Kaskus

News

mubarak.zimahAvatar border
TS
mubarak.zimah
Gubernur Tandingan Mau Bikin Apa?
Gubernur Tandingan Mau Bikin Apa?


AKHIRNYA, Gubernur Tandingan itu dilantik. Dalam kesempatan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD DKI Jakarta, Senin, 1 Desember 2014 pagi, massa mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI), menetapkan Fachrurozi Ishaq sebagai gubernur, menggantikan Joko Widodo. Dengan kata lain, FPI (dan barangkali simpatisan-simpatisannya), tidak mengakui Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kenapa A Hok tak diakui? Konon lantaran ia suka bicara nyablak, ceplas-ceplos nyaris tanpa rem. Bahkan di dalam rapat resmi. Konon lantaran ia Cina dan bukan pemeluk agama mayoritas (di Jakarta maupun di Indonesia). Konon juga lantaran ia pernah secara terbuka hendak membubarkan FPI. Kesimpulan besarnya, Ahok tak berakhlak cukup baik dan tidak pantas mengemban jabatan gubernur, karena segenap tindak-tanduknya selalu meresahkan masyarakat, khususnya pemeluk Islam.

Kita tidak usah repot-repot memikirkan apakah alasan-alasan ini benar atau cuma ngibul. Tidak perlu susah-susah menelaah dan membedahnya dengan menggunakan pisau teori apapun. Sebab memang "ujung-ujungnya" hanya akan menjerumuskan kita pada kebingungan menjengkelkan yang membikin kepala pusing.

Lebih penting untuk dicermati, dan dipertanyakan, adalah, apa yang akan diperbuat oleh gubernur tandingan ini? Apakah Fachrurozi Ishaq, pentolan FPI dan Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), akan mengusir Ahok dari Balai Kota Jakarta? Jika tidak, di mana ia akan berkantor?

Gubernur Jakarta pada dasarnya sebanding dan setara dengan gubernur-gubernur lain di Indonesia. Namun posisinya jadi terkesan lebih strategis (dan barangkali elite?) karena pemerintahannya terletak di ibukota negara. Gubernur Jakarta berkantor di gedung yang letaknya tak jauh dari gedung di mana Presiden dan Wakil Presiden RI berkantor. Kebijakan- kebijakannya akan lebih cepat mendapatkan sorotan. Sejak era orde lama, popularitas Gubernur Jakarta juga lebih tinggi. Sebutlah misalnya Ali Sadikin dan Sutiyoso.

Dari sisi teknis, Gubernur Jakarta lebih sibuk dan memiliki tanggungjawab lebih besar, terutama menyangkut Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendek kata, kegagalan Gubernur Jakarta akan langsung mencoreng wajah Indonesia.

Lantas di mana posisi Fachrurozi Ishaq? Seorang orator unjukrasa dalam pidatonya yang disambut meriah, menyebut bahwa langkah FPI (dan juga sejumlah ormas betawi), sudah sangat tepat.

"Kami dari Presidium Penyelamat Jakarta menetapkan Kyai Haji Fachrurozi sebagai gubernur tandingan. Kami lebih memilih dipimpin putera asli Betawi, keturunan langsung dari Si Pitung. Bukan Ahok," katanya yang segera ditimpali tepuk tangan riuh.

Fachrurozi Ishaq sendiri menyampaikan pidato yang tak kalah bersemangat. "Demi Allah saya akan menjalankan amanah oleh seluruh masyarakat Jakarta. Ini bukan hanya FPI. Bukan cuma FUI dan forum-forum masyarakat Betawi. Saya minta DPRD segera melancarkan hak interpelasi dan hak angket untuk turunkan Ahok. Kita ingin Jakarta tetap berakhlak," ujarnya. Lagi-lagi, massa menyambut riuh.

Jadi begitulah, memang tidak ada program untuk membangun dan memajukan Jakarta. Semangat tandingan ini tiada lebih dari sekadar semangat untuk menjungkirkan Ahok dari kursi gubernur. Setelah itu apa, sama sekali tak jelas. Memang, Fachrurozi Ishaq mengatakan mulai besok dia akan mulai berkantor dan blusukan.

Aih..., Blusukan? Seperti Jokowi? "Tidak! Tidak seperti itu. Saya tidak perlu diliput media. Itu hukumnya riya," katanya.

Orang ini, juga kelompoknya, barangkali tidak bermaksud melawak. Barangkali mereka betul-betul serius. Tapi sungguh, kalimat- kalimatnya memang lucu sekali.


http://medan.tribunnews.com/2014/12/...ce=twitterfeed

GUBERNUR ILEGAL...
0
4.3K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan