergabung sebelum ane.

Pas hari H ane segera berangkat dari rumah ane di Kebon Jeruk pas jam 06.30, harus berangkat pagi soalnya udah ditentuin paling lambat jam 08.30 udah harus kumpul di meeting point di depan Cibinong City Mall.

Dari rumah ane melaju dengan rute Jalan Raya Kebon Jeruk – Jalan Panjang – Permata Hijau – terus ngisi Pertamax dulu di SPBU COCO Pertamax Series di Jalan Iskandar Muda – Pondok Indah – TB Simatupang. Nah pas udah di TB Simatupang ane mikir nih mau lewat Jalan Raya Bogor atau lewat Depok – Citayam. Kalo lewat jalan Raya Bogor mesti lurus lagi sampai Pasar Rebo, Cuma ane rada takut lewat sana soalnya kenceng banget orang bawa kendaraannya di jalan itu soalnya jalannya kan lurus gitu, terus juga banyak simpang. Berhubung ane masih newbie dalam hal touring pake motor jadi ane memutuskan untuk lewat Depok dengan rute Lenteng Agung – Depok – Margonda, nah habis dari Margonda jalan yang tadinya lebar jadi sempit itu artinya lagi di Jalan Raya Citayam. Disini ane berhenti dulu buat sarapan nasi uduk di tepi sungai, keren kan sarapan dengan river view. Haha..

Lanjut jalan melewati Stasiun Citayam, nah dimulai dari sini jalan macet soalnya banyak tukang ojek dan sopir angkot yang ngetime (dibacam ngetem) seenak udelnya (padahal udelnya gag enak). Habis dari stasiun lewat pasar tambah macet lagi.

Setelah melewati itu semua ane sampai juga di pertigaan Bojong Gede, sepertinya pertigaan tersebut menjadi pangkalan bagi angkot, soalnya banyak banget angkot disana. Ane ambil kiri lurus terus ketemu perempatan lurus terus melewati Pemkab Bogor masih lurus terus dan sampailah di Cibinong City Mall, udah banyak motor yang terparkir disana. Ane berhenti dan parkir juga terus nanya ke salah satu orang apa ini barisan motornya anak – anak yang nge-trip ke Curug Barong, terus dia bilang iya, habis itu ane cari deh Bang Dery yang jadi koor trip ini, ketemu orangnya saling berkenalan terus ane cari – cari temen – temen yang lain ketemu lah ane sama Fido CS yang terdiri dari Fido, Galih, Bone, satu lagi lupa namanya soalnya dia pendiam. Nah dengan Fido CS inilah ane bergabung soalnya ane sendirian gag ada yang kenal, gan. Dan pertama kalinya juga ngetrip bareng Backpacker Jakarta.

Spoiler for Meeting Point:


Tepat jam 09.00 kami memulai perjalanan, melewati Jalan Raya Bogor kemudian mengambil arah kiri Jalan Alternatif Sentul, nah pas disini berbarengan dengan para pecinta motor yang mau ke Sirkuit Sentul untuk menyaksikan Asian Race 2014 yang diselenggarakan oleh Yamaha. Jadinya agak macet sampai di perempatan sirkuit sentul. Tapi udah ada pak polisi yang mengatur supaya lancar. Dari perempatan tersebut kami ambil ke arah kanan kemudian lurus terus sampai ketemu pertigaan Gedung SSC lalu ambil kiri terus sampai ketemu perempatan dimana ke kiri merupakan pintu gerbang dari Jungle Land, kita ambil jalan lurus terus sampai ketemu dengan pertigaan yang kalo ke kanan ke Tempat Wisata Pemandian Air Panas Gunung Pancar, nah kita ambil ke kiri, ikuti jalan sampai ketemu dengan proyek jembatan yang masih dalam proses pengerjaan.

Spoiler for jembatan yang belum selesai:


Setelah melewati jembatan tersebut jalan semakin ektrim dengan turunan dan tanjakan curamnya serta tikungan – tikungan yang tajam. Dari jembatan tersebut tinggal 3 km lagi untuk sampai di parkiran tempat wisata namun walau hanya 3 Km tapi itu adalah perjalanan yang sesungguhnya karena jalanan yang rusaknya minta ampun, motor matic ane sampe jedak jeduk pokoknya, masih mending kalo di jalan datar rusaknya ini pas ditanjakan atau turunan jalan berbatu gitu. Untungnya pas lagi gag hujan.

Spoiler for Kondisi Jalan:



Akhirnya sampai juga kami di parkiran tempat wisata ini, tepatnya di Rumah Pak RT Neneng yang halamannya luas jadi bisa buat parkirin motor. Selain parkiran di depannya rumah Pak RT ini juga ada mushala untuk shalat.

Spoiler for sampai rumah Pak RT:


Tepat ketika kami sampai di Rumah Pak RT gerimis datang tanpa diundang kemudian hujan turun dengan derasnya, memang sepanjang jalan menuju kesini langit mendung menggelantung diatas langit. Beruntung sekali hujan turun pada saat kami udah sampai.

Sembari menunggu hujan reda Bang Dery menagih tiket masuk, 10 ribu per orangnya. Akhirnya hujan reda, kami pun bersiap untuk memulai trekking menuju Curug Barong terlebih dahulu. Ane dan Fido CS ditemani oleh Mang Yusuf yang pernah kesini sebelumnya menjadi yang paling dulu memulai trekking. Tak lama kemudian disusul juga dengan teman – teman lainnya.

Spoiler for awal trekking:


Sepanjang jalan kami disuguhi oleh pemandangan hijau sejauh mata memandang yang sungguh menyejukan bagi siapa saja yang melihatnya selain itu juga hamparan sawah yang saat itu sudah menguning juga menjadi pemandangan yang indah terlebih sawah disini berbentuk terasering jadi cakep banget dilihatnya. Kami berhenti untuk berfoto – foto dulu baik foto pemandangannya maupun foto narsis. Hehe..

Spoiler for hamparan sawah yang sudah menguning:



Spoiler for jalur trekking:


Akhirnya kami sampai disebuah pos yang masih dalam proses pengerjaan, disini seharusnya kita mengikuti jalur yang sudah tersedia tapi si Mang Yusuf bilang lebih asik kalo ke Curug Barongnya menyusuri sungai. Ya sudah kami ikuti saja. Kami turun menuju sungai, wuih, air sungainya bening, rasa – rasanya pengen segera main air tapi kami belum sampai di tujuan. Pada saat pertama kali menyeberang sungai terjadi insiden, handphonenya si Galih tercebur dan hanyut kebawa air. Sebenarnya si Galih udah relain HPnya Cuma Mang Yusuf jeli banget dia berdiri diatas batu ngelihat aliran air terus nyebur dan dapatin lagi hapenya si Galih, wow keren, Kami semua bertepuk tangan untuk itu.

Spoiler for nyeberang sungai:



Lanjut lagi menyusuri sungai, kemudian berjumpa dengan susunan air dan batu – batuan besar yang indah, sayang pengen ngambil gambar yang gag ada orangnya susah banget, ada aja orang yang lagi narsis disana. Kita anggap ini adalah curug 3 karena paling bawah. Berlanjut melewati pinggiran sungai dengan naik turun batu – batu besar, pokoknya setiap ada celah di batu itu adalah tempat untuk memijakan kaki.

Spoiler for curug 3:


Akhirnya sampai juga kami di Curug 2 (ingat ini penyebutan asal dari kami lho, bukan nama yang sebenarnya) disini kami beristirahat lumayan lama, Mang Yusuf membuka bekalnya yang berupa nasi goreng dan mie goreng yang dibawa dari rumah lengkap juga dengan rempeyek udang.

Spoiler for curug 2:


Kemudian kami lanjut lagi menuju Curug Barong, disini adalah rintangan yang menurut kami paling sulit karena kami harus memanjat batu dan berpegangan di akar – akar pohon, batuan berlumut sehingga cukup licin dan jika tidak hati – hati bisa saja kami terpeleset dan jatuh dengan luka memar yang lumayan. Tapi berkat kerja sama yang apik kami bisa melalui itu.
Spoiler for melipir pinggir sungai:



Dan sampailah kami di Curug Barong, disana sudah ramai orang – orang yang sampai terlebih dahulu. Ane ngeluarin trangia n spirtus buat masak n ngerebus air buat minum kopi. Ya sederhana aja mie goreng pake telor dan chicken stick so good untuk makan siang itu.

Spoiler for suasana Curug Barong:



Ane n Fido CS gag main air disini soalnya tenaga kami sudah habis buat susur sungai tadi, haha. Oh iya pada saat di Curug Barong sempat terjadi insiden dimana ada pengunjung yang loncat dari atas batu, si doi loncat dengan posisi badan terbalik, nah ketika sudah tercebur di air si doi kayaknya keputer kebawa arus, dan gag nongol – nongol, pengunjung yang berada disekitar air tempat doi nyebur gag ada yang ngeh, sampai ada yang teriak2 untuk tolongin si doi, suasana panik hingga akhirnya si doi berhasil diangkat dengan selamat oleh pengunjung lainnya. Kejadian ini berhasil direkam sama temen ane, Cuma ane gag sempat copy padahal itu bagus juga buat pelajaran bagi kita semua untuk tetap berhati – hati meski saat itu sedang berwisata.

Sekitar 1,5 jam kami disini, jam 2 siang kami beranjak menuju Curug Bengkok yang lokasinya di bawah. Kali ini kami melewati jalur yang sebenarnya, hehe.

Di jalur tersebut berupa hutan yang terdapat juga pohon kopi namun tidak banyak jumlahnya, ada juga pandan (buat apa ya) sehingga dijalur wangi – wangi pandan gitu. Kemudian jalan terus sampai ketemu di pos yang tadi. Turun lagi belok kanan menyusuri pinggiran sungai dan sampailah kami di Curug Bengkok, menurut ane tempat ini lebih asik buat main air soalnya tempatnya lebih luas daripada Curug Barong. Dan juga karena kami belum main air pas di Curug Barong maka sekarang saatnya main air.


Di Curug Bengkok terdapat seutas tali kayak tali jemuran gitu yang gunanya untuk dipegang untuk sampai ke atas tempat dimana para pengunjung biasa melakukan selebrasi dengan meloncat ke air. Ane juga penasaran jadinya ikutan naik ke atas dan loncat, wah seger banget, gan.

Spoiler for suasana di Curug Bengkok:



Nah, puas main air kami pun beranjak dari sana, ternyata kalo makin sore disini makin ramai, banyak muda – mudi bersama kelompoknya yang datang beramai – ramai, ada juga satu keluarga yang membawa anak yang masih kecil, makan di pinggir sungai, wuih asek banget kayaknya. Oh iya, kalo gag bawa bekal jangan khawatir soalnya terdapat beberapa warung yang menjajakan cemilan atau makanan berupa mie rebus/goreng, gorengan tahu/tempe dan gemblong, minuman sachet. Kalo ga bawa bekal sama sekali ya sebaiknya beli diwarung – warung itu walau harganya relatif lebih mahal dari biasanya tapi kan itu setidaknya bisa membantu perekonomian warga sekitar dari hasil jualannya.

Spoiler for warung2 dipinggir sungai:


Jam 4 sore kami sampai kembali di rumah Pak RT, nasi dan lauk pun sudah siap untuk disantap. Oh iya, kalo kita perginya rame – rame kita bisa mesen makanan sama Bu RT dengan harga 10 ribu per orangnya. Lauk kami waktu itu telur dadar, ikan tering, lengkap dengan lalapan timun serta sambal khas sunda, rasanya sedap euy, apalagi habis main air pastinya lapar.

Tapi ane n Fido CS ngalah, soalnya ngambilnya prasmanan jadi biarin aja deh yang lain duluan, so, kita mandi dulu. Habis mandi n yang lainnya udah pada selesai makan kini giliran kami, kami makan dengan lahap apalagi ikan terinya gurih banget.

Jam 5 sore, kami semua pamit untuk kembali ke rumah masing – masing, pas pulang rombongan terpisah soalnya ada yang mencoba lewat Citereup, dari rumah Pak RT ambil ke kanan. Yang lainnya tetap mengambil jalan yang sama. Ane n Fido CS jadi yang paling belakang.

Jalan dilalui dengan lancar sampai pas masuk sentul terjadi macet yang parah. Soalnya Asian Race 2014 baru aja bubar, para penonton pada keluar dari sirkuit wah macet parah pokoknya belum bis – bis besar yang membawa official acara. Tapi akhirnya habis lewatin Sentul jalan kembali lancar.

Sebenarnya masih ada kumpul – kumpul lagi di sekitar Pemkab Cuma karena ane udah cape banget jadinya ane langsung pulang lewat jalan yang sama. Ane masih belum pede lewat Jalan Raya Bogor, hehe.

Akhirnya ane sampai rumah jam 8 malam, di penunjuk Km di motor ane tercatat total perjalanan ini Pulang pergi dari rumah ane adalah 150 Km, dan penunjuk kapasitas bensin ane Cuma berkurang separuhnya, berarti motor ane bener2 irit. Gan. Hehe..
Diubah oleh mcnugraha 09-12-2014 10:49
0
15.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan