Quote:
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meyakini Munas Golkar yang sah adalah Munas yang digelar kubu Aburizal Bakrie (Ical) di Bali. Sementara untuk Munas Ancol yang dibuat Agung Laksono dkk, politikus Gerindra ini menyebut sebagai acara abal-abal.
Fadli mengaku paham betul aturan main dalam penyelenggaraan Munas di partai politik. Menurut dia, Munas digelar harus sesuai dengan AD/ART.
"Kalau kami yang kita akui Munas yang sah yaitu Munas yang di Bali. Kita ini kan orang politik, tahu aturan main, ada AD/ART, siapa yang milih ketua DPD, DPC itulah yang sah," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/12).
Fadli hanya percaya pada Golkar kubu Ical. Dia meminta agar Kemenkum HAM mengabaikan kepengurusan partai yang diajukan Agung Laksono.
"Kalau orang politik yang ngerti yang sah jelas Aburizal, kalau inikan ya apa namanya bukan organisasi Munas karena orang yang datang tidak jelas. Saya kira Menkum HAM abaikan saja yang seperti itu, buang-buang waktu," terang wakil ketua DPR ini.
Fadli mengibaratkan, Munas bukan soal banyak-banyakan yang datang. Dia menambahkan, yang hadir dalam Munas harus memiliki hak suara.
"Itukan DPD ada DPD 1, DPD 2, jadi dari situ jelas siapa hadir siapa memilih, kalau sekadar banyak-banyakan orang, orang pasar datang kita pakaikan baju partai," tutur dia.
"Yang penting mandat, DPD 1 dan DPD 2 tidak sembarangan, organisasi politik yang ada diatur AD/ART yang bersifat internal pemerintah tidak boleh ikut campur," pungkasnya.
sapa neh yang intervensi sekarang