- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
Kekesalan Onyod Kepada Si Nenek Yang Masuk Akal
TS
w124ers
Kekesalan Onyod Kepada Si Nenek Yang Masuk Akal
Quote:

Quote:
Kekesalan Onyod Kepada Si Nenek Yang Masuk Akal
Quote:
By w124ers Jan 02, 2013
Quote:

Quote:
Di Pengadilan Negeri di salah satu kota Jawa Barat:
Hakim Dulandeh: "Kenapa anda begitu tega memukul nenek tua renta yang tidak berdaya tersebut,,,?"
Terdakwa Onyod (gugup): "Beg,,,beg,,,begini, Pak Hakim,,,! Saat saya bepergian naik kereta api dari Bandung menuju Surabaya, duduk persis di sebelah saya Nenek itu,,,
Pada pemeriksaan karcis pertama di Stasiun Kiaracondong, Kondektur kereta api menanyakan karcis saya, maka dengan sigap dan cepat saya perlihatkan karcis saya,,,
Kemudian saat sang Kondektur menanyakan karcisnya kepada si Nenek, maka dengan terburu-buru dan gugup si Nenek mencoba mengambil karcisnya dengan membuka sebuah tas besar yang berisi tas yang lebih kecil, selanjutnya ia membuka tas yang lebih kecil yang didalamnya berisi sebuah dompet besar, kemudian ia membuka dompet besar itu yang didalamnya terdapat sebuah dompet kecil, nah didalam dompet kecil itu lah karcis kereta api disimpan si Nenek,,,!
Pada pemeriksaan karcis kedua di Stasiun Rancaekek, Kondektur kereta api menanyakan karcis saya, maka dengan sigap dan cepat saya perlihatkan karcis saya,,,
Kemudian saat sang Kondektur menanyakan karcisnya kepada si Nenek, maka dengan terburu-buru dan gugup si Nenek mencoba mengambil karcisnya dengan membuka sebuah tas besar yang berisi tas yang lebih kecil, selanjutnya ia membuka tas yang lebih kecil yang didalamnya berisi sebuah dompet besar, kemudian ia membuka dompet besar itu yang didalamnya terdapat sebuah dompet kecil, nah didalam dompet kecil itu lah karcis kereta api disimpan si Nenek,,,!
Setelah hampir 60 menit perjalanan, kereta kembali berhenti di Stasiun Cibatu dan pemeriksaan karcis ke tiga dilakukan, Kondektur kereta api menanyakan karcis saya, maka dengan sigap dan cepat saya perlihatkan karcis saya,,,
Kemudian saat sang Kondektur menanyakan karcisnya kepada si Nenek, maka dengan terburu-buru dan gugup si Nenek mencoba mengambil karcisnya dengan membuka sebuah tas besar yang berisi tas yang lebih kecil, selanjutnya ia membuka tas yang lebih kecil yang didalamnya berisi sebuah dompet besar, kemudian ia membuka dom,,,!"
Sebelum selesai terdakwa Onyod menyelesaikan kalimat penjelasannya, Hakim Dulandeh sudah menginterupsi dengan terlebih dulu mengetuk palunya 3 (tiga) kali Tok,,,tok,,,tok,,,: "Saudara terdakwa Onyod, Anda saya minta untuk tidak bermain-main di Sidang Pengadilan Yang Terhormat ini,,,! Karena Anda bisa dikenai tambahan tuntutan subsider atas penghinaan terhadap pengadilan (contempt of court),,,!"
Onyod dengan sedikit gugup menjawab dan berkilah atas interupsi Hakim Dulandeh: "Yaelaaah, Pak Hakiiim,,,! Baru sampe Stasiun Cibatu aja ceritanya, Pak Hakim udah marah besar begitu,,,! Bayangin Pak Hakim, saya ngedengerin kalimat si Nenek itu sampe Surabaya, sampe Su,,,ra,,,ba,,,yaaa lho, Pak Hakim,,,!"
Hakim Dulandeh: "Kenapa anda begitu tega memukul nenek tua renta yang tidak berdaya tersebut,,,?"
Terdakwa Onyod (gugup): "Beg,,,beg,,,begini, Pak Hakim,,,! Saat saya bepergian naik kereta api dari Bandung menuju Surabaya, duduk persis di sebelah saya Nenek itu,,,
Pada pemeriksaan karcis pertama di Stasiun Kiaracondong, Kondektur kereta api menanyakan karcis saya, maka dengan sigap dan cepat saya perlihatkan karcis saya,,,
Kemudian saat sang Kondektur menanyakan karcisnya kepada si Nenek, maka dengan terburu-buru dan gugup si Nenek mencoba mengambil karcisnya dengan membuka sebuah tas besar yang berisi tas yang lebih kecil, selanjutnya ia membuka tas yang lebih kecil yang didalamnya berisi sebuah dompet besar, kemudian ia membuka dompet besar itu yang didalamnya terdapat sebuah dompet kecil, nah didalam dompet kecil itu lah karcis kereta api disimpan si Nenek,,,!
Pada pemeriksaan karcis kedua di Stasiun Rancaekek, Kondektur kereta api menanyakan karcis saya, maka dengan sigap dan cepat saya perlihatkan karcis saya,,,
Kemudian saat sang Kondektur menanyakan karcisnya kepada si Nenek, maka dengan terburu-buru dan gugup si Nenek mencoba mengambil karcisnya dengan membuka sebuah tas besar yang berisi tas yang lebih kecil, selanjutnya ia membuka tas yang lebih kecil yang didalamnya berisi sebuah dompet besar, kemudian ia membuka dompet besar itu yang didalamnya terdapat sebuah dompet kecil, nah didalam dompet kecil itu lah karcis kereta api disimpan si Nenek,,,!
Setelah hampir 60 menit perjalanan, kereta kembali berhenti di Stasiun Cibatu dan pemeriksaan karcis ke tiga dilakukan, Kondektur kereta api menanyakan karcis saya, maka dengan sigap dan cepat saya perlihatkan karcis saya,,,
Kemudian saat sang Kondektur menanyakan karcisnya kepada si Nenek, maka dengan terburu-buru dan gugup si Nenek mencoba mengambil karcisnya dengan membuka sebuah tas besar yang berisi tas yang lebih kecil, selanjutnya ia membuka tas yang lebih kecil yang didalamnya berisi sebuah dompet besar, kemudian ia membuka dom,,,!"
Sebelum selesai terdakwa Onyod menyelesaikan kalimat penjelasannya, Hakim Dulandeh sudah menginterupsi dengan terlebih dulu mengetuk palunya 3 (tiga) kali Tok,,,tok,,,tok,,,: "Saudara terdakwa Onyod, Anda saya minta untuk tidak bermain-main di Sidang Pengadilan Yang Terhormat ini,,,! Karena Anda bisa dikenai tambahan tuntutan subsider atas penghinaan terhadap pengadilan (contempt of court),,,!"
Onyod dengan sedikit gugup menjawab dan berkilah atas interupsi Hakim Dulandeh: "Yaelaaah, Pak Hakiiim,,,! Baru sampe Stasiun Cibatu aja ceritanya, Pak Hakim udah marah besar begitu,,,! Bayangin Pak Hakim, saya ngedengerin kalimat si Nenek itu sampe Surabaya, sampe Su,,,ra,,,ba,,,yaaa lho, Pak Hakim,,,!"
Quote:
Quote:


Diubah oleh w124ers 01-06-2014 18:44
0
1.9K
Kutip
27
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan