- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bocah Nyolong Rambutan 3 Biji, Rahangnya Bolong ditembak Senapan


TS
davinof
Bocah Nyolong Rambutan 3 Biji, Rahangnya Bolong ditembak Senapan
Quote:

Quote:
VIVAnews - Seorang bocah ditembak hanya karena mencuri tiga buah rambutan di sebuah pekarangan warga di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Peluru senapan angin bersarang di rahang kanan bocah itu.
Si bocah yang berinisial SH (15 tahun) kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rubini Mempawah. Dia masih terbaring lemah di bangsal perawatan. Rahang kanannya bengkak karena peluru yang masih bersarang dalam daging.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa malam, 9 Desember 2014. Si bocah diduga mengambil tiga buah rambutan tanpa seizin warga pemilik pekarangan, yakni MD Hutasoit. Dia beraksi bersama seorang temannya. Seketika itu pula tiga tembakan peluru senapan angin bersarang di rahangnya.
Bocah itu bercerita, ketika mendengar suara tembakan, mereka berusaha lari. “Ternyata tak cukup sekali suara tembakan itu kembali muncul,” ujarnya di Rumah Sakit, Rabu, 10 Desember 2014. Meski sudah di luar pagar, dia dan temannya kembali diberondong dua tembakan.
“Tembakan pertama, kena pagar rumah. Kami langsung lari memutar lewat belakang. Eh, ada lagi suara dor. Yang nembak dari jendela, tapi orangnya enggak jelas,” katanya. Belum sempat melarikan diri, tembakan kedua mengenai rahang kanannya. Dia pun tumbang.
Temannya berhasil kabur. Sedangkan SH terkapar di jalan itu tapi masih sadar dan berusaha lari ke rumah.
Orang tua bocah itu, A, mengaku tidak menyangka hal yang dialami anaknya. “Permasalahan ini tidak bisa langsung damai. Kita serahkan ke Polisi. Saat ini saja, kami kekurangan biaya untuk pengobatannya. Kok tega-teganya sampai menembak, padahal anak kecil, dan yang diambil juga tiga buah.”
Bocah itu sudah menjalani operasi. Kondisinya masih mengkhawatirkan. Rencananya, hari ini akan kembali dioperasi untuk mengambil sisa proyektil yang belum bisa ditemukan. Peluru itu pecah dan mengenai tulang rahang si bocah. Jika tidak bisa dikeluarkan, dampaknya bisa infeksi.
Rumah sepi
Rumah pemilik pekarangan rambutan itu, di Jalan R Sujarwo Kelurahan Terusah, Kecamatan Mempawah Hilir, ramai didatangi warga. Polisi menyisir pekarangan rumah. Suasana rumah sepi namun jendela kamar bagian depan terbuka. Hanya ada dua kendaraan terparkir di garasi.
Polisi berusaha menemui pemilik rumah namun tidak membuahkan hasil. Polisi akhirnya mencogkel dan mendobrak pintu belakang.
Ditemani Ketua RT setempat, Polisi langsung masuk ke rumah. Mereka memeriksa rumah namun hanya mendapati sebuah senapan angin, dan satu kotak peluru.
Boby Mario Hutasoit, anak MD Hutasoit, tidak ada di dalam rumah. Ayahnya sedang bepergian ke Medan. Boby bekerja sebagai kasir di RSUD Rubini Mempawah.
Menurut Ketua RT, Boby memang pernah memberikan peringatan kepada warga, jika ada yang mencuri buah-buahan di pekarangan rumahnya akan ditembak.
Si bocah yang berinisial SH (15 tahun) kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rubini Mempawah. Dia masih terbaring lemah di bangsal perawatan. Rahang kanannya bengkak karena peluru yang masih bersarang dalam daging.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa malam, 9 Desember 2014. Si bocah diduga mengambil tiga buah rambutan tanpa seizin warga pemilik pekarangan, yakni MD Hutasoit. Dia beraksi bersama seorang temannya. Seketika itu pula tiga tembakan peluru senapan angin bersarang di rahangnya.
Bocah itu bercerita, ketika mendengar suara tembakan, mereka berusaha lari. “Ternyata tak cukup sekali suara tembakan itu kembali muncul,” ujarnya di Rumah Sakit, Rabu, 10 Desember 2014. Meski sudah di luar pagar, dia dan temannya kembali diberondong dua tembakan.
“Tembakan pertama, kena pagar rumah. Kami langsung lari memutar lewat belakang. Eh, ada lagi suara dor. Yang nembak dari jendela, tapi orangnya enggak jelas,” katanya. Belum sempat melarikan diri, tembakan kedua mengenai rahang kanannya. Dia pun tumbang.
Temannya berhasil kabur. Sedangkan SH terkapar di jalan itu tapi masih sadar dan berusaha lari ke rumah.
Orang tua bocah itu, A, mengaku tidak menyangka hal yang dialami anaknya. “Permasalahan ini tidak bisa langsung damai. Kita serahkan ke Polisi. Saat ini saja, kami kekurangan biaya untuk pengobatannya. Kok tega-teganya sampai menembak, padahal anak kecil, dan yang diambil juga tiga buah.”
Bocah itu sudah menjalani operasi. Kondisinya masih mengkhawatirkan. Rencananya, hari ini akan kembali dioperasi untuk mengambil sisa proyektil yang belum bisa ditemukan. Peluru itu pecah dan mengenai tulang rahang si bocah. Jika tidak bisa dikeluarkan, dampaknya bisa infeksi.
Rumah sepi
Rumah pemilik pekarangan rambutan itu, di Jalan R Sujarwo Kelurahan Terusah, Kecamatan Mempawah Hilir, ramai didatangi warga. Polisi menyisir pekarangan rumah. Suasana rumah sepi namun jendela kamar bagian depan terbuka. Hanya ada dua kendaraan terparkir di garasi.
Polisi berusaha menemui pemilik rumah namun tidak membuahkan hasil. Polisi akhirnya mencogkel dan mendobrak pintu belakang.
Ditemani Ketua RT setempat, Polisi langsung masuk ke rumah. Mereka memeriksa rumah namun hanya mendapati sebuah senapan angin, dan satu kotak peluru.
Boby Mario Hutasoit, anak MD Hutasoit, tidak ada di dalam rumah. Ayahnya sedang bepergian ke Medan. Boby bekerja sebagai kasir di RSUD Rubini Mempawah.
Menurut Ketua RT, Boby memang pernah memberikan peringatan kepada warga, jika ada yang mencuri buah-buahan di pekarangan rumahnya akan ditembak.
Quote:
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Seorang remaja di Mempawah, Kalimantan Barat, Sukma Hendra (15), harus dilarikan ke rumah sakit setelah ditembak menggunakan senapan angin. Hingga Rabu (10/12/2014), kepolisian masih menyelidiki pelakunya.
Tembakan yang mengenai rahang kanan Sukma, diduga sengaja diarahkan oleh pelakunya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Asal Tembakan Diduga dari Rumah Dokter
Penembakan terjadi, Selasa (9/12/2014) malam, saat Sukma bersama seorang kawannya mengambil tiga buah rambutan di pekarangan rumah seorang dokter di Jl Raden Sujarwo, Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir.
Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Dahomi Baleo Siregar, mengatakan luka tembak itu berasal dari senapan angin yang diarahkan pelaku. Tembakan yang mengenai korban, diduga diarahkan dari rumah sang dokter.
Dahomi mengatakan, pihaknya akan akan memanggil siapa saja yang ada di dalam rumah tersebut.
"Tembakan pertama tidak kena. Lalu menyusul tembakan kedua, setelah korban sudah berada samping pekarangan, mengenai tepat di bagian rahang kanannya," ujarnya di Mapolsek Mempawah Hilir, Rabu (10/12/2014).
Tembakan yang mengenai rahang kanan Sukma, diduga sengaja diarahkan oleh pelakunya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Asal Tembakan Diduga dari Rumah Dokter
Penembakan terjadi, Selasa (9/12/2014) malam, saat Sukma bersama seorang kawannya mengambil tiga buah rambutan di pekarangan rumah seorang dokter di Jl Raden Sujarwo, Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir.
Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Dahomi Baleo Siregar, mengatakan luka tembak itu berasal dari senapan angin yang diarahkan pelaku. Tembakan yang mengenai korban, diduga diarahkan dari rumah sang dokter.
Dahomi mengatakan, pihaknya akan akan memanggil siapa saja yang ada di dalam rumah tersebut.
"Tembakan pertama tidak kena. Lalu menyusul tembakan kedua, setelah korban sudah berada samping pekarangan, mengenai tepat di bagian rahang kanannya," ujarnya di Mapolsek Mempawah Hilir, Rabu (10/12/2014).
Quote:
Quote:
Di Kampung gua kalo lagi musim rambutan, mangga, atau pepaya malah jarang yang mau.....Di rumah gua banyak pohon mangga harum manis gede gede. Pepaya California gede gede merah merah, kalo Ilang 2, 3, atau 5 biji kagak peduli sebodo amat (anggap aja bagi bagi rezeki)....Lah ini anak dokter ilang rambutan 3 biji doang......

Diubah oleh davinof 11-12-2014 21:09
0
24.5K
Kutip
397
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan