- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Bang Rozi punye Wagub]Bambang Sungkono Siap Jadi Wagub Dampingi Fahrurrozi


TS
La Viola
[Bang Rozi punye Wagub]Bambang Sungkono Siap Jadi Wagub Dampingi Fahrurrozi
Quote:
Bambang Sungkono Siap Jadi Wagub Dampingi Fahrurrozi
![[Bang Rozi punye Wagub]Bambang Sungkono Siap Jadi Wagub Dampingi Fahrurrozi](https://s.kaskus.id/images/2014/12/07/155852_20141207052532.jpg)
Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Bendahara DPP PKB Bambang Sungkono menyatakan kesiapannya menjadi Wakil Gubernur untuk mendampingi Gubernur DKI versi Front Pembela Islam (FPI) Fahrurrozi Ishaq.
Dituturkan oleh Bambang, dirinya sebagai warga Tionghoa asli Jakarta merasa terpanggil untuk membangun tanah kelahirannya. Sebagai politisi yang juga seorang pengusaha, ia merasa memiliki visi dan kemampuan untuk memimpin Jakarta bersama Fahrurrozi.
"Saya ini Asnawi atau Asli China Betawi. Cocok berduet dengan Fahrurrozi yang Asmawi atau Asli Melayu Betawi," kata Bambang berkelakar kepada pers di Jakarta, Minggu (7/12/2014).
Pria yang memiliki nama Tionghoa Ng Kwe Haw ini lebih lanjut menuturkan gubernur tandingan ini bukan untuk merebut kekuasaan, melainkan memiliki sisi positif, yaitu menjadi penyeimbang bagi Gubenur Ahok. Supaya kerja Gubernur DKI tersebut tetap on the track.
Dikatakan, kemacetan di Jakarta belum bisa teratasi oleh Ahok sejak saat menjabat sebagai wakil gubernur, menjadi plt gubernur hingga sampai saat ini menjadi gubernur. Malah semakin bertambah parah.
Mengenai penanggulangan banjir, memang ada upaya untuk mengatasinya, namun apa yang dilakukan tidak tepat sasaran.
"Seperti orang sakit demam cuma diberi parasetamol, padahal harus diberi antibiotik dan antiradang," katanya.
Bersama Fahrurrozi, Bambang juga akan mengambil kebijakan-kebijakan populis di antaranya adalah memberikan kesempatan kepada pedagang kaki lima untuk berjualan di Monas. "Monas adalah tempat rekreasi dan bagaimana mungkin tempat rekreasi tanpa ada yang berjualan," ujarnya.
Pria yang menjadi pengusaha otomotif ini juga akan menghapus aturan three in one, karena itu justru menjadi biang keladi kemacetan.
"Jalan antara Hayam Wuruk menuju Ratu Plaza merupakan through traffic Dari utara menuju selatan. Sementara jalan S Parman menuju Gatot Subroto adalah through traffic dari barat menuju timur. Sehingga keduanya adalah jalur utama yang jika dibatasi akan menimbulkan gangguan lalu lintas secara keseluruhan di Jakarta," jelasnya.
"Jangan disamakan Sudirman Thamrin dengan Orchard Road di Singapura yang bukan through traffic, melainkan destination traffic. Sehingga sangat tidak cocok konsep di Singapura itu diterapkan di sini. Kalau seandainya Jalan Cendana Menteng ditutup seperti masa Orde Baru, tidak menjadi masalah, tidak menimbulkan kemacetan karena jalan tersebut bukanlah through traffic," Katanya.
Dikatakan, ERP, konsep ganjil genap, pelarangan sepeda motor di Jalan Merdeka Barat dan Thamrin serta rencana penghentian penjualan premium di DKI Jakarta tidak perlu dilaksanakan. Karena pada prinsipnya semua jalan dibuat untuk malayani masyarakat.
Bambang yang terpilih menjadi Bendahara Umum DPP PKB di Kongres Yogyakarta 2002 ini juga mengritisi kebijakan tentang pelarangan mobil yang parkir di bahu jalan depan toko atau restoran. Hal ini sungguh merugikan dan mengurangi pemasukan toko tersebut.
"Jangan pajaknya mau tapi saat mereka berdagang tidak didukung dan pentil ban tamu pengunjung toko dicabut," tambahnya.
ADF
Sumur

Sekedar informasi orang ini pernah komentari ahok waktu keluar dari gerindra

Quote:
Seperti Kacang Lupa akan Kulitnya, Ahok Permalukan Orang Tionghoa?
![[Bang Rozi punye Wagub]Bambang Sungkono Siap Jadi Wagub Dampingi Fahrurrozi](https://s.kaskus.id/images/2014/12/07/155852_20141207070024.jpg)
KONFRONTASI - Mantan Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Sungkonomenilai Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah melupakan falsafah orang Tionghoa atas tindakannya selama ini. Terbaru, tindakan Ahok yang mengingkari falsafah orang Tionghoa terkait sikapnya menentang kebijakan dan mengundurkan diri dari Partai Gerindra.
Bambang yang merupakan salah satu wakil warga Tionghoa di DPP PKB pada era Gus Dur masih menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro mengatakan para leluhur orang Tionghoa antara lain mengajarkan bahwa manusia hidup jangan seperti kacang lupa akan kulitnya. Dia mengingatkan Ahok bahwa ada empat prinsip yang harus dipegang manusia dalam hidup, yakni LIE yang berarti harus sopan santun atau tata krama, IE yang berarti ingat budi dan harus ksatria, LI-EN atau hidup sederhana dan tidak korupsi, serta CHE yang berarti tahu malu.
"Ahok sudah tidak menjalankan IE, tidak memiliki LIE, dan tidak melakukan prinsip CHE," sambung pengusaha otomotif yang akrab dipanggil Akwet ini dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi (Kamis, 10/9).
Dia mencontohkan kenapa Ahok tidak menjalankan IE. Pada saat kampanye Pilpres, Ahok tidak terlihat all out memenangkan Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra dan koalisi. Padahal, Ahok yang sekarang begitu fenomenal muncul ke permukaan tak lepas dari pemikiran dan peran Gerindra dan Pak Prabowo yang brillian dalam usaha memperkokoh proses terbentuknya kebangsaan Indonesia ke depan. Sikap Ahok ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan Ganjar Pranowo yang berjuang habis�"habisan memenangkan Jokowi di Jawa Tengah atau Ahmad Heryawan yang all out memperjuangkan Prabowo di Jawa Barat.
Bambang yakin Gerindra tulus mengusung Ahok dalam Pilgub DKI lalu, dan bukan karena ada bayaran dari Ahok. Gerindra saat itu melihat sosok Ahok adalah putera Tionghoa yang baik dan idealis.
"Selama memimpin DKI sebagai wagub, tindakan dan ucapan Ahok tidak memiliki LIE. Salah satu contohnya, Ahok menjadikan dirinya 'preman berseragam' dan memaki-maki orang lain yang mungkin usianya lebih tua dan disebarluaskan melalui Youtube," papar dia.
"Ahok tidak melakukan prinsip CHE, karena masih menggunakan mobil mewah dan pengawalan di jalan, sehingga di saat masyarakat menghadapi kemacetan di jalan, dia jutru melenggang lancar," sambungnya.
Ditambahkan Bambang, warga Tionghoa di Indonesia khususnya di Jakarta sangat bangga Ahok mendapat kepercayaan masyarakat dari berbagai suku dan etnis di Jakarta untuk mendampingi Jokowi sebagai Wagub. Namun sayangnya, muncul anggapan tindak tanduk Ahok selama ini sebagai cermin warga Tionghoa pada umumnya.[ian/rm]
Sumur
suruhan wowo kah nih orang atau hanya salah satu wowo lovers?

kalo dulu ada jokowi-ahok sekarang ada rozi-Akwet

Hidup Rozi-Akwet

Diubah oleh La Viola 07-12-2014 14:17
0
12.7K
Kutip
135
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan