- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fakta Menarik Tentang Hujan [NGENES INSIDE]


TS
anangriyanto
Fakta Menarik Tentang Hujan [NGENES INSIDE]
Hujan.
Siapa yang hatinya merasa 'ngenes' ketika hujan turun?
berawal dari rasa penasaran kenapa hujan bisa begitu menghanyutkan perasaan seseorang,
saya mulai browsing dan mencari alasan kenapa keduanya berhubungan sangat erat.
Tau apa yang saya dapat?
Hujan, menyimpan fakta yang paling misterius dan mengejutkan ilmuwan.
Hujan dikatakan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu.
Hujan juga membuat perasaan kita seperti dihipnotis menjadi tenang..dan saking tenangnya akhirnya otak menjadi tenang dan badan mulai terasa ngantuk.
Namun tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan juga menyimpulkan bahwa di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang dilanda rindu. Dan pada titik ini, Kebanyakan manusia biasanya mendapatkan inspirasi saat hari hujan.
Rata-rata disaat hujan datang semua aktifitas jadi terhenti lalu hening, ketika hening itu memicu sesorang untuk melamun sambil memikirkan sesuatu, misalnya orang yang dicintai.
Ketika bersamanya mungkin terselip sebuah kenangan yang manis ataupun pahit disaat hujan ataupun tidak, tapi rata-rata justru kenangan sedih yang muncul, dan galau pun melanda.
Perasaan ini kerap sekali dihubungkan dengan satu-satunya alasan, bahwa faktor cuaca dan suasananya yang dingin dan mellow itulah yang membuat seseorang merasa sedih ketika hujan turun.
Kalau saya, saya mengaitkan hujan dengan ketiga filsafat tentang air, yang mungkin mendukung kenapa hujan--yang notabene adalah air--begitu menghipnotis seseorang.
![Fakta Menarik Tentang Hujan [NGENES INSIDE]](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-4R4Gu9n5d7Y/VHsmYWBd_qI/AAAAAAAAECI/mZMasAgJuN4/s1600/Hujan.jpg)
Pertama, air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Saya yakin, Tuhan menciptakan air agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Menurut saya, sifat air yang selalu mengalir ke tempat rendah analog dengan sikap rendah hati pada manusia. Air selalu ingin berguna bagi makhluk hidup yang ada di bawahnya. Tapi kali ini, yang saya bicarakan bukan rendah dalam konteks rendah hati atau atau sejenisnya, tapi keadaan yang benar-benar rendah. Keadaan ketika kita down. Ketika hujan turun, mungkin percikan air-nya secara magis membawa kita dalam titik yang lebih rendah dari keadaan kita yang sekarang. Titik dimana suatu kenangan pernah menjatuhkan kita. Hujan mengembalikan ingatan kita akan kenangan-kenangan tersebut dan membuat seolah kita dilemparkan untuk merasakan lagi perasaan-perasaan pada saat itu.
Kedua, air selalu mengisi ruang-ruang yang kosong. Cobalah Anda buat sebuah kotak kedap air yang bersekat tapi memiliki celah. Kemudian isi kotak tersebut dengan air. Air pasti akan berusaha memenuhi kotak tersebut dengan wujudnya. Perlahan tapi pasti, melalui celah antar sekat, air akan mengisi kotak tersebut hingga penuh. Manusia yang baik adalah manusia yang berusaha mengisi kekosongan hati dari manusia lainnya. Tetapi ketika seseorang yang pernah mengisi hidup kita pergi, maka yang tersisa adalah ruang kosong dalam hati kita. Tempat dimana dia pernah berada. Ketika hujan turun, Hujan membawa kenangan tentang dia merembes kembali ke celah-celah kekosongan hati kita. Perlahan tapi pasti, kenangan itu menggenangi ruang kosong hati kita dengan tumpukan rindu. Rindu membawa kita kembali mengharapkan dia dan segala hal tentang dia kembali mengisi kekosongan yang kita miliki. Padahal kita tahu, harapan seperti itu tak bisa lagi menjadi kenyataan. Hati kita tak akan pernah sama lagi.
Ketiga, air selalu mengalir ke muara. Tak peduli seberapa jauh jaraknya dari muara, air pasti akan tiba di sana. Bayangkan, ada berapa banyak hambatan yang dilalui oleh air gunung untuk mencapai muara? Mungkin ia akan singgah di sungai, tertahan karena batu, kemudian bisa saja masuk ke selokan. Tapi toh akhirnya ia tetap mengalir dan tiba di muaranya. Waktu tempuh air untuk sampai ke muara sangat bervariasi. Ada yang hanya beberapa hari, tapi ada juga yang beberapa minggu. Hujan mempresentasikan kembali persinggahan kita, yang mungkin sudah kita ingkari dan hindari sekuat tenaga. Hujan membuat kenangan-kenangan tentang dia yang pergi terproyeksi kembali, dan sekejap kemudian usaha kita untuk bangkit dan melupakan kenangan-kenangan itu seolah tak berarti. Sekeras apa-pun kita mencoba, pada akhirnya kita dikalahkan oleh kenangan itu. Sejauh apa-pun kita pergi, ternyata kita tak bergerak 1 senti-pun dari kenangan-kenangan itu. Selama apa-pun kita berusaha tak mengungkitnya lagi, pada akhirnya kita akan tetap ingat tentang dia yang pernah ada disisi. Dan kenangan tentang dia yang pergi kembali menghantui, menyadarkan kita bahwa kita memang tak pernah bisa benar-benar pergi.
Sumber selengkapnya...
Siapa yang hatinya merasa 'ngenes' ketika hujan turun?
berawal dari rasa penasaran kenapa hujan bisa begitu menghanyutkan perasaan seseorang,
saya mulai browsing dan mencari alasan kenapa keduanya berhubungan sangat erat.
Tau apa yang saya dapat?
Hujan, menyimpan fakta yang paling misterius dan mengejutkan ilmuwan.
Hujan dikatakan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu.
Hujan juga membuat perasaan kita seperti dihipnotis menjadi tenang..dan saking tenangnya akhirnya otak menjadi tenang dan badan mulai terasa ngantuk.
Namun tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan juga menyimpulkan bahwa di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang dilanda rindu. Dan pada titik ini, Kebanyakan manusia biasanya mendapatkan inspirasi saat hari hujan.
Rata-rata disaat hujan datang semua aktifitas jadi terhenti lalu hening, ketika hening itu memicu sesorang untuk melamun sambil memikirkan sesuatu, misalnya orang yang dicintai.
Ketika bersamanya mungkin terselip sebuah kenangan yang manis ataupun pahit disaat hujan ataupun tidak, tapi rata-rata justru kenangan sedih yang muncul, dan galau pun melanda.
Perasaan ini kerap sekali dihubungkan dengan satu-satunya alasan, bahwa faktor cuaca dan suasananya yang dingin dan mellow itulah yang membuat seseorang merasa sedih ketika hujan turun.
Kalau saya, saya mengaitkan hujan dengan ketiga filsafat tentang air, yang mungkin mendukung kenapa hujan--yang notabene adalah air--begitu menghipnotis seseorang.
![Fakta Menarik Tentang Hujan [NGENES INSIDE]](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-4R4Gu9n5d7Y/VHsmYWBd_qI/AAAAAAAAECI/mZMasAgJuN4/s1600/Hujan.jpg)
Pertama, air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Saya yakin, Tuhan menciptakan air agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Menurut saya, sifat air yang selalu mengalir ke tempat rendah analog dengan sikap rendah hati pada manusia. Air selalu ingin berguna bagi makhluk hidup yang ada di bawahnya. Tapi kali ini, yang saya bicarakan bukan rendah dalam konteks rendah hati atau atau sejenisnya, tapi keadaan yang benar-benar rendah. Keadaan ketika kita down. Ketika hujan turun, mungkin percikan air-nya secara magis membawa kita dalam titik yang lebih rendah dari keadaan kita yang sekarang. Titik dimana suatu kenangan pernah menjatuhkan kita. Hujan mengembalikan ingatan kita akan kenangan-kenangan tersebut dan membuat seolah kita dilemparkan untuk merasakan lagi perasaan-perasaan pada saat itu.
Kedua, air selalu mengisi ruang-ruang yang kosong. Cobalah Anda buat sebuah kotak kedap air yang bersekat tapi memiliki celah. Kemudian isi kotak tersebut dengan air. Air pasti akan berusaha memenuhi kotak tersebut dengan wujudnya. Perlahan tapi pasti, melalui celah antar sekat, air akan mengisi kotak tersebut hingga penuh. Manusia yang baik adalah manusia yang berusaha mengisi kekosongan hati dari manusia lainnya. Tetapi ketika seseorang yang pernah mengisi hidup kita pergi, maka yang tersisa adalah ruang kosong dalam hati kita. Tempat dimana dia pernah berada. Ketika hujan turun, Hujan membawa kenangan tentang dia merembes kembali ke celah-celah kekosongan hati kita. Perlahan tapi pasti, kenangan itu menggenangi ruang kosong hati kita dengan tumpukan rindu. Rindu membawa kita kembali mengharapkan dia dan segala hal tentang dia kembali mengisi kekosongan yang kita miliki. Padahal kita tahu, harapan seperti itu tak bisa lagi menjadi kenyataan. Hati kita tak akan pernah sama lagi.
Ketiga, air selalu mengalir ke muara. Tak peduli seberapa jauh jaraknya dari muara, air pasti akan tiba di sana. Bayangkan, ada berapa banyak hambatan yang dilalui oleh air gunung untuk mencapai muara? Mungkin ia akan singgah di sungai, tertahan karena batu, kemudian bisa saja masuk ke selokan. Tapi toh akhirnya ia tetap mengalir dan tiba di muaranya. Waktu tempuh air untuk sampai ke muara sangat bervariasi. Ada yang hanya beberapa hari, tapi ada juga yang beberapa minggu. Hujan mempresentasikan kembali persinggahan kita, yang mungkin sudah kita ingkari dan hindari sekuat tenaga. Hujan membuat kenangan-kenangan tentang dia yang pergi terproyeksi kembali, dan sekejap kemudian usaha kita untuk bangkit dan melupakan kenangan-kenangan itu seolah tak berarti. Sekeras apa-pun kita mencoba, pada akhirnya kita dikalahkan oleh kenangan itu. Sejauh apa-pun kita pergi, ternyata kita tak bergerak 1 senti-pun dari kenangan-kenangan itu. Selama apa-pun kita berusaha tak mengungkitnya lagi, pada akhirnya kita akan tetap ingat tentang dia yang pernah ada disisi. Dan kenangan tentang dia yang pergi kembali menghantui, menyadarkan kita bahwa kita memang tak pernah bisa benar-benar pergi.
Quote:
Sumber selengkapnya...
0
5.8K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan