Mabuk, Puluhan ABG Dimandikan Miras oleh Polisi

Minggu, 23 Desember 2012 08:43 WIB

SURYA Online, SURABAYA - Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan razia di bawah Jembatan Suramadu Kenjeran Surabaya, Minggu (23/12/2012) dinihari.

Selama ini di bawah jembatan Suramadu memang dikenal sebagai tempat para Anak Baru Gede (ABG) berkumpul dengan membawa sepeda motor.

Polisi mengobrak ratusan ABG yang kongkow-kongkow di atas motor. Melihat mobil patroli polisi, mereka pun semburat berlarian. Bahkan ada yang terjatuh dari motor, karena hendak melarikan diri.

Dalam operasi tersebut, polisi menjaring puluhan ABG, yang kedapatan membawa minuman keras. Bahkan ada yang membawa tas berisi miras yang dikemas botol air mineral.

Remaja-remaja yang baru berusia belasan tahun tersebut disuruh jongkok. Lalu miras dalam botol tersebut disiramkan ke kepala remaja yang sudah setengah mabuk tersebut. Saat disiram ada yang menyebut nama Allah.
"Ya Allah, ampun ya Allah," kata Slamet, warga Kalianak, dalam keadaan mabuk.

Miras-miras tersebut dimandikan ke tubuh anak-anak mabuk itu. "Waduh bajuku bau banget, mau muntah rasanya," kata Khoirul, warga Sampang.

"Enak tidak rasanya? Minum kok minum racun seperti ini," kata AKP Lily Djafar, Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Namun Khoirul mengaku jika dalam kondisi mabuk. "Saya memang mabuk, iya saya salah, mau bagaimana lagi, saya tidak mau mengulanginya lagi," kata Khoirul.

Menurut Lily, operasi ini dilakukan karena banyak warga yang merasa terganggu dengan kondisi di bawah Jembatan Suramadu ketika malam Minggu.

"Banyak masyarakat yang mengeluh karena merasa terganggu. Operasi ini akan kami lakukan secara berkala," tambah Lily.
Tidak hanya mengamankan mereka yang mabuk-mabukan, polisi juga mengamankan puluhan motor dengan knalpot bedelan.

ABG yang kedapatan membawa knalpot bedelan, disuruh jongkok di belakang knalpot, lalu motor tersebut digas dengan nyaring. Sehingga ABG itu merasakan bau dan suara knalpotnya.

"Iya Pak ampun, ampun Pak," kata ABG itu.
"Ini biar kamu rasakan bagaimana orang lain dengar knalpotmu," kata salah satu polisi.

Penulis : Haorrahman
Editor : Heru Pramono