Untuk selanjutnya, baiklah sedikit saya ngalor-ngidul ngobrolin NgisorWaru.
Adalah sebuah majlis nongkrong yang beranggotakan banyak nelayan, beberapa pengangguran, dan sedikit bos pemilik kapal. Majlis itu diselenggarakan tiap sempat di sebuah warung kopi tak bernama di pinggir muara kali Karanggeneng turut desa Tasikagung, Rembang, Jateng.

Meja-meja dingklik Warung kopi tak bernama yang terletak di depan sebuah klenteng Cina itu kebetulan berada di bawah rindang beberapa pohon Waru.

Maka orang-orang kelamaan menyebut warung kopi itu sebagai warungkopi NgisorWaru.

Dan di suatu musim Baratan di tahun 2012, musim saat para nelayan desa Tasikagung urung melaut karena angin Barat yang membawa tingkah ombak meninggi dan cuaca buruk rupa, orang-orang berkumpul di warungkopi Ngisorwaru tanpa diundang. Mereka mengaso dari melaut. Menghabiskan waktu luang tanpa tahu cara lain selain ngopi dan njagong.

Hampir semuanya nelayan. Hampir semuanya ABK. Dan beberapa pemilik kapal. Dan nahkoda atau juru mudi.