- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Andy Rubin, Sosok Jenius yang Mengotaki Android


TS
dinedo
Mengenal Andy Rubin, Sosok Jenius yang Mengotaki Android

Quote:
Mengenal Andy Rubin, Sosok Jenius yang Mengotaki Android


Dalam waktu yang relatif singkat, Android langsung menjadi sistem operasi mobile terpopuler di dunia. OS dengan logo robot hijau ini dibidani kelahirannya oleh pria jenius bernama Andy Rubin.
Pria keturunan bangsa Yahudi ini memang telah malang melintang di jagat teknologi. Dia pernah bergabung ke Apple dan Microsoft sebelum membuat cikal bakal Android yang akhirnya diakuisisi Google.
Seperti apa sepak terjang dan riwayat hidup singkat dari pria berkepala pelontos ini? Simak berikut ini:
1. Gemar Gadget Sejak Kecil
Andy Rubin lahir pada tahun 1963. Sejak kecil, dia sudah akrab dengan bermacam perangkat teknologi. Sebab, ayahnya yang seorang psikolog menggemari teknologi.
Andy menghabiskan masa kecilnya di wilayah Chappaqua, New York. Ia kemudian masuk ke universitas Utica College mengambil jurusan ilmu komputer dan lulus pada tahun 1986.
Pekerjaan pertamanya adalah di perusahaan sistem optik Carl Zeiss AG. Di sini, Rubin ditempatkan di divisi robotika, salah satu bidang yang paling disukainya.
Ketika itu, Rubin tampaknya sudah merasa mantap mengambil jalur karir di bidang robotika yang menjanjikan. Namun nasib mengubah hal tersebut.
2. Gabung ke Apple
Andy bergabung ke Apple dengan cara yang tidak biasa. Suatu ketika, Rubin liburan di pulau Cayman pada tahun 1989. Di sana, dia tidak sengaja bertemu dengan pria bernama Bill Caswell yang ternyata adalah seorang karyawan Apple.
Andy menolong Caswell saat dia sedang bertengkar dengan pacarnya dan menawarinya penginapan. Sebagai tanda balas jasa, Caswell menawari pekerjaan di Apple pada Rubin.
Rubin pun mengiyakan tawaran Caswell dan bergabung menjadi teknisi Apple sejak 1989. Saat itu, Steve Jobs sang pendiri Apple sudah tidak lagi di sana dan Apple dipimpin oleh CEO John Sculley.
Pasa tahun 1990, Apple membuat divisi baru bernama General Magic dan Rubin membantu pengembangan perusahaan ini. General Magic mengembangkan perangkat mobile, salah satunya sistem operasi bernama Magic Cap.
Namun sayangnya, General Magic tidak begitu sukses. Para pekerjanya banyak yang pergi dan beberapa di antaranya mendirikan perusahaan baru bernama Artemis Research yang membuat produk bernama WebTV.
Artemis kemudian diakuisisi Microsoft dan Rubin turut bergabung ke raksasa software itu pada tahun 1997. Namun Rubin memutuskan keluar dari Microsoft pada tahun 1999.
3. Menciptakan Smartphone Canggih

Hengkang dari Microsoft, Rubin kemudian turut membidani kelahiran sebuah perusahaan baru bernama Danger Inc. Perusahaan ini mengembangkan perangkat bernama Danger Hiptop.
Danger Hiptop dipasarkan operator T Mobile di Amerika Serikat dengan nama Danger Sidekick. Perangkat ini adalah semacam smartphone yang sudah terbilang canggih pada zamannya.
Danger Sidecik merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon, kala itu umum disebut sebagai PDA. Akan tetapi ketika itu, PDA sedang kehilangan minat dari pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.
"Seharusnya, orang-orang bukannya bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Seharusnya mereka bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah sesuatu yang baru. Untuk kali pertama sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga," kata Rubin.
Danger cukup sukses dan kemudian dibeli oleh Microsoft bersama para karyawannya. Namun Rubin kembali merasa tidak betah dan meninggalkan perusahaan itu pada tahun 2003. Untuk kemudian mendirikan Android Inc.
4. Cikal Bakal Android

Bersama beberapa rekannya, yaitu Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White, Rubin mendirikan Android Inc di Palo Alto, California, pada Oktober 2003. Perusahaan start up ini berencana menciptakan OS open source.
Meskipun didirikan oleh orang-orang yang sudah sangat berpengalaman di industri mobile, Android tidak langsung sukses. Beruntung, ada seorang teman Rubin bernama Steve Perlman yang menyuntik dana senlai USD 10 ribu kala perusahaan ini sedang kepayahan.
Rubin tidak kurang akal karena mengetahui benar potensi besar Android. Ia pun mendekati Larry Page, pendiri Google. Keduanya bertemu pada tahun 2005 di kantor pusat Google.
Pertemuan ini bukan yang pertama. Mereka telah berjumpa tiga tahun sebelumnya, ketika Rubin akan merilis smartphone Sidekick yang memakai mesin cari default Google. Kala itu, Google belum begitu meraksasa.
Hubungan baik itu terus berjalan dan Rubin lah yang mengajak bertemu Larry Page. Rubin berniat untuk memamerkan Android.
Rubin kemudian berpresentasi pada Page bahwa ponsel semakin menuai popularitas. Namun sayangnya, industri mobile terjebak pada sistem yang tertutup.
Rubin merasa punya solusi dengan Android, platform mobile open source yang bisa diinstal semua vendor ponsel. Android dikatakannya punya spirit Linux tapi ia yakin nantinya akan sepopuler Windows.
5. Android Dipinang Google

Ketika itu, Rubin sejatinya tidak terlalu menginginkan uang dari Page, namun mengharapkan dukungan. Dia menilai akan menarik lebih banyak pendanaan datang jika ada dukungan dari nama besar Google. Tidak sekadar presentasi, Rubin pun mengeluarkan prototipe ponsel Android.
Page pun memegang prototipe itu. Ia tahu bahwa komputer PC lambat laun akan kehilangan popularitas digantikan perangkat mobile. Namun Page berpikir ponsel masih kurang powerful dan softwarenya berbeda-beda. Iklan dan layanan Google bisa jadi akan tampil tidak bagus di ponsel.
Namun apa yang ditakutkan Page adalah ranah mobile nantinya akan dikuasai pesaing beratnya, Microsoft. Kala itu, Windows Mobile sedang tumbuh pesat. Page pun ingin bertindak cepat untuk mencegah kemungkinan tersebut.
Ide Rubin pun menarik perhatian Page. Malah ia akhirnya memutuskan tidak sekadar mendukung, namun ingin membeli Android secara keseluruhan. Rubin pun terkejut, namun jelas merasa sangat senang.
Jadilah Google meminang Android pada bulan Juli 2005, diestimasi harganya sekitar USD 50 juta. Rubin pun senang dengan kesuksesan Android hingga memikat Google.
"Saya mengagumi apa yang sudah kami capai dalam waktu yang tidak begitu lama dan tetap bergairah dengan kekuatan ide yang sederhana dan berbagi sebuah platform open source yang tersedia gratis bagi setiap orang, untuk mentransformasi komputasi bagi semua," kata Rubin suatu ketika.
6. Kesuksesan Android

Ponsel pertama dengan sistem operasi Google Android akhirnya dirilis tahun 2008. Ponsel besutan HTC yang dinamakan T-Mobile G1 itu diluncurkan di New York dan kala itu digadang-gadang bakal menggoyang dominasi smartphone Apple iPhone ataupun BlackBerry.
Sesudah HTC G1, vendor lain seperti LG, Motorola dan Samsung menyusul dengan memperkenalkan handset Android pertamanya. Diikuti kemudian oleh Sony. Beberapa merek berhasil menuai popularitas besar.
Seperti model Droid yang sukses membangkitkan Motorola dari keterpurukan. Namun tak disangka, Samsung yang pada akhirnya sukses besar mengadopsi Android, terutama mulai seri Galaxy S yang diperkenalkan tahun 2010.
Saat ini, Android menjadi OS terpopuler di dunia dengan pangsa pasar di atas 59%. Rubin berperan besar dalam kesuksesan itu di mana ia menjabat sebagai Senior Vice President of Mobile and Digital Content kala Android diakuisisi Google.
Namun kini, posisi Andy sebagai pemimpin Android telah digantikan Sundar Pichai. Andy memang masih berada di Google, namun belum diketahui pasti divisi apa yang akan dipimpinnya setelah ini. Sejumlah analis berspekulasi, Andy yang dikenal tangkas mengembangkan produk, akan dipercaya memegang cikal bakal proyek-proyek penting seperti kacamata Google Glass atau mobil autonomous.
"Setelah melampaui semua tujuan bahkan mimpi ambisius tentang Android, Andy memutuskan sudah waktunya menyerahkan kendali dan memulai bab baru di Google. Kami menantikan gebrakan selanjutnya dari Andy," kata Larry Page, CEO dan pendiri Google. [URL="http://inet.detik..com/read/2013/03/21/125044/2199925/398/andy-rubin-sosok-jenius-yang-mengotaki-android"]Sumber[/URL]
Pria keturunan bangsa Yahudi ini memang telah malang melintang di jagat teknologi. Dia pernah bergabung ke Apple dan Microsoft sebelum membuat cikal bakal Android yang akhirnya diakuisisi Google.
Seperti apa sepak terjang dan riwayat hidup singkat dari pria berkepala pelontos ini? Simak berikut ini:
1. Gemar Gadget Sejak Kecil
Andy Rubin lahir pada tahun 1963. Sejak kecil, dia sudah akrab dengan bermacam perangkat teknologi. Sebab, ayahnya yang seorang psikolog menggemari teknologi.
Andy menghabiskan masa kecilnya di wilayah Chappaqua, New York. Ia kemudian masuk ke universitas Utica College mengambil jurusan ilmu komputer dan lulus pada tahun 1986.
Pekerjaan pertamanya adalah di perusahaan sistem optik Carl Zeiss AG. Di sini, Rubin ditempatkan di divisi robotika, salah satu bidang yang paling disukainya.
Ketika itu, Rubin tampaknya sudah merasa mantap mengambil jalur karir di bidang robotika yang menjanjikan. Namun nasib mengubah hal tersebut.
2. Gabung ke Apple
Andy bergabung ke Apple dengan cara yang tidak biasa. Suatu ketika, Rubin liburan di pulau Cayman pada tahun 1989. Di sana, dia tidak sengaja bertemu dengan pria bernama Bill Caswell yang ternyata adalah seorang karyawan Apple.
Andy menolong Caswell saat dia sedang bertengkar dengan pacarnya dan menawarinya penginapan. Sebagai tanda balas jasa, Caswell menawari pekerjaan di Apple pada Rubin.
Rubin pun mengiyakan tawaran Caswell dan bergabung menjadi teknisi Apple sejak 1989. Saat itu, Steve Jobs sang pendiri Apple sudah tidak lagi di sana dan Apple dipimpin oleh CEO John Sculley.
Pasa tahun 1990, Apple membuat divisi baru bernama General Magic dan Rubin membantu pengembangan perusahaan ini. General Magic mengembangkan perangkat mobile, salah satunya sistem operasi bernama Magic Cap.
Namun sayangnya, General Magic tidak begitu sukses. Para pekerjanya banyak yang pergi dan beberapa di antaranya mendirikan perusahaan baru bernama Artemis Research yang membuat produk bernama WebTV.
Artemis kemudian diakuisisi Microsoft dan Rubin turut bergabung ke raksasa software itu pada tahun 1997. Namun Rubin memutuskan keluar dari Microsoft pada tahun 1999.
3. Menciptakan Smartphone Canggih

Hengkang dari Microsoft, Rubin kemudian turut membidani kelahiran sebuah perusahaan baru bernama Danger Inc. Perusahaan ini mengembangkan perangkat bernama Danger Hiptop.
Danger Hiptop dipasarkan operator T Mobile di Amerika Serikat dengan nama Danger Sidekick. Perangkat ini adalah semacam smartphone yang sudah terbilang canggih pada zamannya.
Danger Sidecik merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon, kala itu umum disebut sebagai PDA. Akan tetapi ketika itu, PDA sedang kehilangan minat dari pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.
"Seharusnya, orang-orang bukannya bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Seharusnya mereka bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah sesuatu yang baru. Untuk kali pertama sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga," kata Rubin.
Danger cukup sukses dan kemudian dibeli oleh Microsoft bersama para karyawannya. Namun Rubin kembali merasa tidak betah dan meninggalkan perusahaan itu pada tahun 2003. Untuk kemudian mendirikan Android Inc.
4. Cikal Bakal Android

Bersama beberapa rekannya, yaitu Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White, Rubin mendirikan Android Inc di Palo Alto, California, pada Oktober 2003. Perusahaan start up ini berencana menciptakan OS open source.
Meskipun didirikan oleh orang-orang yang sudah sangat berpengalaman di industri mobile, Android tidak langsung sukses. Beruntung, ada seorang teman Rubin bernama Steve Perlman yang menyuntik dana senlai USD 10 ribu kala perusahaan ini sedang kepayahan.
Rubin tidak kurang akal karena mengetahui benar potensi besar Android. Ia pun mendekati Larry Page, pendiri Google. Keduanya bertemu pada tahun 2005 di kantor pusat Google.
Pertemuan ini bukan yang pertama. Mereka telah berjumpa tiga tahun sebelumnya, ketika Rubin akan merilis smartphone Sidekick yang memakai mesin cari default Google. Kala itu, Google belum begitu meraksasa.
Hubungan baik itu terus berjalan dan Rubin lah yang mengajak bertemu Larry Page. Rubin berniat untuk memamerkan Android.
Rubin kemudian berpresentasi pada Page bahwa ponsel semakin menuai popularitas. Namun sayangnya, industri mobile terjebak pada sistem yang tertutup.
Rubin merasa punya solusi dengan Android, platform mobile open source yang bisa diinstal semua vendor ponsel. Android dikatakannya punya spirit Linux tapi ia yakin nantinya akan sepopuler Windows.
5. Android Dipinang Google

Ketika itu, Rubin sejatinya tidak terlalu menginginkan uang dari Page, namun mengharapkan dukungan. Dia menilai akan menarik lebih banyak pendanaan datang jika ada dukungan dari nama besar Google. Tidak sekadar presentasi, Rubin pun mengeluarkan prototipe ponsel Android.
Page pun memegang prototipe itu. Ia tahu bahwa komputer PC lambat laun akan kehilangan popularitas digantikan perangkat mobile. Namun Page berpikir ponsel masih kurang powerful dan softwarenya berbeda-beda. Iklan dan layanan Google bisa jadi akan tampil tidak bagus di ponsel.
Namun apa yang ditakutkan Page adalah ranah mobile nantinya akan dikuasai pesaing beratnya, Microsoft. Kala itu, Windows Mobile sedang tumbuh pesat. Page pun ingin bertindak cepat untuk mencegah kemungkinan tersebut.
Ide Rubin pun menarik perhatian Page. Malah ia akhirnya memutuskan tidak sekadar mendukung, namun ingin membeli Android secara keseluruhan. Rubin pun terkejut, namun jelas merasa sangat senang.
Jadilah Google meminang Android pada bulan Juli 2005, diestimasi harganya sekitar USD 50 juta. Rubin pun senang dengan kesuksesan Android hingga memikat Google.
"Saya mengagumi apa yang sudah kami capai dalam waktu yang tidak begitu lama dan tetap bergairah dengan kekuatan ide yang sederhana dan berbagi sebuah platform open source yang tersedia gratis bagi setiap orang, untuk mentransformasi komputasi bagi semua," kata Rubin suatu ketika.
6. Kesuksesan Android

Ponsel pertama dengan sistem operasi Google Android akhirnya dirilis tahun 2008. Ponsel besutan HTC yang dinamakan T-Mobile G1 itu diluncurkan di New York dan kala itu digadang-gadang bakal menggoyang dominasi smartphone Apple iPhone ataupun BlackBerry.
Sesudah HTC G1, vendor lain seperti LG, Motorola dan Samsung menyusul dengan memperkenalkan handset Android pertamanya. Diikuti kemudian oleh Sony. Beberapa merek berhasil menuai popularitas besar.
Seperti model Droid yang sukses membangkitkan Motorola dari keterpurukan. Namun tak disangka, Samsung yang pada akhirnya sukses besar mengadopsi Android, terutama mulai seri Galaxy S yang diperkenalkan tahun 2010.
Saat ini, Android menjadi OS terpopuler di dunia dengan pangsa pasar di atas 59%. Rubin berperan besar dalam kesuksesan itu di mana ia menjabat sebagai Senior Vice President of Mobile and Digital Content kala Android diakuisisi Google.
Namun kini, posisi Andy sebagai pemimpin Android telah digantikan Sundar Pichai. Andy memang masih berada di Google, namun belum diketahui pasti divisi apa yang akan dipimpinnya setelah ini. Sejumlah analis berspekulasi, Andy yang dikenal tangkas mengembangkan produk, akan dipercaya memegang cikal bakal proyek-proyek penting seperti kacamata Google Glass atau mobil autonomous.
"Setelah melampaui semua tujuan bahkan mimpi ambisius tentang Android, Andy memutuskan sudah waktunya menyerahkan kendali dan memulai bab baru di Google. Kami menantikan gebrakan selanjutnya dari Andy," kata Larry Page, CEO dan pendiri Google. [URL="http://inet.detik..com/read/2013/03/21/125044/2199925/398/andy-rubin-sosok-jenius-yang-mengotaki-android"]Sumber[/URL]
Quote:


hariyanto227 memberi reputasi
1
5.5K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan