Kaskus

News

mosquit0Avatar border
TS
mosquit0
The Kurdish Stalingrad - Kisah Pengepungan kota Kobane
pagi Forsex, emoticon-Blue Guy Peace

kangen, emoticon-heartemoticon-Betty (S)

Quote:


The Kurdish Stalingrad - Kisah Pengepungan kota Kobane

Pengantar

sebenarnya pertempuran Kobane tidak sama identik dengan Stalingrad, pada pertempuran legendaris di Rusia tersebut, Red Army masih mempunyai jalur suplai amunisi dan prajurit yang mengalir dari berbagai wilayah lain Rusia, sedangkan di Kobane boleh dikata kota ini terkepung dari segenap penjuru angin termasuk dari Turki yang dari semenjak awal pertempuran telah menempatkan pasukannya di perbatasan dan hanya ada 1 jalan keluar masuk dari dan ke Kobane yaitu di Mursitpinar border crossing.

pada sekitar pertengahan September 2014, unit unit tempur ISIS/IS yang dilengkapi dengan tank, MLRS, mortir, artileri berat dan technical Toyota Hilux bersenjata melakukan Blitzkrieg menyapu ke arah daerah yang dikuasai suku Kurdi di perbatasan Suriah dan Turki.

dalam tempo hanya sekian minggu, puluhan bahkan ratusan desa desa di dekat perbatasan jatuh laksana daun di musim gugur ke tangan pasukan IS, dengan kelebihan senjata berat dan tank yang dimilikinya serta veteran veteran militan IS menggulung pejuang Kurdi dari wilayah wilayah otonomnya yang diperoleh saat meletus civil war di Suriah tersebut.

gerak maju IS yang seakan tak terbendung selain menimbulkan arus ratusan ribu pengungsi juga menyebarkan kengerian, bagaimana mungkin sebuah pasukan seumur jagung dapat menggulung divisi divisi bersenjata lengkap termasuk di Mosul hanya dalam waktu singkat.

dalam catatan sejarah Kobane atau yang dikenal juga sebagai Ayn al Arab (Arab spring, cmiiw) sendiri adalah sebuah kota kecil yang terletak tepat di perbatasan Turki Suriah, kota ini pernah menjadi saksi peristiwa berdarah yang menimpa Armenia pada tahun 1915 dan telah mengalami pertempuran sporadis selama hampir 2 tahun (cmiiw) dengan unit unit ISIS dari kota sekelilingnya seperti dari Jarabulus dan Tal Abyad (Arabic: تل أبيض‎ Tal Abyaḍ; Kurdish: Girê Sipî).

sejarah kadang terulang, 100 tahun setelah peristiwa Armenia, Kobane kembali digempur oleh pasukan gabungan IS yang kabarnya dikomandani oleh Abu Omar al-Shishani (Chechen) dan dari milisi ISIS lokal Kurdi ada komandan Abu Khattab al-Kurdi, pasukan IS mengetatkan kepungannya yang laksana catok ke kota ini, sayang Kobane bukanlah Mosul daya juang dan semangat pejuang Kurdi berhasil menahan laju mereka, pasukan IS akhirnya menemukan tandingannya.

keadaan makin memburuk bagi para penyerang manakala berbagai pesawat koalisi turut serta dalam operasi pemboman dan suplai udara amunisi, perbekalan serta senjata berhasil mencapai pasukan YPG, faksi FSAdan YPJ yang menahan pasukan IS, dari darat pasukan Peshmerga Kurdi Irak bersenjata berat setelah melalui proses yang berbelit dan alot akhirnya bisa melewati wilayah Turki dan membantu sepupu mereka membalikkan keadaan di Kobane.

musim dingin menjelang tiba, agaknya pertempuran Kobane tidak akan begitu saja selesai. ada puluhan desa di sekeliling kota tersebut yang dalam kekuasaan IS, bukan tidak mungkin pula bila ada kesempatan bala bantuan IS dari Raqqa di Selatan, Jarabulus di Barat dan Tal Abyad di Timur akan tetap mengalir ke Kobane.

paling sedikit ada warga negara dari 25 negara yang turut bertempur di Kobane dari Asia, Afrika, Eropa dan Amerika, dari sebuah kota kecil yang tak dikenal, kota Kobane menjadi sebuah kota yang menjadi perhatian dunia ..

Quote:


The Kurdish Stalingrad - Kisah Pengepungan kota Kobane

Kurdi mati-matian pertahankan Kobane

Mursitpinar, Turki (ANTARA News) - Para pejuang Kurdi menghentikan rangsekan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke jantung pertempuran di kota Suriah yang berbatasan dengan Turki, Kobane, setelah PBB memperingatkan bahwa ribuan warga sipil berisiko dibantai ISIS.

Serangan sebelum fajar itu berlangsung setelah militan ISIS menduduki markas besar pasukan Kurdi di kota itu Jumat kemarin, sehingga menimbulkan kekhawatiran ISIS akan memotong rute pelarian terakhir ke Turki.

Saat bersamaan AS memperingatkan bahwa tertujunya perhatian dunia pada Kobane, membuat dunia kurang memperhatikan ofensif ISIS di Provinsi Anbar, Irak, yang berdekatan dengan ibukota Baghdad.

Serangan udara terbaru dari AS ke pusat kota Kobane telah memicu pertempuran hebat selama 90 menit antara ISIS melawan para pejuang Kurdi sebelum militan ISIS dipukul mundur, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dikutip AFP.

Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan AS juga menggelar dua serangan udar ke sasaran-sasaran ISIS di selatan dan timur Kobane Sabtu pagi, kata SOHR.

Pesawat-pesawat tempur sekutu menggencarkan serangan udara kepada ISIS yang menyerbu Kobane selama tiga pekan ini, namun Pentagon menyatakan ada batas mengenai yang bisa dilakukan tanpa pasukan darat.

Sekelompok kecil pejuang Kurdi berusaha menembus kepungan ISIS lewat operasi di sepanjang garis depan, kata Direktur SOHR Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memperingatkan bahwa 12.000 lebih warga sipil masih berada dan di dekat Kobane, termasuk 700 orang tua di pusat kota itu yang kemungkinan besar akan dibantai ISIS jika mereka menduduki penuh kota itu.

The Kurdish Stalingrad - Kisah Pengepungan kota Kobane

Kobane pada prinsipnya sudah terkepung kecuali lewat satu pintu masuk dan keluar yang sempit menuju perbatasan Turki, kata de Mistura.

"Kami memohon kepada pemerintah Turki untuk setidaknya mengizinkan aliran relawan dan perlengkapan mereka untuk bisa masuk ke kota ini demi mendukung operasi bela diri," kata dia.

21 militan termasuk dua pelaku bom bunuh diri, selain delapan pejuang Kurdi, terbunuh dalam pertempuran di Kobane hari Jumat, kata SOHR.

16 militan ISIS lainnya tewas karena serangan udara di seluruh provinsi Aleppo yang di dalamnya termassuk Kobane, dan Raqa yang menjadi benteng utama ISIS di Suriah.

Sementara itu Turki terus memperketat keamanannya di perbatasan Suriah setelah meluasnya pertempuran di Kobane memicu eksodus 200.000 pengungsi di perbatasan.

Menyaksikan pertempuran dari perbatasan Turki, Ahmed Abu-Ammar berkata kepada AFP bahwa anaknya dibunuh ketika ISIS menyerang Kobane, tiga tahun setelah dia kehilangan istrinya karena serangan udara rezim Suriah di Aleppo.

"Anak saya yang berusia delapan tahun telah mati syahid, semoga Tuhan memberkatinya. Ketika pemboman makin sengit kami lalu mengungsi ke Turki dan kami harus menderita banyak sebelum mencapai tempat ini," kata dia yang menyeberangi perbatasan dua pekan lalu.

Turki sama sekali enggan mengizinkan senjata atau pejuang Turki melintasi perbatasan kendati berulang kali diprotes oleh minoritas Kurdi Turki dan membuat 31 orang meninggal dunia.

Situasinya menjadi rumit akibat hubungan erat antara para pejuang Kurdi yang mempertahankan Kobane dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang di Turki, dan selama tiga dekade memberontak demi negara sendiri di Turki tenggara.

Washington sendiri dibuat frustasi oleh sikap Ankara yang enggan melibatkan pasukannya yang sangat terlatih dan berperalatan perang lengkap dalam memerangi ISIS, tapi kemudian mencapai beberapa kemajuan setelah berbicara dengan koordinator koalisi Jenderal purnawirawan John Allen, demikian AFP.

artikel pic asli di http://www.antaranews.com/berita/458...ahankan-kobane

Quote:





---------- emoticon-Ngacir
0
12.2K
52
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan