Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Abc..ZAvatar border
TS
Abc..Z
Wujudkan "Smart City", Lurah Susan Belajar Keras agar Tak Lagi Gaptek
http://megapolitan.kompas.com/read/2...k.Lagi.Gaptek.

JAKARTA, KOMPAS.com — Sambil duduk di kursinya, Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli sibuk mengoperasikan ponsel pintarnya. Dengan lincah, jarinya diusap-usapkan ke layar benda tersebut. Dia memperkenalkan sebuah aplikasi yang disebut SwaKita.

"Nah ini aplikasinya, buat warga laporan ada keluhan apa di lingkungannya," ujar Susan yang tengah mengenakan batik sambil menunjukkan aplikasi SwaKita, Kamis (11/12/2014).

Susan mengakui, dia yang dulu gagap teknologi (gaptek) kini harus belajar memanfaatkan teknologi dengan lebih baik. Perlahan-lahan ia pun belajar mengoperasikan aplikasi tersebut.

Alhasil, dengan bantuan aplikasi itu, warga dapat melapor dengan mudah ke lurah. Ia pun telah memproses laporan tersebut, salah satunya dengan menutup tempat pembuangan sampah di bantaran Kali Ciliwung yang ada di kawasan Lenteng Agung. [Baca: "Smart City" Ala Lurah Susan Lenteng Agung]

Susan termasuk salah satu lurah yang mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang akan mewujudkan "Kota Pintar" atau "Smart City" melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi dan Google.

Dengan teknologi itu, laporan warga dapat diproses secara real time. Respons pun dapat diberikan dengan lebih cepat. "Canggih banget deh aplikasinya. Saya kagum banget," kata Susan.

Aplikasi tersebut juga dapat melacak keberadaan pegawai pemerintah sehingga menghindari adanya pegawai yang mangkir selama jam bertugas.

Menurut Susan, dengan adanya teknologi tersebut, penilaian kerja pegawai pun akan semakin adil. Sebab, tidak ada lagi pegawai yang bisa berbohong lantaran telah terlacak oleh sistem.

Wanita berambut pendek ini pun mendukung perwujudan smart city tersebut. Kendati demikian, ia mengakui sosialisasi harus dilakukan dengan gencar. Ini karena tidak semua pegawai dengan mudah dapat menerima perubahan sistem tersebut.

"Mungkin yang gaptek seperti saya masih banyak. Jadi, harus ada pelatihan dulu memang. Mungkin (pelatihan) di grup-grup kecil saja supaya bisa lebih mudah mengerti," ujar mantan Kasi Sarana dan Prasarana Kelurahan Senen ini.


nah ini kan enak belajar via smartphone ama aplikasinya, alias pinter manfaatin barang. bukan cuma sekadar minta laptop 10 jutaan, padahal pake smartphone emoticon-Ngacir
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
2.8K
19
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan