n4z1Avatar border
TS
n4z1
Pencerahan buat kita semua tentang penenggelaman kapal, clear demi Indonesia


http://www.tni.mil.id/view-286-font+...+ikanfont.html

TNI AL TENGGELAMKAN EMPAT KAPAL PENCURIAN IKAN


Rabu, 29 Januari 2003 00:00:00 - Oleh : puspen -

Surabaya (Media) : Dua armada TNI AL, KRI Ki Hajar Dewantara dan KRI Untung Suropati, menangkap 12 kapal motor yang sedang mencuri ikan di perairan Sulawasi Utara (Sulut), empat di antara kapal berbendera Filipina itu langsung ditenggelamkan. Keempat kapal motor tersebut adalah KM Anika Dos, KM Wea Sampedro, KM Samy dan KM Marfel 002. Sedangkan dua kapal ditarik ke Bitung dan enam ditarik ke Tual.

Panglima Armada Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Madya I Wayan Rampe Argawa kepada wartawan di Surabaya kemarin mengatakan setelah melakukan latihan pendaratan amfibi di Sorong seluruh kapal milik TNI AL melakuakan operasi di perairan timur Indonesia. Dalam operasi tersebut, dua kapal milik TNI AL KRI Ki Hajar Dewantara dan KRI Untung Suropati menangkap 12 kapal motor berbendera Filipina sedang mencuri ikan. Saat dilakukan pengejaran delapan kapal langsung berhenti dan menyerahkan diri ke petugas TNI AL.

Namun ada empat kapal lagi tetap melanjutkan perjalanan. Dengan kecepatan tinggi empat kapal tersebut berusaha lari dari kejaran petugas. Padahal, waktu itu sudah terkepung kapal milik TNI AL, ujarnya. Karena tidak mau menyerahkan diri, KRI Ki Hajar Dewantara dan KRI Untung Suropati memberikan tembakan peringatan ke udara. Tapi keempat kapal itu menambah kecepatan. Peringatan tidak diindahkan kembali KRI Ki Hajar Dewantara dan KRI Untung Suropati melepaskan tembakan kearah samping kiri, kanan dan belakang. Tapi masih saja tidak mau berhenti. Akhirnya tembakan diarahkan ke kapal, persis mengenai bagian belakang. Sebelum ditenggelamkan seluruh anak buah kapal (ABK) berjumlah 49 orang dinaikkan ke kapal milik TNI AL untuk dibawa ke darat.

Ternyata seluruhnya warga Negara Filipina dan tidak satupun memiliki surat-surat masuk ke Indonesia. Ketika kapal ditembak tidak ada satu pun ABK yang cidera setelah itu ABK dibawa naik kapal milik kita, kapal milik mereka langsung kita tenggelamkan, ujarnya. Dari hasil keterangan para ABK yang kini diamankan di Lantamal IV Sulawesi Utara mereka sudah berhasil mencuri 27 ikan jenis tuna dengan berat 125 kg. Meski jumlahnya hanya 27 ikan tapi sangat berarti bagi mereka, karena ukurannya cukup besar. Kalau ikan tersebut di tangkap orang Indonesia, tidak masalah, tapi ini orang asing yang mencuri, katanya.

Ditanya kemungkinan melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina. Pangarmatim menganggap tidak perlu, mengingat mereka sudah mencuri dinegara lain. Pangarmatim memberikan contoh ketika kapal nelayan warga Indonesia dibakar oleh Australia juga tidak ada koordinasi. Namanya saja mencuri, buat apa koordinasi segala,: ujarnya. Ditegaskan tindakan yang dilakukan TNI AL merupakan tindakan tegas sebagai bagian dari penegakan hukum di laut.

Selama ini TNI AL bisa toleransi dengan tidak menenggelamkan kapal mereka hanya diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Namun, kesabaran TNI AL ada batasnya. Apalagi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Bernad Kent Sondakh sudah sering kali mengeluarkan peringatan keras akan menenggelamkan kapal pencuri ikan.

TNI AL akan meningkatkan patroli laut, seperti perairan Sulut dan perairan Papua. Di daerah tersebut rawan terjadi pencurian ikan dan penyelundupan kayu, ujarnya.(MEDIA INDONESIA)

================================================


Dipergoki Mencuri Ikan, Kapal Thailand Ditenggelamkan


on Nov 15, 2003 at 07:27 WIB



Liputan6.com, Gresik: TNI Angkatan Laut dari Komando Armada Timur (Koarmatim) menenggelamkan Kapal Motor Ranai 56 yang dinakhodai seorang Thailand di perairan Bawean, Gresik, Jawa Timur, Jumat (14/11). Selain beroperasi secara ilegal, 18 anak buah KM Ranai yang warga Thailand itu ternyata tak memiliki paspor.

KM Ranai milik CV Maju Ranai itu ditembak dan ditenggelamkan KRI Hiu 804. Panglima Koarmatim Laksamana Pertama Slamet Soebijanto menyaksikan langsung penenggelaman itu di tengah laut. Dia mengatakan, KM Ranai 56 pertama kali ditangkap KRI Sutedi Seno Putra 878 karena menangkap 1,5 ikan berbagai jenis di Laut Jawa.

Setelah dihentikan dan diperiksa, kapal berbobot mati 80 gross ton tersebut justru tak mempunyai Surat Izin Berlayar (SIB). Bahkan, 18 ABK-nya yang berwarga negara Thailand juga tak memiliki paspor, tak mengantongi Izin Usaha Perikanan (IUP), serta tak memiliki Surat Penangkapan Ikan (SPI). Setelah ditenggelamkan, belasan ABK tersebut, termasuk pemilik kapal akan diproses secara hukum.

Beberapa hari silam, TNI AL juga menenggelamkan dua kapal penangkap ikan tak berizin yang dipergokiKRI Sura 801 tengah menangkap ikan di Laut Jawa. Kapal tersebut bernama lambung KM Karunia milik PT Mandiri Bersaudara dan KM Nusa Jaya milik PT Banyu Nusa Arta Lestari [baca: Kapal Penangkap Ikan Tak Berizin Dipergoki]. Koarmatim memang menempatkan empat KRI di Laut Jawa. KRI tersebut berpatroli rutin, termasuk untuk pengamanan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.(SID/Tim Liputan 6 SCTV)


http://news.liputan6.com/read/66504/...ditenggelamkan

Catatan : Berita SCTV diatas tahun 2003 bulan Nopember, valid sesuai keterangan Kadispen TNI AL kepada Tempo Desember 2014.

========================================================


http://www.tempo.co/read/news/2014/1...al-Ikan-Ilegal

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengatakan TNI AL akan menenggelamkan tiga kapal nelayan asing ilegal di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat pekan ini. Ketiga kapal tersebut akan ditenggelamkan setelah seluruh awaknya menjalani proses hukum di pengadilan.

"Ini adalah upaya kami menindak tegas kapal yang melanggar hukum," kata Manahan dalam siaran pers, Kamis, 4 Desember 2014. (Baca juga: Moratorium Menteri Susi Diprotes, Tanda Ada Mafia )

Menurut Manahan, upaya menenggelamkan kapal ilegal tersebut bukan pertama kalinya dilakukan TNI AL. Angkatan Laut sedikitnya pernah empat kali menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Nusantara. (Lihat Foto: Menteri Susi Tangkap 5 Kapal Asing Pencuri Ikan). Berikut ini aksi TNI AL menenggelamkan kapal ikan ilegal:

Januari 2003
Kapal perang KRI Untung Suropati menembak hingga tenggelam empat kapal nelayan asing ilegal berbendera Filipina di perairan Sulawesi. Keempat kapal tersebut bernama F/BCA Samy, Sea Sam Pedro, F/BCA Aneka Dos, dan F/BCA Marife 02. Menurut Manahan, pemerintah Filipina sempat mengajukan protes. Namun TNI AL bergeming dengan alasan penembakan dan penenggelaman kapal sudah sesuai dengan prosedur yang benar. "Keempat kapal itu berusaha melarikan diri dan tak mengidahkan tembakan peringatan," katanya.

April 2003
Kapal perang KRI Todak menjadi algojo bagi kapal ikan ilegal berbendera Thailand di perairan Kepulauan Anambas. Sebelum dikaramkan, awak kapal bernama KM Mina Bhakti itu sudah dievakuasi oleh KRI Todak.

Oktober 2003
Dua kapal perang TNI AL, yakni KRI Cut Nyak Dien dan KRI Anakonda, menjadi eksekutor penenggelaman dua kapal ikan ilegal berbendera Thailand. Kapal bernama KM Bumi Marina-006 dan KM Bumi Marina-027 itu tenggelam di perairan Selat Gelasa, Bangka Belitung.

November 2003
GiliranKRI Sura yang menghajar KM Karunia Laut I berbendera Thailand hingga amblas ditelan Laut Jawa. Atas peristiwa penenggelaman kapal tersebut, Perdana Menteri Thailand saat itu, Thaksin Shinawatra, menyebut aksi Indonesia terlalu berlebihan. (Baca juga: Dicari, KSAL yang Satu Visi dengan Menteri Susi)

INDRA WIJAYA


===========================================================


Merujuk kepada seseorang di kaskus ini yang mengatakan bahwa Penenggelaman kapal pencuri hanya terjadi era 2007-2012, ternyata era Megawati pun sudah dilakukan oleh TNI AL.

Merujuk kepada trit seseorang di kaskus ini yang cenderung "gak setuju" penenggelaman kapal pencuri, meski dibantah dengan "argumen2" yang massif dan provokatif, ternyata Presiden Indonesia tidak bersalah dan sesuai dengan norma hukum kita.

Merujuk pada seseorang di kaskus ini yang berargumen bahwa proses penenggelaman kapal pencuri tidak serta merta bisa ditenggelamkan tanpa proses pengadilan, ternyata sudah dipatahkan oleh berita diatas.

Merujuk pada seseorang di kaksus ini yang hanya memasukkan data 2007-2012 era SBY, ternyata era Megawati pun, penenggelaman kapal pencuri sudah dilakukan 8 kali, dan semua dilakukan tahun 2003.

Mencermati berita langsung di web TNI, pada bulan Januari 2003 terdapat 4 kapal ditenggelamkan, dan persis sama dengan yang dimuat di tempo, yang dijelaskan oleh Kadispen TNI AL, bolehlah kita katakan bahwa data ini valid.

Kalau soal penenggelaman kapal pencuri ini, seseorang tersebut berkata bahwa Presiden Jokowi bodoh, maka Presiden kelima Megawati juga bodoh, dan KSAL saat itu Laksamana Kent Sondakh juga bodoh, karena membiarkan prajurit2 TNI AL menenggelamkan kapal pencuri tanpa proses pengadilan lagi. emoticon-Big Grin


Siapa yang lebih bodoh pada akhirnya?
Yang sering umbar kata2 bodoh itu, atau semua yang tersebut diatas?


Dukungan agan-agan disini :


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:






edit buat perbaikan redaksi tulisan.
Diubah oleh n4z1 08-12-2014 15:51
0
22.8K
281
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan