- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Stop Makan Ayam!


TS
020790
Stop Makan Ayam!
Spoiler for Apakah Kamu Tahu?:

Spoiler for Penjelasan 1:
Pada suatu kesempatan Serambi Mata bertanya kepada salah seorang tetangga yang sudah berusia lanjut namun masih bugar dan sehat. “Apa resep bapak agar tetap sehat dan bugar seperti sekarang ini?”. Dengan santai ia menjawab “tidak ada resep khusus, saya hanya menghindari mengkonsumsi ayam potong (ayam broiler), sehingga tidak memiliki keluhan penyakit apapun sampai sekarang”, imbuhnya.
Cerita lelaki tua tetangga Serambi Mata tadi seakan menjadi jawaban kenapa setiap kesempatan, dokter, tenaga medis dan ahli kesehatan selalu menyarankan kepada pasiennya untuk menghindari mengkonsumsi ayam broiler atau lebih dikenal dengan ayam potong. Karenanya Serambi Mata terpanggil mencari informasi soal bahaya mengkonsumsi ayam tersebut.
Saat ini, kebutuhan protein tidak berbanding lurus dengan kesehatan. Ayam Broiler yang saat ini menarik secara ekonomi, ternyata menyimpan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
“Protein ayam dibutuhkan oleh tubuh kita dan itu mudah didapatkan dari Ayam Broiler. Proses Broiler itu proses membesarkan dengan cepat, agar dapat segera dipanen. Dalam prosesnya banyak disuntikkan bahan kimia seperti hormon, anti biotik dan pakan dari bahan-bahan kimia. Padahal kalau protein yang telah terkontaminasi bahan kimia membahayakan manusia terutama pada perkembangan anak”, Demikian paparan dr. Dini Adityarini, SpA dari Surabaya.
Pendapat ini berseberangan dengan semangat masyarakat yang ramai mengkonsusmsi Ayam Broiler di warung-warung makan cepat saji, baik modern maupun tradisonal.
Dalam konsumsi jangka panjang Ayam Broiler dapat memicu timbulnya penyakit generatif.
“Memang belum ada penelitian kausalitas, tapi sekarang banyak kasus-kasus pada remaja terkena kista. Diduga akibat dari konsumsi hewan yang diternakkan. Dari pemberian hormon pada Ayam Broiler memacu reaksi yang tidak diduga sebelumnya”, jelas Dini.
Khusus untuk anak-anak dokter Dini menghimbau agar mengurangi mengkonsumsi hati dari Ayam Broiler. Pasalnya kandungan kimiawi yang mengendap di hati ayam bila dikonsumsi akan membahayakan pertumbuhan anak.
“Sebenarnya kebutuhan protein hewani diprioritaskan pada usia pertumbuhan anak usia 0-18 tahun. Sedangkan untuk tahap remaja ke atas lebih baik mengkonsumsi protein nabati. Orang
Cerita lelaki tua tetangga Serambi Mata tadi seakan menjadi jawaban kenapa setiap kesempatan, dokter, tenaga medis dan ahli kesehatan selalu menyarankan kepada pasiennya untuk menghindari mengkonsumsi ayam broiler atau lebih dikenal dengan ayam potong. Karenanya Serambi Mata terpanggil mencari informasi soal bahaya mengkonsumsi ayam tersebut.
Saat ini, kebutuhan protein tidak berbanding lurus dengan kesehatan. Ayam Broiler yang saat ini menarik secara ekonomi, ternyata menyimpan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
“Protein ayam dibutuhkan oleh tubuh kita dan itu mudah didapatkan dari Ayam Broiler. Proses Broiler itu proses membesarkan dengan cepat, agar dapat segera dipanen. Dalam prosesnya banyak disuntikkan bahan kimia seperti hormon, anti biotik dan pakan dari bahan-bahan kimia. Padahal kalau protein yang telah terkontaminasi bahan kimia membahayakan manusia terutama pada perkembangan anak”, Demikian paparan dr. Dini Adityarini, SpA dari Surabaya.
Pendapat ini berseberangan dengan semangat masyarakat yang ramai mengkonsusmsi Ayam Broiler di warung-warung makan cepat saji, baik modern maupun tradisonal.
Dalam konsumsi jangka panjang Ayam Broiler dapat memicu timbulnya penyakit generatif.
“Memang belum ada penelitian kausalitas, tapi sekarang banyak kasus-kasus pada remaja terkena kista. Diduga akibat dari konsumsi hewan yang diternakkan. Dari pemberian hormon pada Ayam Broiler memacu reaksi yang tidak diduga sebelumnya”, jelas Dini.
Khusus untuk anak-anak dokter Dini menghimbau agar mengurangi mengkonsumsi hati dari Ayam Broiler. Pasalnya kandungan kimiawi yang mengendap di hati ayam bila dikonsumsi akan membahayakan pertumbuhan anak.
“Sebenarnya kebutuhan protein hewani diprioritaskan pada usia pertumbuhan anak usia 0-18 tahun. Sedangkan untuk tahap remaja ke atas lebih baik mengkonsumsi protein nabati. Orang
Spoiler for Penjelasan 2:
Siapa yang tidak suka dengan daging ayam? Saat ini penjual daging ayam kian menjamur, mulai dari frencise, hingga waralaba terkenal menyajikan menu ayam. Bukan hanya itu saja, warung-warung nasi pun tidak lupa untuk menyajikan menu ayam ini.
Daging ayam memang bisa dibuat menu beragam, mulai dari digoreng biasa, tepung, hingga diolah dengan beragam bahan lainnya. Selain itu, anak-anak juga tidak bisa lepas dari yang namanya daging ayam, baik dalam bentuk daging utuh, atau olahan seperti nugget.
Tapi tahukah Anda, jika ayam jenis broiler yang kita konsumsi sehari-hari memiliki genetik yang berbeda? Mungkin hanya sebagian saja. Ternyata ayam saat ini mempunyai ukuran lebih besar, dibandingkan puluhan tahun silam.
Penelitian yang dilakukan di Kanada memperlihatkan, bagaimana pertumbuhan ayam dari mulai tahun 1957, 1978 dan 2005 yang kian membesar dan gemuk. Yang mengherankan, perkembangan ukuran ayam ini tanpa perlakuan yang khusus, seperti penggunaan hormon, melainkan secara alami ayam memiliki ukuran yang besar.
Ukuran ayam di tahun 1957, tiga kali lebih kecil dari ayam saat ini. Mungkin hal ini juga bisa membuktikan, kenapa tingkat obesitas pada manusia saat ini semakin tinggi, karena konsumsi daging seperti ayam semakin meningkat setiap tahunnya.
Daging ayam memang bisa dibuat menu beragam, mulai dari digoreng biasa, tepung, hingga diolah dengan beragam bahan lainnya. Selain itu, anak-anak juga tidak bisa lepas dari yang namanya daging ayam, baik dalam bentuk daging utuh, atau olahan seperti nugget.
Tapi tahukah Anda, jika ayam jenis broiler yang kita konsumsi sehari-hari memiliki genetik yang berbeda? Mungkin hanya sebagian saja. Ternyata ayam saat ini mempunyai ukuran lebih besar, dibandingkan puluhan tahun silam.
Penelitian yang dilakukan di Kanada memperlihatkan, bagaimana pertumbuhan ayam dari mulai tahun 1957, 1978 dan 2005 yang kian membesar dan gemuk. Yang mengherankan, perkembangan ukuran ayam ini tanpa perlakuan yang khusus, seperti penggunaan hormon, melainkan secara alami ayam memiliki ukuran yang besar.
Ukuran ayam di tahun 1957, tiga kali lebih kecil dari ayam saat ini. Mungkin hal ini juga bisa membuktikan, kenapa tingkat obesitas pada manusia saat ini semakin tinggi, karena konsumsi daging seperti ayam semakin meningkat setiap tahunnya.
Spoiler for Sumber:
Spoiler for Komentar Agan-Agan yang Keren:
Quote:
Original Posted By R312A►aneh banget masa pada saat tahun 2005 bobot ayam 4 kg an...ane sih masih ga percaya...
1.ayam broiler itu biasa nya umur 3-4 minggu baru di panen..dan bobot terbesarnya 1,2 kg an...klo bobot 4 kg an itu biasa nya dipelihara lebih dari 3-4minggu.
2.pada saat ini genetik ayam yang dimainkan,,maka nya ada perubahan dari awal sampe 2005.ayam itu dibuat agar genetik pertumbuhannya lebih baik.sehingga lebih efisien dalam pemakaian pakan. inti nya makan dikit tapi bobot badanya bisa gede..contoh tuh ayam makan 200 gr untuk meningkatkan bobot 100gr. tetapi daya tahan tubuh nya mulai berkurang(manja gan...gampang sakit)
3.penggunaan obat yang digunakan biasa nya obat tetes mata,suntik dibawah kulit(biasanya dibelakang leher) dan suntik didaging(dada). nah yang disuntikan itu vaksin.untuk menjaga daya tahan tubuh. vaksin nya ada vaksin AI(virus flu burung loh..),vaksin gumboro(atau vaksin tetelo,,klo orang yang melihara ayam itu pasti tau tetelo itu apa),dan vaksin lainnya.
itu sih yang ane tau tentang ayam..dan perlu kita ketahui klo harga ayam broiler itu kan tinggi,sedangkan untuk masa pemeliharaan butuh waktu 3-4 minggu. nah ini celah yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.mulai penyuntikan penambah bobot badan, dikasih ini lah dikasih itu lah...jadi diharapkan ayam itu bisa cepet gede sehingga masa pemeliharaan nya cepet...bahkan ada yang lebih kejam..ayam nya digelonggong(ga cuma sapi aja loh yang digelonggong)...menurut ane sih makan ayam itu ga masalah. kan salah satu bahan dalam 4 sehat 5 sempurna. tapi kalo berlebihan juga ga bagus...mulai dari kondisi badan(penyakit yang banyak) sampai kondisi dari dompet nya(kangker=kantong kering).tapi semua kembali lagi ke diri masing2..butuh protein hewani ya makan hewan ternak lah
1.ayam broiler itu biasa nya umur 3-4 minggu baru di panen..dan bobot terbesarnya 1,2 kg an...klo bobot 4 kg an itu biasa nya dipelihara lebih dari 3-4minggu.
2.pada saat ini genetik ayam yang dimainkan,,maka nya ada perubahan dari awal sampe 2005.ayam itu dibuat agar genetik pertumbuhannya lebih baik.sehingga lebih efisien dalam pemakaian pakan. inti nya makan dikit tapi bobot badanya bisa gede..contoh tuh ayam makan 200 gr untuk meningkatkan bobot 100gr. tetapi daya tahan tubuh nya mulai berkurang(manja gan...gampang sakit)
3.penggunaan obat yang digunakan biasa nya obat tetes mata,suntik dibawah kulit(biasanya dibelakang leher) dan suntik didaging(dada). nah yang disuntikan itu vaksin.untuk menjaga daya tahan tubuh. vaksin nya ada vaksin AI(virus flu burung loh..),vaksin gumboro(atau vaksin tetelo,,klo orang yang melihara ayam itu pasti tau tetelo itu apa),dan vaksin lainnya.
itu sih yang ane tau tentang ayam..dan perlu kita ketahui klo harga ayam broiler itu kan tinggi,sedangkan untuk masa pemeliharaan butuh waktu 3-4 minggu. nah ini celah yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.mulai penyuntikan penambah bobot badan, dikasih ini lah dikasih itu lah...jadi diharapkan ayam itu bisa cepet gede sehingga masa pemeliharaan nya cepet...bahkan ada yang lebih kejam..ayam nya digelonggong(ga cuma sapi aja loh yang digelonggong)...menurut ane sih makan ayam itu ga masalah. kan salah satu bahan dalam 4 sehat 5 sempurna. tapi kalo berlebihan juga ga bagus...mulai dari kondisi badan(penyakit yang banyak) sampai kondisi dari dompet nya(kangker=kantong kering).tapi semua kembali lagi ke diri masing2..butuh protein hewani ya makan hewan ternak lah
Quote:
Original Posted By geplaks►
Nambahin dikit ttg ayam broiler gan. Kebetulan ane tau dikit ttg ras dan obat2an ternak ayam. Ras ayam broiler tu memang beda dg ayam lain, secara genetik ya gan..jd si broiler cpt gede. Trs klo disuntik hormon itu g bener gan. Klo dr sisi ekonomi tu ga bakalan masuk itungan,soalny harga hormon muahal, ntar akhirny biaya produksi tinggi,peternak yg pusing mo dijual brp tuh nantinya. Klo segala macam antibiotik itu klo tjd wabah penyakit gan. Klo vaksinasi rutin, karna broiler kan rentan terserang penyakit baik bakteri ato virus. Pemberianny jg g sembarangan, da jadwalny. Dan sebelum panen (djual), pasti dipilih ayam yg sehat dan bebas dr sisa antibiotik.
Jadi jgn takut makan ayam broiler, asal g berlebihan.
Sumur dr dosen dan temen ane, diktat kuliah fkh
TS pejwan ya...
Nambahin dikit ttg ayam broiler gan. Kebetulan ane tau dikit ttg ras dan obat2an ternak ayam. Ras ayam broiler tu memang beda dg ayam lain, secara genetik ya gan..jd si broiler cpt gede. Trs klo disuntik hormon itu g bener gan. Klo dr sisi ekonomi tu ga bakalan masuk itungan,soalny harga hormon muahal, ntar akhirny biaya produksi tinggi,peternak yg pusing mo dijual brp tuh nantinya. Klo segala macam antibiotik itu klo tjd wabah penyakit gan. Klo vaksinasi rutin, karna broiler kan rentan terserang penyakit baik bakteri ato virus. Pemberianny jg g sembarangan, da jadwalny. Dan sebelum panen (djual), pasti dipilih ayam yg sehat dan bebas dr sisa antibiotik.
Jadi jgn takut makan ayam broiler, asal g berlebihan.
Sumur dr dosen dan temen ane, diktat kuliah fkh
TS pejwan ya...
Diubah oleh 020790 12-12-2014 02:21


nona212 memberi reputasi
1
18.2K
Kutip
196
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan