- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(VVOTA + PANASTAK bersatu)Slank dan JKT48 Bakal Meriahkan Konser Indonesia WOW!


TS
serka.joko
(VVOTA + PANASTAK bersatu)Slank dan JKT48 Bakal Meriahkan Konser Indonesia WOW!
Quote:


WARTAHARIAN.CO-(Jakarta) Sukses menggelar Real WOW Concert tahun ini, MarkPlus, Inc mengandeng BCA untuk menggelar 'BCA Night Indonesia WOW Concert'. Grup band Slank dan JKT48 akan meramaikan panggung konser Indonesia WOW! yang akan digelar pada (11/12/14). Bertempat di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, acara ini bertujuan memberikan semangat terhadap pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Idol Group JKT48 akan menjadi pembuka konser Indonesia Wow karena dianggap mampu mewakili Indonesia di masa depan yang kreatif, disiplin dan juga berani. Founder MarkPlus Inc, Hermawan Kertajaya mengatakan konser yang digelar nanti merupakan kolaborasi antara artis, bisnis, dan pemerintah.
“Ini adalah acara yang menggabungkan kreativitas dengan pelaku usaha. Rangkaian gerakan ini sudah dimukai sejak peluncuran lagu Indonesia WOW!, oleh Slank pada September lalu. Konser ini juga bertujuan memberikan semangat terhadap tourism, budaya dan ekonomi kreatif di Indonesia. Ini ada meaningnya bagi Indonesia, bukan hanya konser dua jaman saja,” kata Hermawan Kartajaya selaku Founder & CEO MarkPlus Inc saat menggelar jumpa pers di Casablanca, Jakarta, Selasa (2/12/14).
Acara yang akan dihadiri oleh lebih tiga ribu penonton ini diharapkan dapat menjadi ajang menunjukkan kelebihan dan pesona yang dimiliki Indonesia, terutama dalam bidang seni, budaya, dan industri kreatif. Di kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan BCA, Inge setiawan mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kerjasama ini, terlebih acara ini ikut serta mendukung ekonomi kreatif di Indonesia.
Drummer Slank, Bimbim mengatakan, konser Indonesia WOW harus menjadi awal dari langkah Indonesia untuk semakin percaya diri di masa depan.
“Indonesia WOW itu balik lagi sama manusia Indonesianya. Selama orang Indonesia belum percaya diri, kita enggak akan maju. Kita akan buat spesial konser di depan 3 ribu undangan. Temanya Indonesia WOW, dengan konsep dari Sabang sampai Merauke dan akan ada kolaborasi tradisional. Jadi patut untuk disaksikan,” ujar Bimbim personil Slank.
Konser Indonesia WOW ini akan ditutup dengan penampilan Slank yang akan membawakan lagu-lagu populer Slank dan juga berkolaborasi dengan beberapa kesenian khas daerah, antara lain tarian dari Papua, Ondel-ondel, tari Jaipong, dan accordian Melayu. Hal yang sama dikatakan Abdee, ia berharap konser Indonesia Wow bisa membuat Indonesia semakin hebat.
“Saya harap, ini bisa jadi semangat kita untuk seluruh bangsa ini untuk maju ke dunia internasional. Semangat kolaboratif itu harus kuat. Indonesia Wow jadi bagian penting dari kita semua. Saya berharap seluruh rakyat Indonesia bisa ikut menyukseskan acara ini,” lanjut Abbde gitaris Slank.
Selain JKT48 dan Slank, akan ada peluncuran Gerakan Indonesia WOW, yang merupakan gerakan kolaborasi dari ABG (Artist, Business, & Government).Tak mau ketinggalan, Kementerian Koperasi dan UKM juga ikut mewujudkan 'Indonesia WOW', yakni dengan meluncurkan Galeri Indonesia WOW di gedung SMESCO Jakarta, yang terdapat 15 galeri kreatif dari berbagai industri. (WH/DS)
sumber
Quote:
Spoiler for Sekilas slank:
Sisi Gelap Kehidupan Slank
Pernah batal konser karena panitia tidak menyediakan narkoba.
Narkoba dan rock ‘n roll melekat dalam Slank pada era 1990-an. Band yang terdiri dari Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ivanka (bas), Ridho (gitar), dan Abdee (gitar) ini pernah mengalami pasang surut kehidupan. Apalagi, ketiga personel Slank yakni Kaka, Bimbim, dan Ivanka merupakan pecandu narkoba.
Kini, Slank telah keluar dari masa kelam itu. Tak ada lagi pengguna narkoba dalam tubuh band yang telah berdiri sejak 1983 ini. Hidup sehat, agamis, dan menjauhi narkoba sudah melekat dalam band tersebut.
Dalam Slank Nggak Ada Matinya, terungkap jelas begitu kejamnya narkoba. Bahkan, Bimbim (Adipati Dolken) ingin membubarkan band tersebut. Mereka merasakan penurunan drastis setelah mengomsumsi “barang” (narkoba) itu.
Bimbim pun sempat menghentikan konsernya karena pihak penyelenggara tak menyediakan narkoba. Padahal, mereka telah membawakan beberapa lagu dalam konser itu.
Efek dari penggunaan narkoba tak hanya merusak tubuh, tetapi juga persahabatan di dalam tubuh Slank. Baku hantam antarpersonel pun terjadi antara Bimbim dan Ridho (Ajun Perwira). Ridho mengancam akan keluar dari band itu.
Sosok Bunda Iffet (Meriam Belina) yang menjadi malaikat penyelamat band ini. Tak henti-hentinya ia berusaha menyembuhkan tiga personel Slank dari bubuk jahat itu.
Bunda Iffet tak ingin mereka meninggal akibat narkoba. Hingga suatu ketika, ia menjadi manajer Slank. Hal ini dilakukan untuk memantau ketiga personel tersebut.
Untungnya, Abdee (Deva Mahendra) dan Ridho bukan pengguna narkoba. Tak mudah bagi Kaka (diperankan Ricky Harun), Bimbim, dan Ivanka (Aaron Ashab) untuk dapat sembuh. Mereka harus menjalani rehabilitasi. Jadwal manggung dan album baru pun tertunda.
Kehebatan dan kesuksesan Slank dalam merebut hati penggemar tak sebanding dengan kehidupan di balik layar. Mereka mempunyai sisi gelap kehidupan.
Dalam akhir film itu, mereka berhasil keluar dari masalah tersebut hingga kini mereka terbebas dari barang haram tersebut. Ini tak terlepas dari kegigihan Bunda Iffet untuk menyelamatkan Slank dari kehancuran.
Hambat Kreativitas
Bimbim mengaku narkoba menghambat mereka berkarya. Nyatanya, album-album awal Slank sukses sebelum mereka memakai narkoba. Hal yang sama turut diutarakan Ivanka. Ia sadar akan bahaya narkoba yang mengancam kesehatan dan kehidupan sosial.
“Semua adegan di film itu betul. Saya pernah merasakan sakit. Saya harap film ini jadi inspirasi untuk anak-anak muda jangan sekali-kali memakai narkoba,” kata Ivanka.
Sutradara Fajar Bustomi ingin mengangkat cerita bagaimana Slank dapat keluar dari jeratan narkoba. “Kita belajar dari Slank, drugs itu tidak baik. Saya ingin publik mengetahui begitu kejamnya narkoba.”
Ia melakukan riset selama hampir dua tahun.
Ia mengumpulkan berbagai dokumentasi tentang band itu dari buku, video, dan internet. “Desember 2010. Saya siapin riset untuk memilih cerita. Saya wawancara Slank. Saya juga minta mereka 100 persen ikut dalam pembuatan film ini,” kata Fajar.
Untuk pemilihan pemeran, ia mengajak Slank untuk ikut terlibat. Bahkan, mereka juga menjadi cameo dalam film tersebut.
Film ini sukses mengajak penonton melihat lebih dekat kehidupan band tersebut. Fajar tak hanya mengangkat soal narkoba, tetapi juga cinta dan persahabatan. Terlihat jelas, bagaimana mereka bersatu padu dalam menyelamatkan band tersebut.
Sumber : Sinar Harapan
sumber
Slank yang Mulai Terkenal dan Dekat dengan Narkoba
Sukses dengan album pertama, Slank merilis album kedua di tahun 1992 yang berjudul Kampungan. Album ini pun laku keras. Gaya musik anak-anak gang Potlot ini memang ’semau gue', namun tetap enak didengar dan menyiratkan kecerdasan bermusik.
Seperti contoh dalam lagu berjudul 'Nina Bobo'. Di dalam lagu ini, mereka berlima bersama-sama bernyanyi lagu tidur Nina Bobo dengan hanya diiringi permainan keyboard cerdas ala Indra Qadarsih. Gilanya, mereka memasukkan suara dengkur keras sebagai latar belakang nyanyiannya. Kegilaan lainnya lagi ada pada lagu 'Bali Bagus' yang diakhir lagu tersebut, mereka memasukan suara Kaka yang lagi mabok berat.
Di Album ini juga hits 'Mawar Merah' dan 'Terlalu Manis' yang melegenda itu tercipta. Dua lagu yang seolah-olah sudah menjadi lagu wajib Slank saat konser sampai saat ini. Terlalu Manis dibuat dalam dua versi, Suka-suka dan Jualan. Namun anehnya, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain harmonika. Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini. Wajar, karena nyawa musik Slank ada di situ.
Sukses Slank diikuti dengan banyaknya musisi yang berdatangan ke markas Slank di Jalan Potlot, Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Banyak musisi dan penyanyi yang tak hanya nongkrong, tapi jg berguru di sana seperti Anang Hermansyah, Oppie Andaresta, Thomas ‘GIGI’, Eki Lamoh (ex-Edane), Anda ‘Bunga’, Well Welly, Imanez, Ivanka, Baron, Flowers band, Alm. Andy Liani, Ipang ‘BIP’ dll.
Merekapun juga mengawali kariernya di tempat ini.
Sehingga jadilah tempat tersebut sebagai markas Slank, yang sebenarnya tempat tersebut adalah rumah orangtua Bim-Bim. Setiap hari tempat tersebut selalu ramai dikunjungi para musisi, ditambah para Slankers yang sekadar ingin berdekatan dengan para idolanya itu.
Bim-Bim mengaku kaget dengan kenyataan ini. "Jujur saja, mental kami nggak siap,” katanya. Menurut dia, bisa rekaman saja sudah lebih dari cukup. Ia sempat tak siap dengan popularitas. "Tiba-tiba segala hal jadi mudah. Orang-orang yang tadinya nggak asyik sama kita, jadi asyik," kata Bim-Bim lagi.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss!. Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend pada masa itu hingga saat ini. Hits single dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors). walaupun banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim, namun faktanya model cover album tersebut adalah Adji 'tarmo' tetangga seberang rumah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biru. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari album ini adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja.
Saat itu, Slank emang lagi menikmati ketenaran. Setiap panggung pertunjukannya selalu dipenuhi penonton. Para Slankers seperti tak bosan-bosannya menghadiri pertunjukan yang mereka adakan.
Kesuksesan ini nyatanya berpengaruh pada gaya hidup anak-anak Slank. Entah siapa yang memulai, mereka mulai akrab dengan putaw, narkotik jenis heroin. Keakraban mereka dengan narkotik melebihi keakraban antarpersonel band. Lima anak muda yang biasanya selalu bersama-sama di rumah Bim-Bim mulai asik sendiri-sendiri. Band pun mereka lupakan.
Badan para personel Slank pada saat itu sudah makin tak berdaging alias kurus kering, loyo, mata kuyu, jarang tidur, hidup kacau, tak terurus dan yang paling parah adalah mereka semakin menjadi seorang pemadat berat. Tak ada hari tanpa drugs dan alkohol. Makin mabok, terasa makin asik dan lebih rock n’ roll.
Para tetangga mereka menuding ‘markas’ Slank tsb sebagai ‘rumah madat’. Suasananya sumpek, kumel, acak-acakan dan dekil. Beberapa remaja yang nongkrong di situ acuh tak acuh, awut-awutan dengan sorot mata yang tak bersahabat. Bahkan pada saat itu, sehari-harinya Kaka hanya berkaus oblong kutut, bercelana pendek dekil, dan tak beralas kaki.
Di album kelima, Minoritas ini menjadi saksi keakraban anak-anak Slank dengan narkoba. Album ini juga menjadi saksi tanda-tanda perpecahan di dalam tubuh Slank dengan formasi paling dahsyat sepanjang sejarah berdirinya Slank. Banyak pengamat menilai album ini tidak sedahsyat karya Slank sebelumnya, baik dari segi musikalitas maupun lirik. Itu terjadi, menurut Bim-Bim, lantaran para personel sudah jarang kumpul bersama. Mereka datang kalau ditelepon Bim-Bim saja.
"Dalam album ini, gue sudah kayak solo karir saja. Pay datang ngisi gitar, terus pergi. Bongky dan Indra juga begitu,” kata Bim-Bim.(Adt)
sumber




Spoiler for jekete patlapan:




karya Terbaik Slank, Lagu tentang kritisi BBM naik
Monggo di buffer

Spoiler for Fanatisme Penggemar jekete patlapan:




Spoiler for Fanatisme panastak:






Panastak dan Vvotalay bersatu

Sama sama fanatik tingkat dewa
Diubah oleh serka.joko 03-12-2014 11:25
0
11.3K
Kutip
80
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan