Kaskus

News

JiwasejatiAvatar border
TS
Jiwasejati
Lagi, 17 Tewas Akibat Minuman Oplosan! Salah Siapa sebenarnya?
Kabar dari Sukabumi kemaren, 17 Tewas akibat Pesta Miras Oplosan. Puluhan lainnya di rawat di RSUD Sukabumi.
Kejadian sudah terjadi puluhan kali. Kalau dihitung-hitung sudah ratusan jiwa melayang akibat Minuman Oplosan ini. Miriss Gan...

Dan rata-rata korban-korban dari Minuman Oplosan berusia muda usia. Terbanyak umur 20 tahunan. Kasihan orang tua mereka yg sudah bersusah payah membesarkan anaknya ternyata anaknya tidak sempat menjadi orang yang diharapkan, malah-malah tewas dengan cara yang sungguh tragis.

Dari berbagai media dikabarkan polisi sudah menangkap beberapa orang pembuat Minuman Oplosan. dari pengakuan penjual, minuman oplosan tersebut dibuatnya dari campuran Alkohol 96% ditambah air mentah dan Minuman Suplemen.
Jelas saja jadi banyak korban karena kadar alkoholnya sangat tinggi. Bila tidak tewas tentu yang minum bisa jebol ususnya atau matanya buta.

Dan Minuman Racun itu ternyata dijual dengan harga yang terjangkau para remaja. Harga per liter Minuman Racun itu Rp. 20.000. Dan oleh penjualnya dibuat eceran dan sudah dibungkus plastik seukuran 200 ml (seukuran isi Aqua Gelas) dan dijual dengan harga Rp.5.000,-.

Dengan harga sebesar itu maka setiap orang mampu membelinya sehingga remaja-remaja miskin yang sedang galau dan ingin mabok dengan tujuan menghapus kegalauannya pun akhirnya membeli Minuman Racun itu.

SALAH SIAPA SEBENARNYA GAN? SALAH POLISI? SALAH PEMERINTAH?
SALAH ORANG TUANYA? ATAU SALAH REMAJA ITU SENDIRI?


Gw nggak bisa jawab pertanyaan itu. Kali agan-agan bisa. tetapi menurut gw penyebabnya kurang lebih seperti ini :

Faktor Psikologi ,Lingkungan Pergaulan dan Ekonomi.
- Banyak remaja yang mencari jati diri dan menganggap dirinya berani dan
modern bila sudah mengkonsumsi Alkohol.
- Banyak remaja yang mempengaruhi temannya dan lingkungannya agar
menjadi konsumen Alkohol. Memang rasa mabuk itu menyenangkan
tapi dampaknya setelah itu tidak terhitung banyaknya.
- Kesenjangan sosial di kalangan remaja juga menyebabkan para remaja
merasa tertekan dan tidak bisa menerima kehidupannya. Akhirnya
mereka ingin mabuk untuk melupakan kegalauannya.
- Akhirnya dengan keuangan yang terbatas maka Minuman Oplosan pun
dibeli tanpa memperhitungkan resikonya.

KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG KURANG TEPAT.
Sebenarnya peristiwa jatuhnya korban-korban minuman Oplosan itu terjadi mulai akhir tahun 2010. Gw kebetulan juga sering bergaul dengan para pecandu alkohol. dan gw tahu bahwa pada sejak tahun 2000 hingga 2009 harga minuman berakohol yang berizin paling murah berharga Rp.10.000 per botol. Kurang lebih merk Anggur Orang Tua, Jenever dll nya.
Sedangkan untuk Mansion House dengan Produk Vodka, Whiskey dll seharga Rp. 27.000,-

Tetapi sejak akhir 2010, entah maksud Pemerintah lebih mengendalikan peredaran minuman keras maka Pajak Minuman Keras berizin dinaikkan 150% akibatnya harga Minuman Alkohol berizin yang termurah yang harganya semula rp.10.000 naik menjadi Rp. 28.000.
Sementara untuk produk Mansion House menjadi Rp.50.000 an.

Sementara konsumen minuman berakohol tidak disurvey oleh pemerintah dan pemerintah tidak tahu berapa banyak sebenarnya masyarakat yang sudah bergantung hidupnya pada minuman berakohol.

Dan setahu gw, belakangan ini harga minuman Alkohol berizin yang termurah yaitu Anggur Orang Tua sudah seharga diatas Rp.35.000.

Akhirnya hal itu yang memicu banyak penjual minuman mencoba meracik minuman berakohol murah tanpa memperdulikan kadar alkohol maupun efek yang akan timbul.
para penjual/ peracik minuman tahu betul bahwa gara-gara harga minuman resmi naik, harga BBM naik, Listrik naik kesemuanya membuat para pecandu alkohol membutuhkan konsumsi alkohol yang murah meriah.

Naluri bisnis para penjual minuman itu memaksa mereka tidak perduli lagi sisi moralitas dari komoditi tersebut. Apalagi pihak Kepolisian pun tidak terlalu perduli keberadaan mereka.

Akhirnya Minuman RAcun itu laris manis dibeli masyarakat dan kita semua jadi saksi para korban rontok berjatuhan. Apakah benar salah Kepolisian dan Pemerintah yang menyebabkan semua itu terjadi?

Sekarang sebagai gambaran yang mirip adalah komoditi Rokok.

Setinggi apapun pemerintah menaikkan cukai rokok, tetap saja Rokok dibeli oleh masyarakat. Para pecandu rokok bahkan rela memotong anggaran kebutuhan pribadi lainnya agar dapat membeli rokok.
Kebijakan pemerintah itu pun malah membuat banyak produk-produk baru rokok murah bermunculan dan membidik pasar konsumen rokok.

Sampai disitu, apa yang seharusnya Pemerintah lakukan untuk masalah ini? Terutama masalah Minuman Oplosan yang akan terus menerus menimbulkan korban.

Bingung ya Gan...? emoticon-Ngakak


tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
4.3K
60
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan