BPJS dan Kartu Indonesia Sehat, Anugerah atau Kutukan?

Baru-baru ini BPJS menghimbau seluruh karyawan baik perusahaan swasta,
buruh, ataupun semua golongan untuk mengikuti program BPJS.

Apa yang salah dengan BPJS?
Apa dampak yang kita rasakan apabila BPJS keluar?

1.Bye-bye medical reimburse perusahaan.


Intinya saat ini perusahaan harus membayar 104% dari gaji karyawannya. (thanks to agan maswuranto: sebenernya ga 4% full, tapi lebih tepatnya 104% dari upah minimum pegawai)
Kalau medical reimburse perusaahaan dicabut, ane sih ga kaget,
karena secara ada program BPJS yang mengantikan reimburse medical perusahaan.

Ane ga yakin perusahaan yang dulunya ngasih reimburse ketika kita sakit tetap memberikan program itu setelah membayar 4% extra
dari total gaji karyawan ke pemerintah.

Akan tetapi,bererapa orang yang sudah mendaftarkan diri ke BPJS bisa mendapatkan perawatan gratis "dengan standar BPJS".

Ada yang ngomong bagus, ada yang ngomong jelek.

Pertanyaannya adalah:
Reimburse asuransi yang diberikan perusahaan / asuransi swasta sebanding dengan reimburse yang diberikan BPJS oleh pemerintah?
Komentar agan?

Sumber:
http://www.duwitmu.com/bpjs-dan-asur....5P3yElYe.dpbs


2. Apabila ada perubahan peraturan BPJS, agan ga bisa protes.


Kalau semisalnya kita ditipu oleh agen Asuransi,
kita masih bisa tulis ke koran, atau protes ke pihak terkait,
atau ngomong ke orang2 terdekat untuk jangan pake asuransi itu.

Sekarang? Jika ada perubahan kebijakan di tengah jalan tanpa agan sadari?

Well... gigit jari... atau demo ke jalan, maybe...


3. Ngantri Ala pembagian sembako.

Sebenernya ga ngantri sih cuma bakal lama keluar reimbursenya. Rumah sakitnya memberikan tagihan ke BPJS.
Dan tagihan itu biasanya dikonfirmasi dari pihak BPJS.

Kalau agan dulunya cuma ngantri reimburse di HRD/kantor asuransi.
Sekarang 1 Indonesia harus ngantri di kantor BPJS. Bayangkan, 1 indonesia.

Apakah dengan LOAD yang tinggi seperti ini juga didukung dengan kesiapan pesertanya.

Nah, coba dipikir, ada ga kemungkinan kalo si rumah sakit nakal kong-kalikong dengan pemerintah?
Untuk itu pihak BPJS harus mengclarify kepada RS terkait,
pertanyaanya adalah, cair nya akan cepet ato lambat? Dengan scope satu indonesia loh...

Kalau dipercepat, otomatis dananya banyak yang ketilep. Hasilnya seperti ini.

Kalau diperketat, cairnya dana BPJS ke RS itu sulit, otomatis jadi lambat. Hasilnya seperti ini.


Buah simalakama...


4. Dan kartu sehat program Jokowi itu buat apa? Apakah nga overlapping dengan JKN dari BPJS?

Sekarang coba di pikir, berarti

1. Rakyat miskin -> Kartu Indonesia Sehat + BPJS + Jamsostek.
2. Rakyat penghasilan menegah ke atas -> BPJS + Jamsostek.

Pertanyaannya program JKN BPJS ini ditujukan untuk rakyat miskin atau semua orang?

Kalau memang ada 2 kartu yang fungsinya sama, kenapa nga digabung saja?
Apakah KIS dibuat untuk orang yang benar2 ga mampu bayar premi Rp 40.000-60.000 per bulan kah?
Kalo gitu jika sudah memiliki KIS, buat apa untuk membayar premi BPJS?

Kalau sama saja, kenapa nga di gabung? Trus dana yang disediakan untuk KIS dikemanain?
Dia ngomong disiapkan loh angarannya... (ga percaya? watch youtube link ini)

"tetapi, bukan hanya disiapkan anggarannya saja,"
menit ke 13:40



Yeah, ane tau memang ga ada yang gratis di dunia ini, harus tetap membayar premi.
Gua sih ragu KIS itu benar bisa membuat pelayanan di RS tanpa diskriminasi.
Well, at least Jokowi trying to do something, dan ane harus tetep acungin jempol buat Jokowi.

Kesimpulan:

Ane mendukung program ini, program ini bagus untuk membuat semua orang mendapatkan asuransi kesehatan,
Ahok pun mendukung program ini dengan menaikkan premi BPJS 20 ribu ke harga 50 ribu,
dimana ane termasuk setuju dengan hal ini, karena kalau nga, beban premi ga akan bisa menutupi jumlah claim asuransinya.
Masuk akal hok, jangan sampe pasien yang pake BPJS dikasih obat yang ga jelas.

TAPI!!

Everybody jump to the ship, y'all!!

Tidak ada pre-requirement seperti sudah terkena diabetes, merokok, faktor usia, dll
dan lebih gila lagi hanya butuh 7 hari untuk kartu BPJS.
Itu yang harus cepat disadari sebelum semuanya jadi bubur.

Okelah, saat ini BPJS serasa bugar karena dana premi yang diberikan oleh masyarakat jumlahnya MASIF,
tapi dalam waktu long run, apakah premi yang kita berikan bisa menutupi jumlah klaim?
Hebat di awal, melempem di tengah jalan, kemudian dengan berbagai alasan dana-nya tiba2 hilang seperti asap? (MMM part 2?)

Ataukah ini menjadi sebuah permulaan untuk awal yang baru?

Hanya waktu akan menjawab pertanyaan ini...

Masukan dari agan dan aganwati