Teheran, - Pejabat senior Iran akhirnya mengakui bahwa negaranya telah melancarkan serangan-serangan udara terhadap kelompok ISIS di Irak. Serangan itu atas permintaan otoritas Irak.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ebrahim Rahimpour seperti dilaporkan surat kabar Inggris, Guardian dan dilansir Reuters, Sabtu (6/12/2014).

Disebutkan pejabat tinggi Iran itu, serangan tersebut tidak dikoordinasikan dengan Amerika Serikat, yang juga melancarkan kampanye udara terhadap ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah Irak barat dan utara.

Menurut Rahimpour, tujuan serangan tersebut sebagai "pembelaan atas kepentingan teman-teman kami di Irak".

"Kami tidak ada koordinasi apapun dengan Amerika. Kami hanya berkoordinasi dengan pemerintah Irak," tutur Rahimpour. "Pada umumnya, setiap operasi militer untuk membantu pemerintah Irak adalah sesuai permintaan mereka," tandasnya.

"Kami tak akan membiarkan kondisi di Irak memburuk ke level Suriah, yang telah ditimbulkan oleh para pemain asing," cetus Rahimpour mengenai perang sipil di Suriah yang telah berlangsung tiga tahun.

"Dan tentunya, bantuan kami pada Irak lebih kuat daripada bantuan kami pada Suriah, karena mereka lebih dekat pada kami," tandasnya.

Ini merupakan komentar pertama dari pejabat pemerintah Iran yang mengkonfirmasi peran Iran dalam serangan udara di provinsi Diyala, Irak, yang berbatasan dengan Iran, pada akhir November lalu. Sebelumnya, seorang pejabat Iran membantah negara tersebut telah melancarkan serangan udara terhadap ISIS di negara tetangga Irak.

Serangan udara Iran tersebut pertama kali diberitakan stasiun televisi Al-Jazeera. Dalam rekaman yang ditayangkan TV tersebut, terlihat sebuah pesawat F-4 Phantom menggempur posisi-posisi ISIS di Diyala. Pakar-pakar pertahanan menyatakan, Iran dan Turki adalah operator F-4 di wilayah tersebut.


http://news.detik.com/read/2014/12/0...?991104topnews

nggak kuat juga iran thd ISIS,
sesama islam akhirnya saling bantai !!

kaskuser jidat item dimari, mihak siapa nih ??