Kekecewaan rakyat kepada Jokowi terus bergulir. Kali ini terkait dengan keseriusan Jokowi yang lemah dalam penegakan hukum dan HAM, yakni dengan membebaskan Pollycarpus. Akibatnya Jokowi mendapat “hadiah” somasi sebelum 100 hari menjabat jadi presiden.

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM), mensomasi Presiden Joko Widodo dan Menkumham Yasonna Laoly, terkait pembebasan terpidana pembunuhan aktivis HAM Munir. Bagi mereka, ini sejarah pertama Presiden RI disomasi rakyatnya sebelum 100 hari kerja.

Sekretaris eksekutif KASUM, Choirul Anam mengatkan, pembebasan bersyarat Pollycarpus Budihari Priyanto oleh pemerintah yang baru berkuasa, merupakan sinyal buruk bagi penegakkan HAM.

Maka dari itu, kata Choirul, Jokowi layak diberikan somasi.

“Dan Jokowi adalah presiden pertama yang sebelum seratus hari kerjanya di berikan somasi oleh rakyatnya sendiri,” ujar Choirul, saat konferensi pers di Kantor LBH, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).

Dia menjelaskan, somasi yang diberikan ini bukan hanya untuk skema hukum penegakan HAM. Tetapi juga teguran politik agar Jokowi taat pada konstitusi.

“Jokowi kan punya program Nawa Cita (9 program prioritas Jokowi) penegakkan HAM. Tetapi, justru pil pahit yang diberikan dengan membebaskan Pollycarpus,” sindirnya.

Choirul mengatakan, surat somasi ini untuk menagih janji Jokowi yang akan memprioritaskan pengusutan tuntas kasus Munir pada saat kampanye pemilihan presiden 2014 lalu. (Inilah)