- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
HAPUS TUNTAS MAFIA MIGAS


TS
p780hemm
HAPUS TUNTAS MAFIA MIGAS
Di wilayah politik, hukum, lingkungan, perdagangan, juga di sektor minyak dan gas, tangan-tangan mafia tak pernah lelah mencengkeram. Bahkan Sektor migas menjadi wilayah vital yang telah dikuasi mafia.
Impor minyak kita dari waktu ke waktu terus membengkak hingga membuat anggaran negara terus meningkat. Pada 2013, Indonesia mengimpor minyak senilai US$28,56 miliar, atau sekitar Rp285 triliun. Bahkan pada 2014, negara harus merogoh dana rata-rata Rp1,7 triliun per hari untuk membayar impor minyak.
Minyak yang diimpor pun berharga mahal karena tidak dibeli secara langsung dari produsen, tetapi melalui calo. Karena itu, ketika Presiden Joko Widodo bersepakat membeli minyak langsung ke Angola maka negara bisa menghemat lebih dari Rp10 triliun per tahun.
Gerakan memangkas biaya tinggi impor minyak dan jalan menuju kedaulatan energi akan makin cepat terwujud bila Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dibentuk, kemarin, langsung bekerja. Tim yang dipimpin ekonom sekaligus pegiat antikorupsi Faisal Basri itu tidak memiliki waktu banyak untuk mengurai gurita mafia. Tantangan makin berat karena para mafia tak tinggal diam.
Mereka pasti menyusun strategi menyerang balik. Karena itu, sejak mula tim tersebut tidak saja dituntut memiliki mental baja dan stamina prima, tapi juga nyali yang luar biasa untuk meretas jalan mafia yang berliku bak labirin.
Keberadaan Tim antimafia migas yang baru saja dibentu memiliki tugas dan target yang cukup berat. Masih banyak persoalan yang mungkin akan menghadang jalan tim ini, mengingat musuh yang dihadapi adalah musuh kelas kakap. Sebagai masyarakat yang berharap banyak terhadap Pemerintahan Jokowi dengan berbagai macam kebijakannya untuk membawa negeri ini menjadi lebih baik maka sudah sepatutnya kita harus mendukung Tim baru ini dan apabila bisa membantu mari kita bantu, karena dibalik setiap langkah yang diambil Tim tersebut dalam rangka menghapus mafia migas dari negeri ini akan banyak ancaman dan hambatan.
By Winda Rachelina
Impor minyak kita dari waktu ke waktu terus membengkak hingga membuat anggaran negara terus meningkat. Pada 2013, Indonesia mengimpor minyak senilai US$28,56 miliar, atau sekitar Rp285 triliun. Bahkan pada 2014, negara harus merogoh dana rata-rata Rp1,7 triliun per hari untuk membayar impor minyak.
Minyak yang diimpor pun berharga mahal karena tidak dibeli secara langsung dari produsen, tetapi melalui calo. Karena itu, ketika Presiden Joko Widodo bersepakat membeli minyak langsung ke Angola maka negara bisa menghemat lebih dari Rp10 triliun per tahun.
Gerakan memangkas biaya tinggi impor minyak dan jalan menuju kedaulatan energi akan makin cepat terwujud bila Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dibentuk, kemarin, langsung bekerja. Tim yang dipimpin ekonom sekaligus pegiat antikorupsi Faisal Basri itu tidak memiliki waktu banyak untuk mengurai gurita mafia. Tantangan makin berat karena para mafia tak tinggal diam.
Mereka pasti menyusun strategi menyerang balik. Karena itu, sejak mula tim tersebut tidak saja dituntut memiliki mental baja dan stamina prima, tapi juga nyali yang luar biasa untuk meretas jalan mafia yang berliku bak labirin.
Keberadaan Tim antimafia migas yang baru saja dibentu memiliki tugas dan target yang cukup berat. Masih banyak persoalan yang mungkin akan menghadang jalan tim ini, mengingat musuh yang dihadapi adalah musuh kelas kakap. Sebagai masyarakat yang berharap banyak terhadap Pemerintahan Jokowi dengan berbagai macam kebijakannya untuk membawa negeri ini menjadi lebih baik maka sudah sepatutnya kita harus mendukung Tim baru ini dan apabila bisa membantu mari kita bantu, karena dibalik setiap langkah yang diambil Tim tersebut dalam rangka menghapus mafia migas dari negeri ini akan banyak ancaman dan hambatan.
By Winda Rachelina
0
709
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan