Sambil Menenteng Martil Seorang Pria Merusak Gembok Pagar Pintu Monas


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi kriminalitas terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas), tepatnya di Pintu Monas Timur, Gambir, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (4/12/2014).

Sesosok pria tak dikenal dengan mengenakan jaket merah turun dari mobil Toyota Avanza warna silver B 1152 VKB sambil menenteng martil, lalu merusak gembok rantai pagar yang sudah terkunci rapat.

Pengamatan wartakotalive.com, terlihat beberapa orang tengah duduk di atas motor di luar pagar Pintu Monas Timur. Diduga, beberapa orang di luar pagar tersebut adalah para pedagang kaki lima (PKL) yang ingin masuk ke Kawasan Monas untuk berdagang.

Tak hanya di luar pagar, pedagang yang berada di dalam Kawasan Monas juga ingin keluar dari Pintu Monas Timur. Namun, permintaan mereka ini tak diindahkan oleh para petugas keamanan di Monas.

Tiba-tiba, mobil Avanza silver datang dan dikemudikan seorang pria tak dikenal mengenakan jaket merah. Pria ini pun turun dari mobil dan menghampiri petugas Monas.

Pria ini nampak menadahkan tangan ke petugas yang diketahui pria tersebut meminta kunci pagar ke petugas. Tetap saja, petugas enggan memberikan kunci tersebut.
Seketika pria itu pergi ke mobil dan mengeluarkan martil berukuran besar dari dalam mobilnya. Pria ini pun menghampiri pagar lalu memukul gembok yang sudah terkunci.

"Brakk! Brakk!" suara martil menghantam gembok besi.
Suara hantaman martil yang membuat gembok tersebut penyok, membuat beberapa personel kepolisian dari Pospol Monas Timur berteriak.

"Woi! Ngapain itu! Berhenti!" teriak salah seorang petugas kepolisian yang tengah asyik menyeruput kopi pagi yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Pria tersebut langsung lari ke dalam mobil, lalu pergi tancap gas dengan kecepatan tinggi. Pihak kepolisian dan salah satu wartawan media cetak mencoba mengejar pria misterius tersebut, namun tak terkejar.
Saat kejadian beberapa petugas Monas tak berdaya membiarkan pria tersebut memukul gembok dengan martil. Salah seorang petugas keamanan Monas, Deny (38) mengaku sudah mencoba melarang pria tersebut.

"Awalnya kami diminta para PKL untuk membukakan pintu. Cuma kita nggak kasih. Nah, pria nggak saya kenal itu datang tiba-tiba pake mobil minta kunci ke petugas lain. Kami tetap menolak," ucapnya.
"Pria ini maksa dan mengancam akan merusak gembok. Kita tetap tak mau kasih kuncinya. Akhirnya dia ke mobil ambil martil dan pukul gembok sampai rusak," terangnya.

Deny mengaku, petugas keamanan Monas mendapat instruksi dari Kepala Unit Pengelola (UP) Monas untuk menutup seluruh pintu pagar besar maupun kecil di Kawasan Monas.

"Ini kita dapat instruksi dari atasan. Disuruh tutup semua. Biar pedagang yang di dalam nggak bisa keluar, di luar nggak bisa ke dalam," ujarnya.
Aksi tersebut sempat membuat beberapa turis asal Swedia yang hendak masuk ke Kawasan Monas ketakutan. Mereka terlihat berlarian ke arah pintu masuk Stasiun Kereta Api (KA) Gambir.

"What's happen? So how we can visit the museum?" ucapnya.
Sementara itu, Rini Hariyani, Kepala UP Monas, geram mendengar hal tersebut. Dia membenarkan untuk Pintu Timur Monas selalu dalam keadaan tertutup dan terkunci.

"Biar saja! Ini untuk keamanan dan kebersihan Monas," ujarnya ketus.
Ia juga membenarkan aksi perusakan tersebut kerap terjadi setiap hari. Ia mengaku aksi tersebut dilakukan oleh para PKL yang berdagang di kawasan tersebut.

"Mereka mengancam petugas. Makanya, Desember ini kita akan libatkan Satpol PP, TNI, dan Polri untuk terus menertibkan mereka yang nekat masuk ke Kawasan Monas," ujar Rini. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumur