TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lantaran khawatir atas keselamatan dirinya, Nisa Binti Muhima (42), pembantu rumah tangga yang disetrika dan dipaksa makan daging babi oleh majikannya, bernama TS di Menteng, Jakarta Pusat terpaksa diamankan pengacaranya.

Kuasa hukum Nisa, Hartono Tanoewidjaja, mengatakan Nisa diamankan lantaran khawatir akan keselamatan dirinya usai melaporkan majikannya.
”Tapi bukan diamankan ke rumah saya, melainkan suatu tempat yang aman, sesuai permohonan kita ajukan ke Komnas Perempuan dan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban),” ujarnya, Selasa (2/12).

Ia mengatakan, selain melaporkan penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kliennya juga akan menuntut secara perdata. Menurutnya, gaji korban yang hanya sebesar Rp 500.000 per bulan, selama dua tahun tidak dibayar oleh majikannya.

"Nisa akan menuntut secara perdata. Gajinya tidak dibayar sebesar RP 17 juta, dan kalungnya seberat 5 gram juga diambil," kata Hartono.
Sedangkan gugatan imaterial, kata dia, akan digugat sebesar Rp.999.999.999, atau hampir Rp 1 miliar. Seperti diberitakan, perempuan asal Madura, Jawa Timur, itu sudah bekerja selama 30 tahun di rumah majikannya, di Jalan Maluku, Menteng, Jakarta Pusat.

Pada (12/11) lalu, Nisa melaporkan Tachiana ke Polda Metro Jaya. Dalam Laporan Polisi (LP) No: 4123/XI/2014/ PMJ/Dit Reskrimum, korban melaporkan majikannya TS dan anaknya bernama JS.

Seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi korban, Nisa menuturkan, keduanya melakukan tindak penganiayaan. Bahkan, korban dipaksa makan daging babi. Pada Juni 2014 lalu, Nisa berhasil kabur dari rumah majikannya.

SUMBER

Semoga cepet selesai deh perkara nya